~sakit?

34 9 2
                                    

hujan masih melanda di kota tanggerang, ketukan pintu terdengar dari dalam ruangan. "permisi, pak" ucap pria tsb menghampiri pria paruh baya
"ada apa?" jawab lelaki tsb.

"bapak harus menandatangani surat kerjasama dengan grup aditama" itu asisten dari tuan jevano sanjaya , jevano sanjaya atau yang biasa dikenal 'tuan jev' adalah ayah dari zayyan.
"saya tidak mau, tolak kerjasama nya"
asisten nya, raden meng- iyakan.

tak lama, ada surat yang dihantar oleh resepsionis "permisi, pak. tadi ada tukang paket yang mengantar surat ini.. katanya untuk bapak" tuan jev mengambil surat tersebut kemudian menyuruh resepsionisnya keluar dari ruangannya.
setelah membuka surat itu, betapa terkejutnya tuan jev.
seluruh badannya bergetar dan wajahnya mengeluarkan keringat dingin.

isi surat:

'tuan jevano sanjaya yang terhormat, jika kau tidak menyetujui kerjasama kita maka saya tidak akan segan segan untuk mengambil putra kesayangan
anda, zayyan sanjaya, bukan? jadi.. bekerja
sama lah dengan perusahaan saya tuan yang terhormat.
bekerja samalah dengan grup aditama.'

jev menggeram kesal dan menyobek kertas itu, "SIALAN!" teriaknya.
"saya tidak akan memberikan anakku semudah itu!" gumamnya.

sebelumnya, memang jevano dan Hansen adalah musuh bebuyutan. berawal dari ayah mereka yang menjadi musuh dan turun temurun sampai sekarang.
Hansen baru saja membangkitkan perusahaan nya itu, sementara jevano bisa dikatakan sudah sukses. jadi.. munculah ide licik otak tua bangka tsb.

yang dikatakan surat itu menunjukkan nama zayyan yang sebenarnya, tapi.. itu nama yang telah dipakai disaat kakek nya masih ada hingga sekarang namanya berubah lagi menjadi

'muhammad rifqi fahri zayyan'
























"uhuk uhuk" terdengar suara batuk dari zayyan yang lemas.
sing mengecek suhu tubu zayyan ternyata suhu nya sangatt panas, leo sampai khawatir

"zayyan, mau gua panggilin dokter aja?" bujuk leo

"atau kalau enggak minimal kamu makan deh" lanjut sing yang memerintah zayyan makan, sedari hujan hujanan zayyan tidak makan perutnya tentu kosong.
zayyan hanya menggeleng menanggapi pertanyaan kedua sahabatnya.

leo pergi kebelakang untuk mencari obat dia berdoa agar masih ada obat yang tersisa untuk zayyan. tuhan membalas doanya, ada dua butir obat sakit kepala.
"zayyan, minum ini dulu.. siapa tau mendingan" zayyan masih belum bisa berkata ia duduk dengan dibantu sing lalu ia meminum obat yang diberi leo.
sing menyuruh zayyan untuk beristirahat,
sing menyelimuti zayyan dengan selimut yang hangat.

leo sangat sedih, wajah murung nya tercetak jelas di muka tampan nya "kalau liat zayyan sakit begini jadi nggak tega" guman nya seraya mengelus elus
kepala zayyan.
sing juga ikut merenung dengan wajah sedih nya.

"zayyan kenapa bisa sakit begini coba" gumam sing.
leo menatap sing lalu menjawab gumam-an nya  "gimana gak sakit, tadi aja ga mau udahan hujan hujanannya"
sing menyilangkan kedua tangan nya didepan dada "kenapa bisa ya, kita juga padahal sama kayak zayyan.. ga mau udahan tapi kita oke aja"

"gaya lo kek gitu, lagian mikir lah sing.. tubuh zayyan ama kita beda gausah nyamain"

"ya maap."



"inalilah kalo lo gini lo sama siapa gyu"

"gw sakit bukan ninggal" ujar gyumin yang tertidur lemas di tempat tidurnya

Together foreverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang