Di sisi lain
"Mereka udah mulai, sekarang waktunya kita mulai" Ujar Ari dan diberi anggukan oleh Olivia.
Olivia mulai bersiap untuk menembakkan anak panahnya ke musuh, dan menunggu arahan dari papanya.
"Sekarang" Ucap Joseph tanpa suara. Dengan cepat Olivia melepaskan busurnya dan tepat mengenai otak lawan, tanpa disadari oleh lawan di busur itu terdapat bom yang sudah diaktifkan.
Duarr
Suara ledakan itu menggelegar. Meskipun bom itu sudah meledak, tapi masih ada lawan yang harus ditumbangkan.
"Serang!!" Teriak Olivia, dan mereka semua segera menyerang.
Dor
Dor
Dor"Segitu doang kemampuan lo?" Ujar Bimo meremehkan.
"Hati-hati, mereka bisa saja melakukan serangan serentak, kita harus berjaga-jaga" Ujar Eric.
"Salsa, Bimo. Lo berdua bisa ga narik perhatian musuh?" Tanya Olivia. "Bisa aja Liv, mau dicoba?" Bimo menembak lawan yang mulai mendekati mereka.
"Iya, buruan" Kata Olivia dan ia menjauh. Tiba-tiba Salsa menjambak rambut Bimo.
"Aww apa-apaan sih Sal?? Ngapain jambak gue?" Bimo mengerti maksud Salsa dan mengikuti permainannya.
"Lo itu udah gue bilang ke sana ya ke sana, malah ngotot di sini, ini kan tempat gue!! Gue jadi ga nyaman nyerang di bagian ini" Salsa mengamuk dan terus menjambak rambut Bimo.
"Aduh sakit tau!! Yaudah bisa bilang baik-baik kan? Ngapain harus ngejambak coba?" Tanya Bimo kesal.
Mereka terus bertengkar masalah sepele, hingga para lawan berfokus untuk menyerang mereka. Olivia senyum smrik lalu melemparkan bom asap yang membuat 10 lawannya tak bisa melihat, sedangkan Bimo dan Salsa segera menembak mereka.
"Good job sayang" Ujar Ayu lewat earpiece.
Tim depan mulai kewalahan untuk melawan musuh yang begitu banyak. "Bertahan semua!! Sebentar lagi aghh kita bakalan selesai!!" Kata Eric menyemangati mereka semua.
Dor
Dor
Dor
Dor"Butuh bantuan?" Tanya seseorang dari belakang musuh. "Hmm, bagus bala bantuan datang" Kata Eric, yang datang adalah anggota mafianya sendiri.
"Hallo? Ken? Lo udah masuk?" Tanya Olivia lewat earpiece. "Iya Vio, aku udah masuk, gimana kabar di sana? Aman?" Tanya Kenzie.
"Aman, bala bantuan dateng, gue ke sana ya?" Tanya Olivia. "Jangan, kalian dateng bareng aja, gue, Ken dan yang lainnya bisa nanganin di sebelah sini" Bukannya Kenzie yang menjawab, melainkan Verrel, Olivia yang mendengar itu pun mengangguk paham.
segara ia menaruh busur miliknya ke tempat asal, lalu mulai memperagakan posisi tinju. "Hahaha neng neng, badan kecil lo ga bisa lawan badan abang yang gede ini neng" Ujar lawannya dengan nada meremehkan.
"Justru karna badan lo besar gue jadi mudah buat ngelawan lo sialan"
Bughh
Tughh
Bughh
"Sisa 6" Kata Arthur kepada teman-temannya.
"Kita bunuh bareng-bareng?" Tanya Bimo dan mereka semua pun mengangguk.
Dor
Dor
Dor
Dor
Dor
Dor"Fyuhhh yeyy selesai juga" Ujar Salsa kegirangan. "Belum, justru ini baru permulaannya" Balas Olivia sambil melihat ke rumah kuno yang megah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bunda
Teen FictionKenzie adalah seorang remaja yang bercita-cita ingin menjadi penyanyi terkenal, ia sangat mencintai bundanya dan juga sahabatnya. Namun, untuk mencapai kesuksesannya, banyak sekali rintangan yang harus ia hadapi, apakah ia akan berhasil menghadapi m...