PLAY WITH YOU

75 5 2
                                    

06.00 pagi, terbangun dengan keadaan sama sama telnjang hanya saja Hito masih dengan celana dalamnya sedangkan kalley benar benar tanpa sehelai benangpun. Denagan posisi saling memeluk hangat, Hito dipandangi dengan lembut oleh sepasang mata yang kini menatapnya sayang namun juga kecewa.

Sudah 10 menit lamanya kalley hanya diam memandangi hito, tanpa adanya pergerakan sedikitpun. Kalley akan menikmati menit menit akhirnya bersama Hito karena setelah ini tidak akan ada lagi kata kembali, kalley akan melepas sepenuhnya Hito.

Semalam mereka berhenti karena permintaan kalleysia, dan beruntungnya hito pun tak ingin melakukannya tanpa persetujuan Kalley, padahal sejak awal ia menggendong paksa kalley ia sudah ingin memperkosa kalley tidak peduli kalley akan marah padanya setelahnya. Namun melihat tangis tanpa suara kalleysia ia mencelos tak berani berbuat lebih dan memutuskan untuk menyudahi dan menyelimuti tubuh naked mereka, hito peluk erat kalleysia pun tak ada perlawanan dari kalley. Ia juga menikmati kehangatan yang hito berikan dalam pelukan itu, 5 menit berpelukan tak ada yang membuka percakapan namun kalley tetap menangis tanpa suara, hito dapat merasakan dadanya basah lalu ia kecupi kepala kalley dan dia belai lembut rambut kalley untuk menenangkan.

"Selamat pagi." Ucap hito masih dengan mata terpejam dan memeluk kalley erat, Kalley tak menjawab ia hanya menurunkan pandangannya lalu mengeratkan pelukannya pada hito, meletakkan kepalanya pada dada hito dengan wajah menghadap dada pria tersebut. "5 menit setelah ini kita akhiri dan penuhi janjimu padaku." Ucap kalley, "Apa aku harus benar benar melakukannya?" Tanya hito yang seakan tak rela memenuhi janjinya semalam "Eemm,," Kalley hanya berdeham untuk mengiyakan.

Tak bergeming, 5 menit berlalu "Aku mencintaimu." Ucap hito pada kalley yang mulai beranjak untuk mengenakan pakaiannya, Hito masih duduk di atas ranjang mengamati setiap gerak gerik kalleysia. "Tidak bisakah ka-" Ucapan hito belum selesai kalley menvium bibirnya, lalu kalley duduk disebelahnya dengan pakaian yang sudah lengkap "Terimakasih" Kalley usap rahang tegas Hito dengan lembut dan penuh sayang. Hito memejamkan mata menikmati uasapan kalley pada rahangnya ia pegang tangan kalley di pipinya lalu ia buka mata untuk memandang kalleysia gadis manis yang setelah keluar dari kamar ini akan resmi menyandang gelar mantan pujaan hatinya.

Kalley berdiri lalu melangkah keluar kamar sebelum menutup pintu kalley memandang Hito sejenak hingga tatapan keduanya bertemu. Kalley segera menuju lantai bawah agar tidak mengundang curiga, ia segera membereskan sisa sampah dan kotoran semalam yang belum selesai ia bersihkan. Setelah selesai Kalley merasa sangat haus lalu ia menuju kulkas untuk meminum air dingin saat sedang memilih air minum mana yang akan ia minum, ada lengan yang memeluknya dan saat ia menoleh kecupan manis ia dapatkan di pelipisnya.

"Selamat pagi." Ucap yvel, "Kamu membuatku terkejut" lalu kalley berbalik badan menghadap Yvel. "Memang kenapa? apa kamu mengira aku seseorang ?" Tanya yvel curiga karena kalley terlihat sangat tegang. "Tidak, Hanya saja terkejut. Aku kira semua orang masih terlelap." Ucap Kalleysia sambil ia tatap Yvel dengan senyum mengembang tipis, "Aku sudah bangun sejak pukul 5 dan setelahnya aku tak bisa tidur lagi, aku mencarimu namun kamu tidak ada bersama teman perempuanmu, kamu tidur dimana?" Yvel mulai menekan kalleysia dengan pertanyaanya, namun raut wajah Yvel yang tersenyum dengan tatapan tenang namun dalam itu justru membuat kalley menciut seakan ditindas.

Ringing ponsel Yvel menyelamatkan kalley pagi ini, kalley bernafas lega karena Yvel mendapat panggilan katanya itu sesuatu yang penting mengenai pekerjaan dan ia harus segera ke suatu tempat jadi ia meminta kalley untuk segera pulang bersamanya. "Maaf karena ini panggilan mendadak yang tak terduga, seharusnya aku libur hari ini" Sesal Yvel karena ia berencana membawa kalley jalan jalan sebenarnya. "Kita bisa pergi lain kali, lagi pula aku akan di rumah sendiri selama satu bulan karena ibu pergi." Ucap kalley tanpa menoleh pada Yvel ia fokus melihat ke jalanan depan, Yvel tak membalas apapun lagi ucapan kalley ia hanya melihat sekilas kalleysia dan kembali fokus mengemudi.

