Pembuktian

102 16 19
                                    

Hari ini adalah hari aku sudah mulai masuk sekolah seperti biasa, aku berniat ingin memperbaiki semuanya

Aku berjalan keluar kamar mandi sambil mengeringkan rambutku menggunakan handuk, saat itu aku berniat untuk memakai penutup mataku kembali, sepertinya tidak usah menurutku seperti ini sudah cocok, ganteng juga, Aku mendekati cermin yang ada di kamarku

Mata ini.., benar benar mengingatkanku dengan kejadian kemarin, sebaiknya aku menepati janji untuk memakai softlens, dan softlens ini bakal gw lepas disaat gw mau memberitahu mereka semua


Aku sudah selesai mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah, sarapan juga sudah, ini saatnya aku berjalan pergi menuju sekolah pagi hari ini

_____________

Setelah banyak bangunan yang telah ku lewati, aku melihat tempat dimana kejadian kemarin terjadi, aku ingin mencaritahu siapa dalang sebenarnya, untuk itu aku bergegas untuk berjalan menuju sekolah

Kalau sebenarnya dari teman sekolah sendiri gimana?

ೄྀ༆༄࿐

"Katanya jeje masuk loh hari ini! " ucap apana dengan kesenangan yang ada didalam hatinya, kai yang awalnya hanya bengong tidak tau mau melakukan apa seketika ingin ikut membicarakan hal itu dengan Alana "Hah serius lo na!?" Tanya kai kepada Alana

"Iya!!, bener- " belum sang ratu es ini melanjutkan perkataan nya langit dengan tiba tiba memotong perkataan sang ratu es itu "kita ajak jeje makan bareng mau ga lo pada?? " Alana yang masih tidak Terima perkataannya dipotong secara tiba tiba pun sedikit kesal "minimal jangan asal potong perkataan orang lah! " langit yang menyadari hal itu hanya tertawa seperti layaknya orang tak bersalah "boleh aja sih, EH, itu jeje! " seru kai

Mereka bertempat langsung saja bergegas pergi kearah jeje"Je!, Apa kabar?" Sapaan yang kai berikan tidak digubris oleh jeje sama sekali, jeje saat ini sangat tidak ada niat untuk berbicara dengan mereka, karena itu langit dengan cepat memberhentikan langkah jeje

"mau apa lo pada!" Tanya jeje dengan nada yang sedikit keras

Klara yang mendengar balasan dari jeje merasa aneh dengan sikapnya "Kamu kenapa sih je?, kok berubah gini? " tanya Klara dengan heran kepada jeje

"Buruan mau apa? " jeje sudah malas menanggapi mereka semua, ditambah dia pegel berdiri disini terus terusan!

Alana mulai membuka suara untuk memberitahu apa yang mereka inginkan "Jadi gini je, nanti pas istirahat mau ga makan bareng sama kita? " jeje yang mendengar perkataan Alana tentu menolak, karena dia memang sudah lama tidak terlalu suka makan bareng-bareng di kantin, menurut nya makan sendiri lebih asik "ga, makasih" ucapan jeje membuat mereka semua yang awalnya senang menjadi sedikit sedih, ohya! Alana baru sadar jika ada yang mendonorkan mata jeje?

"Eh je, btw siapa yang donorin mata ke kamu? " pertanyaan Alana sukses membuat mereka semua melihat kearah mata jeje, ini membuat jeje sedikit kaget karena Alana dengan cepat menyadari nya "tidak untuk saat ini gw beritau ke lo pada" mereka pun heran, kenapa ga sekarang aja?, lagian mereka juga lagi waktu kosong

Tiba tiba Alana mengucapkan suatu kata yang membuat jeje menatap tajam Alana " Ckh ini semua gara gara Karis sialan itu!, karena dia jeje bersikap gajelas gini!? " jeje tentu tidak Terima, langsung saja dia cepat membalas perkataan Alana "maksud lo?, Karis sama sekali ga bersalah dalam hal ini asal lo semua tau!" Ucap jeje sambil menaiki nada perkataan nya

Langit dan yang lain seketika tambah dibuat bingung oleh kelakuan dan perkataan nya, jelas jelas kemarin dia didorong karis ke tengah jalan, bahkan hampir mati?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Emang Musuh Bisa Berteman? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang