Together - Marsha

1.3K 308 48
                                    

Jangan lupa vote comment nya ya.

°~°~°~°~°~°~°

Seorang gadis cantik tengah sibuk memilih-milih roti di supermarket, ia membeli roti itu untuk sarapan.

Setelah agak lama memilih akhirnya ia memutuskan untuk membeli 1 merk roti yang terkenal yaitu sari roti. Dia membeli 2 roti, satu untuknya dan satu untuk pujaan hatinya.

Gadis itu tersenyum memikirkan pujaan hatinya itu.

Setelah membayar di kasir, gadis itu bergegas masuk ke dalam mobilnya, ia takut telat masuk sekolah.

“Jalan pak!” Ucap gadis itu pada sang sopir.

Selama perjalanan, gadis itu memandangi jalanan yang sangat ramai melalui kaca jendela mobilnya.

Gadis itu bernama Marsha Lenathea, dia bersekolah di SMA Pancasila. Dia kelas 11 dan sekelas dengan Freya yang sudah dikenalkan di part sebelumnya.

Marsha cukup bar-bar jika disekolahnya, manja pada teman-temannya dan kadang tidak takut untuk melakukan sesuatu jika ia sudah mengincarnya.

Seperti saat ini, ia menghadang pujaan hatinya saat akan masuk ke sekolah.

“Freya sayang mau kemana?”

Ya, dia Freya. Tadi Marsha melihat Freya baru sampai dan langsung berlari menghampirinya.

Marsha melihat Freya menghela nafasnya.

“Tolong kali ini aja, jangan ganggu gua dulu” Mohon Freya pada Marsha.

“Gua ga ganggu Fre, gua cuma mau kasih ini.” Marsha merogoh tas nya dan mengeluarkan roti yang tadi ia beli di supermarket.

Freya melihat itu.

“Makasih, tapi gua udah sarapan.” Ucap Freya cepat kemudian beranjak untuk ke tujuan awalnya yaitu ruang osis.

“Ya kan bisa buat camilan” Marsha tetap memaksa memberikan roti itu pada Freya.

Marsha terus-terusan mengejar Freya.

“Freya, lo mau kemana? Kelas kita bukan disana. Freya!!”

Mereka berdua sekelas, yaitu kelas 11 MIPA 2.

“Brisik banget sih, nih gua ambil rotinya.” Freya tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berbalik mengambil roti yang ada di tangan Marsha.

“E-eh sebenernya itu roti gua, punya lo yang ini.”

Freya salah mengambil roti, ia malah mengambil roti yang lebih kecil padahal Marsha membelikannya roti yang besar.

Freya melihat roti di tangannya.

“Udah yang ini aja gapapa” ucap Freya.

Saat Freya akan beranjak, Marsha lagi-lagi menahannya.

“Lo ambil yang ini Fre..” Marsha menukar roti mereka.

“... Lo bisa bagi-bagiin ke anak osis juga, lo mau ke ruang osis kan?”

Freya mengangguk.

“Yaudah lo ambil yang itu aja. Gua ke kelas dulu ya, dadah sayang. Semangat” ucap Marsha sembari berlari menuju kelas.

Freya sedikit tersenyum melihat itu,  Marsha sebenarnya anak yang baik, Freya sering melihat Marsha begitu memperdulikan teman-temannya.

Sebenarnya Freya tidak masalah dengan Marsha yang selalu menggodanya, namun satu hal yang Freya kurang suka. Marsha tuh berisik, berisik banget anaknya.

Cuma satu itu sih masalahnya, selebihnya Freya fine-fine saja. Apa Freya juga menyukai Marsha? Entahlah, Freya sendiri tidak tau.

Freya cukup kagum dengan Marsha yang bisa menyalip peringkatnya di semester lalu. Saat pertama mengetahuinya Freya cukup terkejut, namun ia sangat bangga dengan Marsha. Semester-semester sebelumnya Marsha selalu tepat dibawah Freya yaitu peringkat 2, namun semester kemarin tiba-tiba naik ke puncak. Bahkan saat itu Freya sempat mengucapkan selamat pada Marsha yang membuat Marsha salting brutal hingga menarik-narik baju teman sebangkunya.

TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang