18 : Om Gio kemana?!

337 37 6
                                    

50 vote dan 20 komen buat ke bab 21

Happy reading cintakuuu

🧊🧊🧊

Sore ini Anila sudah pulang dari kampus. Mengingat, hari ini Victor akan pulang, Anila bergegas menambah laju motor yang di kendarainya. Ia akan memasak makanan kesukaan anak nya yang satu itu sebagai tanda permintaan maaf karena dirinya mereka a.k.a ketiga anak kembar itu berselisih, walaupun ini juga bukan kemauannya membuat mereka bertengkar.

Setelah sampai dan membersihkan diri, Anila menuju dapur dan mulai perperang dengan alat-alat masak disana.

"Mih, papih mana sih?" Vincent datang menghampiri Anila.

"Panggil Anila, Vin!" geram Anila.

Vincent cengengesan, "Udah kebiasaan Mih, gak sopan banget gue manggil nama."

"Makanya dari kemaren-kemaren harus nya jangan di biasaain!" seloroh Anila dengan sebal.

"Yeee, si Mamih ngajarin gak bener ke anak, yang seharusnya tuh ya di biasaain." Vincent tak mau kalah, tetap pada pendirian nya.

Anila hanya menghembuskan napas  pasrah, sudah lelah dia memberitahu selama dua bulan ini, sampai mulut nya berbusa pun tetap saja si bontot ini ngeyel.

"Mamih belom jawab ih!"

"Apa?!" bingung Anila yang masih setia memotong-motong bumbu masakan nya.

"Papih mana?" tanya Vincent lagi.

"Kalo belom pulang pasti masih kerja lah." balas Anila sebari memasukan kecap ke dalam penggorengan berisi ayam.

"Gak mungkin lembur 'kan?"

Anila berpikir sejenak, "Gak mungkin sih kek nya, 'kan tau kalo sekarang Victor pulang." balas Anila.

Vincent mengangguk, "Iya juga sih, yaudah lah gue ke depan dulu Mih, bang Victor udah dateng loh, bawa dua koper dia kek pulang minggat banget," beritahu Vincent. "Eh? 'Kan emang beneran pulang minggat yah." Vincent tertawa mengingat itu.

Tak ayal Anila juga ikut tertawa di buat nya, kemudian ia menggeplak lengan Vincent, "Heh gak boleh gitu!" tambah Anila setelahnya.

"Dah lah gue ke depan dulu Mih, kasian sendirian orang nya." Vincent melangkah keluar dari dapur menuju Victor yang duduk beristirahat di ruang keluarga.

"Om Gio kok belom pulang juga yah? Gak mungkin lupa 'kan kalo Victor pulang? Dia juga bilang bakal pulang sore, gak bakal lembur. Kemana yah? Huft, mungkin emang masih ada kerjaan kali." monolog Anila dengan resah.

Rembulan sudah menampakan wujud indahnya, dan kini Anila, Vincent, dan Victor berada di ruang makan.

"Papih belom pulang juga yah?" Victor menatap adiknya yang berada di sebelahnya.

Vincent mengangguk, "Tapi tadi pagi bilang nya gak bakal lembur, ya 'kan Mih?" Vincent beralih pada Anila.

Victor di sebelah nya menghela nafas pendek, sepertinya ia harus terbiasa mendengar Vincent mengatakan panggilan itu.

ALFAGIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang