Selamat membaca
Banyak typo
Harap di maklum soalnya masih magang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
➷Setelah perdebatan kecil dengan tok aba akhirnya amato mendapatkan ijin untuk membawa Fang pulang ke kediaman nya yang berada di jakarta dengan syarat amato akan memperlakukan Fang setara dengan anak anak nya.
Amato mengendarai mobilnya menyusuri jalanan sepi menembus gelap nya malam, sambil sesekali amato menatap kaca sepion untuk memastikan jika Fang masih tidur dengan nyaman di kursi belakang.
" Dasar perempuan sialan jika aku tau dari awal dia memperlakukan Fang seperti ini pasti sudah ku bawa dia dan mengurus nya sendiri. " Ucap amato sambil mencengkram setir mobil dengan kuat.
Saat amato sibuk dengan umpatan dan kekesalan nya sendiri tiba-tiba ponsel nya berbunyi menampilkan nama Hana yang tertera di scrin layar, tanpa lama lama amato langsung mengambil hands-free call dan memasang nya di telinga.
" Hallo hana. " Ucap amato.
" Ah, amato aku pikir kamu tak akan menjawab nya. " Balas hana dari sebrang sana.
" Kenapa tidak, kau istri ku jelas pasti akan aku jawab, tapi kenapa menelpon ini baru jam 2 dini hari kau bangun lebih awal. " Ucap amato.
" Aku hanya ingin memastikan jika kamu benar-benar pulang hari ini karena anak anak sangat merindukan kamu. " Ucap hana.
" Aku sedang dalam perjalanan mungkin akan sampai jam 8 pagi nanti. " Ucap amato.
" Baiklah aku dan anak anak menunggu mu, hati² di perjalanan nya. " Ucap hana langsung menutup telpon membuat amato tak sempat untuk membahas tentang Anak yang ia bawa.
Amato menghela nafas berat sekarang ia harus memikirkan apa yang akan ia katakan saat bertemu dengan istri dan anak anaknya yang lain.
Setelah perjalanan cukup panjang dan jam sudah menunjukkan pukul 07:23. Akhirnya amato sudah memasuki area perumahan mawar yang terkenal sebagai perumahan khusus orang dari kalangan menengah ke atas.
" Papa... " Panggilan lembut dari kursi penumpang mengalihkan pandangan amato sejenak.
" Fang, kamu udah bangun bagaimana tidur nya nyenyak? " Ucap amato
" Iya, tapi ini dimana. " Ucap Fang yang mengintip keluar dari jendela mobil.
" Papa akan bawa kamu pulang ke rumah yang lebih baik daripada rumah lama kamu. " Ucap amato dengan senyuman.
" Ketemu sama istri dan anak anak papa yg lainnya? " Ucap Fang.
" Iya, ketemu bunda hana, kakak² kamu halilintar, taufan dan Gempa oh iya jangan lupa adik kamu blaze, ice, thorn dan solar. " Ucap amato.
" Tapi... " Fang memainkan jari-jari nya dengan wajah menunduk.
" Jangan takut, papa Rela lakuin apapun buat kamu buat menembus semua kesalahan papa selama ini. " Ucap amato dengan senyuman berharap fang akan percaya pada nya. " Bahkan jika harus aku akan meninggalkan mereka untuk kamu. " Lanjut amato dalam hati.
________________________________________
Disinilah sekarang, amato menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah mewah ber dominasi cat warna putih dan hitam. Amato bisa melihat melalui jendela mobil, istri dan ke 7 anaknya berjejer rapih menunggu kedatangan nya.
Amato menghela nafas pelan sebelum tersenyum dan keluar dari mobil, belum sempat amato menyapa tubuhnya langsung di sambar oleh pelukan dari Thorn dan solar.
" Kami rindu ayah. " Ucap Thorn dan solar bersamaan.
" Ayah juga. " Ucap amato mengelus kepala kedua putra bungsu nya.
" Thorn, solar jangan begitu kasian ayah pasti lelah. " Ucap hana lembut dan di balas senyuman oleh si Potosintesis
" Ceh si paling cari perhatian. " Ucap blaze.
" Bungsu maklum. " Ucap ice.
Amato tertawa saat melihat kelakuan ke empat anak kembar nya yang masing-masing berjarak 5 menit saat lahir. Berbeda dengan ketiga sulung yang hanya tersenyum sebagai sambutan.
" Sebentar. " Ucap amato lalu berjalan dan membuka pintu belakang mobil nya. " Ayo keluar temui yang lainnya. " Ucap amato yang membuat anak dan istrinya penasaran pada siapa amato bicara.
" Jangan takut, ingat papa akan selalu ada buat kamu Fang. " Amato mengulurkan tangannya dan langsung di raih oleh Fang.
Fang keluar dari mobil dan berdiri dengan tubuh gemetar di dekat amato. Hana yang penasaran mendekati amato yang sedang mengusap punggung Fang agar lebih tenang.
" Siapa anak yang kamu bawa ini? " Ucap hana sambil memperhatikan Fang.
" Ayo perkenalkan diri. " Ucap amato menatap Fang.
" A.... Aku.. Aku.. Hmm.. " Ucapan Fang terbata bata ia tak bisa memperkenalkan dirinya sendiri di tambah tatapan aneh dan heran dari ke tujuh anak amato yang seperti menyelidiki setiap senti dari tubuh Fang.
Fang meringsut kebelakang amato dan memeluk nya, takut dan cemas bercampur menjadi satu Fang benar-benar takut jika dirinya tak akan di terima.
Amato hanya bisa tersenyum ia tau keadaan seperti ini pasti akan terjadi. " Namanya Fang dan dia akan tinggal bersama kita. " Ucap amato.
" Oh, apa dia anak teman kamu? " Ucap hana yang di balas gelengan pelan dari amato. " Lalu?. " Tanya hana kembali.
" Dia anak kandung ku. " Ucapan amato sontak membuat hana dan ketiga putra sulungnya terkejut sementara ke empat lainnya hanya diam.
" Hali, taufan dan gempa ajak adik adik kalian masuk kedalam, bunda mau ngomong sesuatu sama ayah. " Ucap sang ibu dan di angguki oleh ketiga putra sulungnya.
Hana mengajak amato pergi ke gazebo yang berada di taman belakang rumah nya sementara Fang terus menggenggam ujung jas hitam yang sedang amato kenakan mengikuti setiap langkah amato ke arah gazebo.
Hana duduk di depan amato menatap nya penuh penuntutan untuk penjelasan dari sang suami yang sudah hampir dua tahun bahkan selalu meninggal kan saat hamil dulu dan sekarang saat pulang membawa seorang anak dan di akui sebagai anak kandungnya.
Amato sudah meminimalisir ini dan sudah siap untuk segala apapun yang akan istri nya lakukan bahkan jika sang istri meminta cerai maka amato takan menolak.
" Ceritakan semuanya. " Ucap hana.
" Baiklah. " Balas amato.
Amato menggenggam tangan Fang agar Fang tidak merasa tertekan saat amato akan bercerita tentang kejadian 16 tahun lalu.
TBC
Cie nunggu ye, ah ngarep banget author (≡^∇^≡)
Note. :
Umur trio ori 18 tahun selisih 13 menit.
Umur dua temperatur dan dua Potosintesis 14 tahun selisih 5 menit.
Umur Fang 16 tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Kecil
Randomanak tetaplah anak meski ia terlahir dari sebuah hubungan yang tak seharusnya. hanya karena terlahir dari hubungan yang tak seharusnya bukan berarti sang malaikat kecil yang menjadi berkah dari Tuhan untuk setiap umat nya yang di berikan kepercayaa...