Setelah kepergian kalley dari kamarnya, Hito terdiam menahan rasa sesak di dalam dadanya. Ia kembali teringat dengan percakapan mereka semalam,,

*FLASHBACK

"Maaf aku sudah kurang ajar padamu." Ucap Hito setelah ia menghentikan aksi erotisnya pada kalley, hito memeluk kalley meletakkan kepala kalley pada dadanya dan ia kecupi pucuk kepala gadis pujaan hatinya. Tak ada perlawanan apapun dari aklley namun kalley juga tidak membalas pelukan Hito ia terus menangis tanpa suara, membasahi dada telanjang hito.

"Bisakah kamu berjanji padaku? tapi kamu harus menepatinya!" Pinta kalleysia setelah merasa tenang, "Apa itu?" Tanya hito, "Berjanjilah setelah ini lepaskan aku, lupakan aku, lupakan kenangan bersama kita, mari berpisah dan saling asing seakan tak pernah ada apapun diantara kita lakukan setelah besok aku keluar dari kamar ini." Jelas kalley atas permintaannya, "Kalau begitu aku akn mengurungmu disini terus menrus!" Jawab tenang dan dinhgin meski hatinya sakit atas permintaan bodoh kalleysia. 

Bagaimana ia akan melupakan semua itu sedangkan sehari ia tak melihat kalley saja dia akan uring uringan. "Aku akan membunuhmu jika kamu melakukannya!" Jawab kalley lagi, "Kalau begitu bunuh saja aku!" Hito eratkan pelukannya pada kalley, mereka benar benar menempel tanpa busana dibawah selimut. "Aku serius hito,, Mari berpisah aku ingin membuka lembaran baru." Kini kalley balas pelukan hito, "Aku juga serius kalleysia Van, bunuh saja aku dari pada kamu memintaku melakukan hal bodoh itu!" Tegas hito pada gadis yang telah ia kecewakan itu.

Kalley menarik nafas dalam, "Aku akan menikah dengan Yvel!" Tiba tiba saja kalley malah berbohong dengan hal bodoh, Hito diam tatapannya kosong perlahan pelukannya mulai longgar. "Bulan depan kami akan menikah, Yvel datang ke sini untuk melamarku dan aku sudah setuju jadi aku mohon setelah ini jangan libatkan aku dalam hal apapun mengenai hidupmu." Kalley tau ini kebohongan paling bodoh, Namun tak ada cara lain agar ia terlepas dari Hito.

*FLASHBACK END

Sudah sampai di depan rumah kalley, namun kalley tak kunjung turun dari mobil yvel ia malah melamun seakan enggan untuk turun. "Ada apa? ada sesuatu yang mengganggu mu?" Tanya Yvel yang peka, Kalley masih dian ia bimbang untuk mengatakan kebohongannya pada hito semalam, tapi disisi lain ia juga sangat membutuhkan Yvel untuk membantunya. "Apa kamu memiliki kekasih?" Tanya kalley menatap Yvel dengan dada yang membuncah ingin menangis, Yvel menarik nafas dalam "Tidak!" Yvel membalas tatapan kalley dan ia raih tangan kalley lalu ia elus lembut dan ia kecup punggung tangan kalleysia. "Kalau begitu maukah kamu menikahiku!" Diujung permintaanya ia menunduk dan kalley pelankan suaranya hingga Yvel tak yakin dengan apa yang ia dengar, "Apa? Bicara dengan benar Kalleysia Van!" Tegas dan penuh penekanan disetiap kata yang keluar dari mulut Yvel,

"Nikahi aku, jika kamu tidak keberatan." Kalley memberanikan diri mengangkat kepalanya guna menatap Yvel yang sedang memasang wajah datar dan menatapnya sangat lekat. "Aku akan menjadi istri yang baik, aku akn menjadi istri yang kamu inginkan, aku akan menurut, aku tidak akan pernah membantahmu, aku akan jadi ibu yang baik untuk anak-anakmu nanti maksudku anak kita jika kita menikah!" Ucap kalley cepat dan sedikit teriak bahakan dengan satu nafas, dia terdengar seperti rapper di telinga Yvel.

Yvel hanya diam menatap kalley tanpa berniat menjawab apapun, Kalley justru merasa malu sendiri sekarang. Segera ia tarik tangannya dari genggaman Yvel dan segera keluar dari mobil Yvel karena sudah kepalang malu, Kalley mengutuk dirinya sendiri sekarang. Ia berlari menuju pintu rumahnya tanpa menoleh lagi kebelakang, segera menutup pintu setelah masuk. Kalley terlihat sangat menggemaskan dimata Yvel apalagi saat ia berlari karena malu dengan tingkahnya sendiri.

"Apa dia memintaku menikahinya?" Yvel masih tak percaya dengan apa yang dia dengar baru saja, ini tidak sesuai rencana. Ini lebih cepat dari dugaannya, bahkan kalley sendiri yang meminta untuk di nikahi. Yvel tersenyum miring, "Baiklah sepertinya ini akan berakhir lebih cepat dari yang aku rencanakan, ini bagus." Lalu ia lajukan mobilnya meninggalkan rumah kalley untuk menemui seseorang yang sudah menunggunya di apartement.


To Be Continue...


'REASON' give me a reason!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang