M

117 29 2
                                    


Yoona menghela nafas pelan lalu menatap Minho yang duduk didepannya. "Kenapa kamu melakukannya?"

"Melakukan apa?"

"Memberikan semua bukti kepada kedua saudaraku."

Minho menghela nafas lega. "Aku kira Anda ingin mengatakan hal penting apa."

"Aku serius Choi Minho."

"Aku hanya ingin mengungkapkan kebenaran." Ujarnya membuat tatapan wanita itu terfokus padanya. "Kebenaran kehidupanmu saat tinggal di rumah itu."

Yoona menggeleng. "Aku masih tidak bisa terima."

Minho mengangkat kedua bahunya dengan santai. "Itu terserah dirimu, yang pasti aku hanya membantu saudaramu."

"Kenapa kau melakukannya?" tanya Yoona. "Bukankah Kyuhyun adalah sahabatmu? Bukankah kalian sudah berteman sejak kecil."

Mendengar kalimat itu berhasil membuat Minho tersenyum miris. "Sahabat ya." Gumamnya.

"Choi Minho."

"Seorang sahabat tidak akan membiarkan sahabatnya kesusahan." Ujarnya pelan dan membuat Yoona tertegun.

"Minho-ssi."

Minho menatap Yoona dengan tersenyum getir. "Dimana dia ketika perusahaan keluargaku diambang kebangkrutan, padahal kita tahu keluarganya cukup memiliki kemampuan untuk menolong perusahaan keluargaku."

Yoona menatap teman barunya itu dengan diam.

"Karna itula, aku memberikan semuanya kepada saudaramu sebagai ucapan terimakasihku kepada kalian yang sudah mau membantu ayahku."

.

.

Kai jalan berlenggang lenggok diatas runway dengan koleksi pakaian terbaru brand ternama di dunia. Proporsi tubuhnya memang cocok untuk menjadi seorang model dan didukung juga dengan garis rahang yang tegas pada wajah tampannya.

Sooyoung menatap kagum pada sahabatnya itu. "Dia makin tampan ya, Krys."

Merasa tak ada sahutan, wanita itu menoleh ke arah sahabatnya yang ada di sampingnya. Benar saja, dirinya mendapati sang sahabat terlihat terpesona dengan tampilan seorang Kai.

Sooyoung mendengus. "Kalau masih suka itu bilang saja." Gumamnya kesal. "Menyebalkan."

Pertunjukan runway itu sudah selesai, satu per satu para model keluar. Kai keluar paling akhir lalu berdiri paling depan. Tepuk tangan meriah menyambut munculnya sang desainer yang berjalan kearah ujung panggung.

Krystal berdiri dan meraih bucket bunga yang sejak tadi berada di kursi sebelah. Wanita cantik itu berniat memberi buket bunga tersebut untuk sang mantan kekasih.

Sooyoung yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya menggeleng. Namun gelengan tersebut terhenti saat melihat seorang gadis cantik memberikan buket bunga kepada Kai lalu mencium pipi pria itu, bahkan Kai memeluk gadis itu dari samping.

Sooyoung menoleh kearah Krystal. Sahabatnya itu terdiam, dari punggungnya terlihat jelas kalau wanita itu begitu terkejut.

"Well. Saat kau terlalu gengsi mengungkap perasaan, saat itu juga kau akan kehilangan." Gumamnya.

^1^

Doyoung menatap punggung atasannya yang sejak tadi meluapkan emosinya dengan bermain mini golf. Entah sudah berapa lama keduanya berada didalam ruangan ini, bahkan sudah beberapa kali tamu disamping mereka berganti. "Daepyonim." Panggil Doyoung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Billionaire LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang