04.

121 14 1
                                    

Hallo pembaca gelap🙏🏼

👋🏻🤍

Perjalanan pulang kali ini lebih canggung daripada perjalanan awal mereka (keith&marsha). Karena merasa canggung, akhirnya keith menyetel sebuah lagu, yang berjudul "Best Part - Daniel Caesar".
Keith berusaha memulai pembicaraan, namun otaknya belum menemukan kata-kata yang pas untuk kondisi seperti ini.

"Sha..." panggil Keith dengan lembut dan tenang, serta kepala yang ia palingkan kearah Marsha. Untung saja mereka sedang di lampu merah

"Hmm..." hanya deheman yang di terima oleh Keith

"Sha... bisa lihat ke aku bentar?" Pinta Keith dengan lembut

"Mau apa?" Tanya Marsha tudep ketika sudah berhadapan langsung dengan Keith

"Forgive me please. Aku tadi kebawa emosi, jadi kelepasan. Aku pasti bakal minta maaf ke Aldo, tapi sekarang, tolong kamu maafin aku dulu ya?" Mohon Keith dengan nada lembut dan halus

"Jalan dulu, udah hijau lampunya" ucap Marsha

Keith menjalankan mobilnya untuk melewati lampu merah, dan menepikannya di dekat sebuah taman yang cukup luas dan terdapat sebuah danau di dalamnya. Kondisinya masih canggung, tapi mereka berusaha rileks agar semuanya tetap terkendali.

"Turun dulu yuk? Kita omongin di luar" ajak Marsha dan di angguki oleh Keith

Marsha berjalan menuju sebuah kursi taman yang menghadap langsung ke arah danau yang di penuhi oleh lampu taman yang indah. Mereka duduk disana dengan sedikit jarak diantara keduanya.
Hening, itulah yang di rasakan. Angin yang bertiup lembut di awal malam ini, menambah suasana ketenangan di antara keduanya.

"Keith..." panggil Marsha

"Iya sha?" Sahut Keith yang menoleh kearah Marsha

"Aku maafin kamu..." Maraha menggantung ucapannya, entah apa yang akan ia ucapkan setelah ini

"... tapi kamu harus nurut sama aku selama tiga hari" lanjutnuamemberikan syarat yang mudah menurut Keith (?)

"Okay. Makasih ya Sha. Aku bakal turutin semua kemauan mu" Ucap Keith yang nampak bahagia

"Emm, boleh aku peluk kamu?" Izin keith yang malah terlihat polos dimata Marsha. Marsha tidak membalas, namun merentangkan tangannya selebar mungkin untuk tubuh keith yang lebih besar tubuhnya.

"Dasar bayi gede" cibir Marsha saat Keith sudah berada di pelukannya

Keith tidak merespon cibiran yang di lontarkan oleh Marsha. Ia memejamkan matanya, menikmati rasa nyaman yang ia rasakan. Bagai sedang mengisi sebuah baterai, Keith seolah tidak mau terlepas dari pelukan hangat milik Marsha.

"Sha..." panggil Keith

"Iya... kenapa?" Sahut Marsha

"Kalo aku minta cuddle tiap hari gini, boleh ga?" Tanya Keith

"Boleh, tapi nikahin aku dulu" ucap Marsha

Keith perlahan mulai melepaskan pelukannya. Ia menatap Marsha dengan tatapan yang sulit diartikan. "Besok kamu ikut aku terus ya?" ucap Keith tiba-tiba

"Loh, mau kemana?" Tanya Marsha

"Mau lengkapi berkas-berkas buat pengajuan" ucap Keith dengan tersenyum

"Cepet banget? Harus banget besok?" Tanya Marsha memastikan

"Semakin cepat semakin baik sha" balas Keith

"Tapi serius. Ini dadakan banget?" — M

"Iya, nanti aku infoin apa aja yang harus kamu siapin ya?" — K

Cinta Abadi Sang Abdi Negara (KathSha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang