DON'T LIKE DON'T READ!
***
"Hinata!"
Gadis bersurai gelap itu menolehkan wajahnya. Senyum cantik gadis itu langsung terukir.
"Sasuke-kun!"
Sasuke ikut tersenyum kemudian berjalan mendekati gadis itu. "Lama menunggu?"
Hinata menggeleng, "Baru 10 menit."
Sasuke mengajak Hinata duduk di salah satu bangku taman kota, tempat mereka bertemu saat ini.
"Bagaimana kabarmu?"
"Iie, seharusnya aku yang tanya, bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja selama tinggal di luar negeri, huh?"
Sasuke tertawa kecil, "Aku baik. Dan, kurasa kau juga baik?" Ia mengamati gadis yang duduk di sampingnya itu.
Hinata ikut tertawa. "Seperti yang kau lihat."
"Apa kau sudah membuka butikmu sendiri sekarang?"
Hinata menganggukkan kepalanya. "Dekat departemen store. Kalau kau punya waktu, mampirlah ke sana."
Sasuke hanya tersenyum.
"Kau sendiri? Kegiatanmu setelah ini apa?"
"Aku--" Sasuke tetiba ingat dengan perjodohannya 3 hari yang lalu. Apa harus ia mengatakan hal yang ini juga pada Hinata?
"Aku akan mengambil alih salah satu anak perusahan ayahku."
"Wah, hebat.." Hinata tampak antusias, "Dimana lokasi kantornya? Siapa tahu aku bisa main ke sana."
"Suna."
"Heh? Bukan di sini?"
Sasuke menggeleng. "Otou-san yang memintaku, aku tidak bisa memilih."
"Begitu, ya?" Ekspresi Hinata berubah sedih. "Itu berarti kita akan berpisah lagi?"
Sorot mata Sasuke meredup.
"Sasuke-kun.."
"Hm?"
Sasuke dan Hinata saling beradu tatapan. Seperti ingin menyampaikan sesuatu yang telah lama terpendam.
"Aku mencintaimu, Sasuke-kun."
Sasuke melebarkan matanya mendengar pernyataan itu.
"Maaf tiba-tiba mengatakan ini. Sebelumnya aku memang tidak berani bilang padamu karena takut merusak pertemanan kita. Tapi, aku tidak cukup tahan untuk terus menyimpannya."
Sasuke ingin berteriak jika dirinya juga mencintai gadis itu. Namun, entah kenapa mulutnya seakan ada yang menahan.
"Bagaimana denganmu? Apa yang kau rasakan tentangku selama kita berteman?"
"Hinata, aku--"
Tin. Tinn.
"Hei, lihat-lihat kalau menyebrang!"
Suara teriakan itu mengalihkan perhatian Sasuke.
Sasuke langsung tersentak melihat gadis yang tengah membawa dua plastik besar berisi makanan itu membungkukkan badannya meminta maaf.
"Sakura?"
Hinata mengerutkan dahinya.
"Sakura.. siapa?"Sasuke buru-buru mendekati gadis bersurai merah muda itu membuat Hinata turut mengikutinya.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
Gadis itu tersentak mendapati Sasuke berada di hadapannya.
"Sasuke-kun di sini juga?"
"Mau kemana kau sampai harus membawa plastik besar itu sendirian?"
Sedetik, Sasuke merutuki dirinya. Kenapa ia jadi sekepo ini pada gadis asing yang dijodohkan dengannya tersebut? Entahlah semua ucapannya mengalir begitu saja.
"Oh, aku mau ke panti asuhan," jawab Sakura tersenyum.
Sasuke lagi-lagi terpaku melihat senyuman itu. Hei, ada apa dengan dirinya sebenarnya? Tidak mungkin kan ia jatuh cinta pada gadis ini?
Sasuke berdehem pelan. "Aku akan mengantarmu."
Hinata mendelikkan matanya. "Kau mau meninggalkanku sendiri, Sasuke-kun?"
"Maafkan aku, Hinata.. Aku tidak bisa membiarkan dia sendirian."
"Memang gadis ini siapa? Tampaknya kau begitu peduli padanya."
"Dia..." Sasuke menjeda ucapannya. Menatap Sakura yang menundukkan kepalanya.
"Dia--"
"Aku bisa sendiri kok." Sakura kembali tersenyum lalu pamit pergi membawa 2 plastik besar itu seorang diri.
Sasuke ingin mengejar, tapi tangannya ditahan oleh Hinata.
"Katakan padaku, Sasuke-kun, siapa gadis itu? Apa dia... kekasihmu?"
Sasuke memejamkan matanya, lalu menggelengkan kepala.
"Lalu, siapa? Kenapa kau begitu peduli?"
Sasuke menghela napasnya terlebih dahulu sebelum menjawab.
"Dia, calon istriku, Hinata. Karena itu aku tidak bisa membiarkan dia kesusahan seorang diri seperti tadi," jelas Sasuke yang membuat Hinata terkejut.
"A-apa? Calon istri? Sejak kapan.."
Sasuke hanya diam.
"Kau dijodohkan?"
Sasuke mengangguk kecil.
"Lalu, kau menerima perjodohan itu?"
"Aku sedang mencoba."
"Mencoba menerima dan menyukainya maksudmu?"
Sasuke kembali diam.
"Kenapa.. aku pikir kau juga memiliki perasaan yang sama denganku.."
Hati Sasuke teriris mendengarnya. Dirinya memang memiliki perasaan yang sama pada Hinata, tapi...
"Maafkan aku. Aku harus menyusulnya," pamit Sasuke lalu meninggalkan Hinata seorang diri.
Mata Hinata berkaca-kaca. "Kau tega sekali padaku, Sasuke-kun."
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
FanfictionNaruto © Masashi Kishimoto Pulang dari luar negeri, Uchiha Sasuke harus menghadapi perjodohan dari orang tuanya. Sebenarnya Sasuke sudah menolak karena sejujurnya ia telah memiliki gadis yang ia cintai sendiri. Namun, kata orang tuanya, Sasuke harus...