[ DARK ROMANCE - YOUNG ADULT ]
3D disini merupakan singkatan dari 3 nama orang yang terlibat cinta segitiga ---> DAKHSA ---> DARREN ---> DARWIN.
Apa jadinya kalau Darren dan Darwin yang statusnya sebagai kakak beradik itu harus menyukai perempuan ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~ WELCOME IN 3D ~
"Setiap orang memiliki tujuan dan arti hidupnya sendiri, yang perlu ditemukan dan dijalani." - 3D -
∆∆∆
DAY 3
Keesokan harinya, ketika keluarga Dakhsa tengah berkumpul di ruang makan bersama.
"Ghina sayang, apa malam ini kamu jadi mau lembur?" tanya Yeri.
"Gapapa lembur Mah, namanya juga orang penting. Nggak kayak si pengangguran yang disebelahnya itu," sindir Mahendra.
Dakhsa menghentikan aktivitas makannya, ia melirik tajam ke arah Ghina.
"Kenapa ngeliatin gue kayak gitu? Awas ntar bola mata lo copot," kata Ghina membuat Dakhsa cepat mengalihkan pandangannya. Seketika ia pun mendapat tatapan tajam dari kedua orang tuanya.
Karena kesal, Dakhsa membanting sendok ditangannya itu ke piring dengan makanan yang masih tersisa. Dakhsa hanya memakannya sedikit, ia terlanjur emosi dengan perkataan keluarganya yang setiap hari telah menjadi santapan pedas baginya.
Dakhsa pun pergi tanpa pamit.
"Lihatlah kelakuan anakmu itu," geram Mahendra kepada Yeri.
"Anakmu juga!" jawab Yeri lantas melanjutkan aktivitas sarapannya.
Dakhsa kini pergi ke MW Entertainment karena sejak hari itu, ia mulai bekerja menjadi asisten pribadinya Darren.
Tak disangka kedatangan Dakhsa dan Darren pun bersamaan di waktu yang tepat. Dakhsa dengan langkah tomboynya itu kemudian menghampiri Darren.
Darren yang baru turun dari mobil pun dibuat sedikit terkejut melihat penampilan Dakhsa kali ini.
Darren menatap Dakhsa dari ujung kaki ke ujung kepala. Dakhsa mengenakan pakaian serba hitam dengan sepatu besar dan kaca mata. Rambutnya yang panjang itu ia kuncir ke belakang.
"Lo yakin mau berpakaian kayak gini selama jadi asisten pribadi gue?" tanya Darren, memastikan.
Dakhsa pun membuka kacamatanya dan menjawab, "Iya. Emang kenapa? Bagus kan?" sekaligus tanya baliknya.
"Bagus sih, tapi ..."
"Tapi apa?" Dakhsa memicingkan alisnya sebelah, merasa bingung.
"Tapi lo jatuhnya malah kayak bodyguard gue," ucap Darren.
"Bukannya sama aja ya antara bodyguard dan asisten pribadi? Apa masalahnya?" heran Dakhsa.
"Beda dong. Kalo asisten pribadi tuh yang nantinya bertugas buat ngatur semua jadwal gue, ngatur perjalanan, dan ngatur penawaran, ataupun permintaan apapun yang berhubungan sama pekerjaan gue. Kalo bodyguard mah tugasnya jaga keamanan gue. Lo nggak cocok jadi bodyguard," jelas Darren membuat Dakhsa mengerti. Dakhsa pun menjadi canggung dan merasa malu sekarang.
