PROLOG 🥀

279 3 159
                                    

ENIGMA
Artian lain; teka-teki, misterius,
tidak jelas (ucapannya)

🌹🌹🌹

THRILLER X ANGST

Cerita ini akan mengandung banyak kekerasan, gore, blood, hard word, criminal act & mental illness.
Jadi tolong bijak dalam membacasilahkanlewati jika cerita ini mengganggu kenyamanan kalian. Terimakasih <3

"Kamu hanya perlu menemukan satu orang pemilik gen psikopat dalam cerita ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu hanya perlu menemukan satu orang pemilik gen psikopat dalam cerita ini. Hati-hati dalam memilih Terget, dia paling pandai bersandiwara." -Enigma

***

Author POV

Dia tidak tahu, sudah berapa jauh kakinya di paksa berdiri tegak upaya tetap bisa melangkah maju. Tanpa alas kaki, tanpa kehangatan dan tanpa mengeluh, siluet anak kecil berusia enam tahun itu napak tidak gentar menerobos kelamnya dan gelapnya malam. Tubuh anak kecil itu gemetaran, kedinginan. Gerimis tidak terlalu jahat jika dibandingkan dengan apa yang ia saksikan barusan. Kejadian mengerikan yang akan selamanya menetap di dalam memori kepala anak kecil itu, sebagai mimpi buruk paling gila untuk anak lugu dan polos seusianya. Benar-benar kelewatan.

Orang gila itu membawa mereka semua, mengumpulkannya dalam satu ruangan asing, kemudian di menjerit bersama-sama. Menangis, meraung hingga jatuh tak sadarkan diri. Semuanya terjadi usai hantaman penganiayaan diberikannya pada setiap anak, termasuk pada dirinya sendiri. Ini terlampau keji, dia masih ingat betul bagaimana suara gergaji mesin menderum di sekeliling dengan sangat keras.

Tidak. Orang itu bukan sekedar gila,tetapi memang sebuah monster yang menetap di dalam daksa manusia. Dia membiarkan darah bercampur lendir meluber kemana-mana, pun pakaian terkoyak berceceran tak beraturan.

Bahkan, beberapa potong bagian daging yang sudah teronggok di bawah lantai dengan tega, kemudian sebagainya lagi .... dia makan. Psikopat keji itu memakan lembiran daging mentah di depan matanya tanpa dosa. Sesak. Kejiwaan anak itu benar-benar terguncang, menusuk hingga ubun-ubun.

"Ayah, takut ... takut ...."

Anak itu terseok-seok, tenaganya sungguhan terkuras habis tanpa sisa. Hanya ada air mata yang mengalir, menyatu dengan genangan merah yang membasahi sisi kepala sampai lehernya. Ini sakit. Dia hanya anak kecil yang tidak berdaya. Luka yang di berikan meremukkan seluruh tulang belulangnya.

Lutut anak itu mulai bergetar, nampaknya tubuhnya sudah tak mampu lagi di bawa pergi terlalu jauh. Rasa takut dan nyeri berkolaborasi menjadi satu sensasi yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya "Ayah, aku nggak kuat ...."

Anak itu terisak tertahan. Napasnya sampai tersedat di ujung kerongkongannya. Dia tidak bisa berfikir lagi, kepalanya terasa pening luar biasa. Perlahan-lahan kepalanya tergeletak untuk menengadah, memperhatikan pandangan seketika yang mulai mengabur. Titik fokusnya benar-benar terbelah tidak karuan.

Sadar jika dirinya masih menjadi bahan buruan, pun waktu yang di milikinya terbatas, anak itu lantas melanjutkan kembali langkahnya yang tidak seberapa kuat itu. Dia harus segera menemukan pertolongan, masih ada seseorang yang harus ia selamatkan di sana. Tersisa sendiri-ralat, berdua dengannya-meskipun posisi mereka terpisah sekarang.

Satu janji yang sudah ia deklarasikan kepada sang Ibunda tercinta adalah alasan utamanya untuk tetap bertahan.

Dia melintasi jalanan yang sepi. Namun, konsentrasinya yang hanya tinggal separuh, tidak bisa mengantisipasi keadaan sekitar. Semburan cahaya menyilaukan mata dari samping, bersamaan dengan suara gebrakan yang melengking hebat. Semuanya terjadi seperti kilat yang sangat cepat, sampai tak ada waktu untuk mencerna apapun. Tubuh anak kecil itu terpental, tepat ketika bagian depan mobil seseorang menghantam tubuh mungilnya.

Tubuh kecilnya terseret jauh, bergesekan dengan aspal yang mulai terasa panas di permukaan kulit halus nya. Tubuh anak itu mulai mengejang, disusul dengan cairan merah yang keluar dari hidung dan telinganya. Tubuhnya bukan lagi sekedar ringkih dan lemas, tetapi sangat memilukan. Siapapun yang menyaksikannya pasti akan berteriak ketakutan.

Bola mata anak itu melirik ke samping, menyempatkan diri melihat presensi si pengendara mobil itu-seorang pria dewasa-turun kemudian menghampirinya. Meskipun tampak blur dan tidak terlalu jelas, dia tetap menerka. Apa kanibal keji itu berhasil menangkapnya lagi?

Namun, tidak lama. Seluruhnya terlanjur menjadi gelap gulita, bersamaan dengan kesadarannya yang terenggut paksa. Dan anak itu tahu, dia sudah kalah. Kalah telak melawan jurang ketragisan.

"Aku mau pulang ...." Sudut mata anak itu mengeluarkan air mata. "Ke rumah ...."

END

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


END

***

Hello readers, jangan lupa tinggalkan jejak ya. Dan by the way ini adalah novel/cerita pertama yang saya buat, sebenernya saya ragu untuk mem-publikasikan novel/cerita hasil karya saya karena menurut saya novel/cerita yang saya buat masih belum terlalu sempurna but never mind, i hope you don't get bored with this novel/store. Dan sebenarnya saya sudah membuat dan merangkum cerita ini dari tahun 2020 tapi saya dulu masih ragu untuk mem-publikasikan nya, tapi saya usahakan untuk update novel/cerita hingga tamat. Semoga kalian nggak bosen ya. Terimakasih Readers <3

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Enigma Last FlowerWhere stories live. Discover now