୨ৎ | promise

36 11 13
                                    


Chapter 05.
promise

"Aku datang untuk menepati janjiku..."

Hyeju menatap dengan perasaan cemburu tatkala Sunghoon memberikan senyuman terbaik kepada gadis didepannya itu, dan gadis itu tampak menepuk pundak Sunghoon membuat Hyeju merasa gadis itu sudah jauh lebih dekat dengan Sunghoon. Hyeju menatap mereka dengan wajah kesal, sontak tak sengaja Sunghoon menyadari keberadaan Hyeju. Seakan membuktikan ia marah, Hyeju memberi kode bahwa ia terlebih dahulu pergi menuju parkiran mobil. Ia berharap Sunghoon kali ini bisa memahami.

15 menit kemudian, Sunghoon tiba diparkiran mobil yang kini telah menyisakan mobilnya dan 4 orang lainnya. Hyeju hanya masuk ke dalam mobil tanpa bicara dengan Sunghoon sekalipun.

"Ada apa denganmu?"

Hyeju sama sekali tak menoleh.
"Nggak apa-apa, hanya kelelahan"

"Ujianmu lancar?"

"Ya"

Jawaban singkat Hyeju tersebut ternyata mencetak senyuman tipis diwajah Sunghoon yang sedang menunduk.

"Jika sekarang Hyeju berada di trimester pertama, kemungkinan besar ia akan merasa mual, mood swing dan perlahan mulai kenaikan berat badan.."

"Iya, ma. Tiap kali menanyakan kabarnya.. dia hanya mengaku sedang badmood"

"Begitulah, dengan masa kehamilan diusia muda membutuhkan banyak transisi. Meski awalnya ibu tak percaya kamu harus diberikan tanggung jawab menjadi orangtua secepat ini, namun Hyeju adalah orang yang tepat"

"Bagaimana mama bisa mengatakan Hyeju adalah orang yang tepat?"

"Segala hal tak terduga bisa saja menjadi sebuah jawaban"

"Apakah aku juga orang yang tepat baginya walau aku tak memiliki perasaan padanya?"

"Mengenai itu, hanya bisa kamu yang menjawabnya, nak"

Sunghoon masuk ke dalam kamarnya menperlihatkan surat cinta yang didekorasi Hyeju yang kembalj ia temukan dalam box saat acara sekolah setahun yang lalu.

From : HJ 11-D

Happy Valentine Day! ini adalah hari kasih sayang. Aku ingin membagikan kasih sayangku juga, hehe aku dengar kamu akan menjadi calon dokter di kemudian hari.. aku tak sabar jika menjadi pasienmu kelak. Pasti kamu akan merawatku dengan baik, aku harap kamu tak melupakanku meski tak tahu siapa aku hehe

Sunghoon kembali tersenyum tipis, ia mengingat waktu dimana akhirnya ia mengingat tulisan ini milik Hyeju setelah menyamai dengan hasil tulisannya sekarang. Sunghoon beralih melihat foto USG di sisi mejanya anaknya meski belum terlihat jelas namun kehadiran seorang anak hadir di dalam foto itu, ia mencermati foto tersebut dengan seksama. Ia menyentuh perlahan janin didalam foto tersebut.

"Aku juga seorang yang punya ragu, apakah aku bisa melakukannya? Apa aku bisa atau akan mencintainya? Apa ia ditakdirkan untukku atau aku ditakdirkan untuknya? Apakah ini benar untukku?"

Sunghoon menunduk, dibalik dirinya yang kuat dan tangguh, ia menyimpan keraguannya didalam dirinya sendiri. Ia memandang kembali foto sang anak yang masih berproses sebagai janin.
Sebuah kata ajaib yang tak pernah keluar dari bibir seorang Sunghoon sepanjang hidupnya.

What A Lovely MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang