"rei, kamu kesini 'kan nyari kerja, kenapa gak kerja sama kakak aja?" tanya iofi
Reine mengangkat bahunya tak mau "gak, gue gak cocok kerja kantoran" jawab gadis itu sekenanya
Saat ini, mereka tengah berkumpul di ruang tengah. Menonton tv sambil sesekali mengobrol. Kecuali Zeta, bocah itu sedang tidur di kamarnya
"Yang bilang kamu kerja di kantor siapa?"
Reine mengernyit. Memangnya apalagi? Iofi adalah seorang direktur di perusahaan ternama di kota. Dan menjadi bawahannya, berarti menjadi karyawan 'kan?
"Terus, di mana emang?" Tanya Reine curiga. Awas saja jika dia disuruh jadi tukang kebun di rumah ini
"Kakak punya pabrik yang lagi butuhin tenaga kerja, kamu kalo mau kerja di sana aja" jelas iofi meluruskan
Wow! Dapat kerja jalur orang dalam, Reine jadi kagum. Dapat kerja di pabrik bukanlah hal yang mudah, terlebih untuk yang hanya lulusan SMA sepertinya. Penawaran seperti ini sangatlah langka, jadi dia dengan senang hati akan menerimanya
"Boleh deh" balasnya dengan kesadaran penuh
Iofi mengangguk singkat "besok kita ke sana, kakak juga sekalian mau meriksa pabriknya"
Reine bersorak dalam hati, semudah itu. Artinya dia tidak perlu luntang-lantung mencari kerja sampai stres di kota besar ini. Untung iparnya kaya tujuh turunan.
"Beruntung banget punya ipar berguna" gumam Reine sepelan mungkin
"Kedengaran hey!"
Mendengar itu Reine menutup rapat mulutnya. Netranya berpendar asal, berpura-pura tidak melihat. Dasar menyebalkan
"Ibu!" Kobo memanggil, meski matanya masih fokus pada kepingan puzzle yang dimainkan
"Iya?" Sahut moona
"Mau cemilan"
Moona berdiri dari duduknya. Alih-alih pergi ke dapur untuk membawakan putrinya cemilan. Moona malah duduk di samping kobo.
"Gimana?" Tanyanya lagi
"Ambilin cemilan"
Moona hanya mengangguk-angguk. Namun tak kunjung menuruti keinginan putrinya. Kobo yang menyadari itu menatap heran ibunya.
"Mau cemilan, ibu!" Kata Kobo sekali lagi, kali ini dipadu dengan rengekan kecil
"Iya, terus?"
Kobo merengut "ambilin! Kobo gak bisa"
"Iya. Tapi emang begitu caranya minta tolong?" Tanya moona halus, namun mampu membuat Kobo ketar ketir
Kobo menunduk, lalu menggeleng kecil. Matanya sedikit berkaca-kaca. Permintaannya kan kecil, kenapa harus sampai seperti ini?
"Gimana coba cara minta tolong yang bener?"
Kobo kembali medongak "gak tau" jawabnya pelan. Kali ini air matanya benar-benar luruh
"Gak tau?"
Kobo mengangguk
"Ya udah ikutin ibu. Jangan nangis, ibu gak marah" tutur moona menyeka air mata Kobo
"Ibu, tolong ambilin cemilan kobo"
"Ibu...tolong ambilin cemilan kobo" ulang Kobo bercampur Isak tangis
"Pinter. Tunggu sebentar" moona mengecup singkat pipi putihnya lalu pergi kedapur
Dari sofa, Reine yang melihat itu sedikit heran "cuma cemilan, kenapa harus sampe kayak gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
family Holoid
Romancebagaimana sih jadinya jika semua member holoid berada dalam satu keluarga yang sama, dan tinggal dalam satu rumah yang sama. dengan segala tingkah Risu_bocah berusia enam tahun yang kelewat hiperaktif. berbeda dengan adiknya yang selalu kalem, Anya...