Together - Freya

2.2K 413 74
                                    

Jangan lupa vote comment nya brow

°~°~°~°~°~°

Matahari baru saja mengintip dari balik gorden, menyapa pagi dengan warna jingga lembut. Jam menunjukkan pukul 05.30.

Kring~

Bunyi alarm dari ponsel terdengar memekakkan telinga, Freya menggeliatkan badannya kemudian meraba nakas untuk mencari benda yang masih saja berbunyi nyaring itu.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Freya segera menggeser layar ponsel dan seketika keheningan menyambutnya.

Kukuruyuk~

Suara ayam berkokok terdengar bersahutan semakin memperjelas bahwa ini suasana di pagi hari.

Freya meregangkan tubuh, menguap lebar, lalu beranjak dari tempat tidur. Langkahnya menuju jendela, menarik tirai agar sinar pagi bisa masuk sepenuhnya ia membuka jendela kamarnya. Udara pagi terasa segar, menyapa paru-parunya dengan gembira.

"Hah segarnya" Ucap Freya setelah menghirup dalam-dalam udara pagi yang bersih ini.

Sebelum meninggalkan kamar, Freya merapikan kasurnya yang cukup berantakan karena gaya tidurnya yang agak bar-bar, dimana dalam tidurnya ia menjelajah dan berputar ke seluruh tempat tidur.

Freya pergi ke dapur dan melihat mamanya  yang sedang memasak sarapan.

“Pagi ma” Sapa Freya dengan mengecup pipi mama tercintanya.

Yesicca Tamara atau biasa dipanggil Chika adalah ibu dari 2 anak. Anak pertamanya adalah Freya dan anak bungsunya Ella.

Terus papanya mana?
Papa nya ada, tuh masih tidur.

Aran Jayawardana, dia papa Freya dan Ella. Aran bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditempatkan di salah satu instansi pemerintahan di kota ini.

“Fre beliin tempe dong, mumpung abang sayurnya masih ada” Chika mengelap tangannya kemudian mengambil uang sebesar 5000 rupiah dari kantong celananya. Chika memberikan itu pada Freya.

“Beli berapa ini ma?” Tanya Freya.

“Semuain aja udah, minta yang baru ke abangnya! Kemarin mama dikasih tempe yang udah gaenak.” Chika memperingati Freya gara-gara kemarin ia kena tipu saat membeli tempe.

“Siap ma, nanti Fre tonjok abangnya kalau nipu-nipu lagi” Freya mengepalkan tangannya dan memukul-mukul udara seakan-akan ia tengah menonjok abang sayur.

“Heh gausah bikin masalah!”

“Hehe bercanda ma, yaudah Freya beli dulu” Freya langsung berlari menuju abang sayur.

Sepulangnya dari membeli tempe, Freya melihat ke arah taman rumahnya. Bunga-bunga kesayangannya, yang selalu bisa membuatnya tersenyum itu, tampak haus dan seperti memanggil Freya untuk memberi mereka minum.

Dengan segera Freya masuk ke rumah dan menyerahkan pesanan mamanya.

“Nih ma, Freya jamin 100% kalau ini baru”

“Oke makasih, buruan gih mandi! Kamu harus sekolah” Chika menyuruh Freya segera mandi karena jam sudah menunjukkan pukul 5.45 pagi.

“Umm, Freya mandinya terakhir aja deh, mau nyiram bunga dulu”

“Yaudah kalau kamu mau mandi terakhir cepat bangunin adekmu, suruh dia mandi!” Ucap Chika dengan tangan yang sudah memasukkan tempe ke dalam wajan penggorengan.

“Oke ma”

Freya berjalan ke kamar sang adik.

BRAK!

TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang