4) Punishment: Ketahuan (edit)

1.4K 32 0
                                    

(Hari Minggu: Jam 9 Pagi)

aku perlahan mulai sadar dari pingsan ku, dengan keadaan setengah sadar pun melihat sekeliling ruangan, ternyata aku sedang di kamarku sendiri. aku kaget karena melihat tangan dan kaki ku diborgol erat, tetapi mulutku tak disumpal, aku mencoba untuk membuka borgol itu. namun, itu hanya membuat ku keliatan bodoh.

(Gambar Ilustrasi)

aku turun dari kasur, dan loncat loncat kearah pintu berniat membuka pintu, tetapi pintu itu terkunci, aku pun mencoba mendobrak lengan ku "ekh!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku turun dari kasur, dan loncat loncat kearah pintu berniat membuka pintu, tetapi pintu itu terkunci, aku pun mencoba mendobrak lengan ku "ekh!". karena tak kuat, aku memutuskan untuk duduk dikursi belajarku, aku berontak tak berteriak karena takut kakakku mendengar dan menghampiri ku.

aku membuka laci laci meja belajar ku berharap ada barang yang bisa membuka borgol ini, aku menemukan seutas kunci, berharap itu bisa membuka borgol ini, aku pun langsung mencobanya. aku mulai berusaha menjangkau kuncinya ke lubang kunci "tek" suara borgol yang terlepas, aku pun sangat senang dan membuka borgol yang ada dikaki ku.

setelah aku selesai membuka kedua borgol nya dan hendak berjalan kearah pintu, tiba tiba kak nadya dan kak putri masuk memergoki ku.

Nadya: huh.. udah pinter ya, udah berani kabur dari hukuman? hm?
Nesa: a-ampuunn kak
Putri: kamu pikir kata ampun cukup buat kita kasihani kamu? hahaha
Nesa: aku cuma mau bebas kak, aku cape dikekang terus, aku cape disiksa terus, diiket terus *ucapku kesal
Nadya: UDAH BERANI NGEBENTAK?! *ucapnya sambil menamparku
Putri: KAMU KAYAKNYA HARUS DIKASIH HUKUMAN! SINI!

Kak Putri meraih tangan ku dan menariknya kembali ke kasur, Kak Putri menahan ku untuk tetap duduk dikasur, sedangkan Kak Nadya jalan keluar kamar, entah apa yang ia lakukan nantinya. Kak Putri selalu menatap ku dengan tatapan mesum.

Putri: gausah pikir kamu bisa kabur sayangh

Kak Nadya kembali ke kamar, ia membawa seutas tali pramuka, aku hendak melarikan diri tetapi dengan cepat Kak Putri menarikku kembali. Kak Nadya mulai mengikat tanganku ke belakang menyatu dengan mengikat bagian payudaraku agar terlihat menonjol, "ahh payudara yang sangat menggoda" ucap kak putri, lanjut kak nadya mengikat menyatu kedua kaki ku dari paha hingga mata kaki, dan menyumpal ku dengan ball gag merah.

(Gambar Ilustrasi)

(Gambar Ilustrasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OverPossessive (Not Continued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang