Only Mine 4

132 24 2
                                    

Ruangan rapat kali ini terasa lebih tegang dari biasanya alasannya karna San yang memimpin rapat itu sendiri, walaupun San belum menyelesaikan pendidikannya namun Tuan Choi sudah mempercayakan perusahaan miliknya pada San di usia muda karna putranya itu mampu membuktikan jika dirinya mampu.

Walaupun terbilang masih muda San berhasil membuktikan kemampuannya dalam memimpin perusahaan dan berhasil memenangkan bebetapa proyek besar yang membuat perusahaan keluarganya semakin sukses.

"Seperti yang anda lihat untuk bulan ini perusahaan mengalami sedikit penurunan sebanyak 0,4% dari bulan sebelumnya"

San tidak melepaskan tatapannya dari layar yang menunjukan statistik perusahaan nya saat ini, tidak ada reaksi apapun yang di tunjukan pemuda itu saat beberapa karyawannya mulai menjelaskan beberapa poin penting untuk perusahaan.

Sesekali San akan mengalihkan pandangannya pada pintu masuk ruang rapat seakan sedang menunggu sesuatu, namun itu tidak berlangsung lama karna San kembali pada rapat yang sedang berjalan saat ini.

"Permisi, sorry Uyong ganggu silahkan lanjutkan saja
Tidak usah perdulikan Uyong disini"

San menggeser kursi yang memang sudah ia siapkan tepat di sampingnya sementara Wooyoung tampak sibuk menyusun makanan juga minuman yang di bawanya dan langsung duduk di samping San.

"Lama sekali hm, ada yang mengganggumu baby?"

"Tadi tuh ngantri San makanya Uyong lama tapi Uyong udah dapet semua"

"Katakan saja jika ingin sesuatu hm"

Wooyoung mengangguk pelan dan mulai menikmati makanan yang di bawanya begitu juga San yang kembali fokus dengan pekerjaannya, Wooyoung yang pada dasarnya tidak paham tidak terlalu peduli.
Alasannya ada di perusahaan keluarga Choi pun karna ia ingin saja, dan juga keberadaan Wooyoung bukanlah hal asing untuk seluruh karyawan yang ada.

"Sanie masih lama ya?"

"Sedikit lagi baby, masih bisa menunggu hm?"

San mengulurkan tangannya mengusap sudut bibir Wooyoung yang terkena coklat, tangannya kembali beralih mengusap kepala rubah manisnya itu yang mulai menggerutu.

Wooyoung menyandarkan punggungnya dengan bibir yang mengerucut seperti bebek,  mendengarkan orang-orang bicara hal yang tidak Wooyoung mengerti membuatnya bosan dan juga mengantuk.

"Cukup untuk hari ini, kita lanjutkan presentasi di pertemuan berikutnya"

San tidak bisa menyembunyikan senyuman di bibirnya begitu melihat Wooyoung yang tertidur di kursinya, bibirnya terus saja menggumamkan sesuatu yang tidak jelas namun hal itu membuatnya justru terlihat sangat menggemaskan di mata San.

"Hey baby ayo pindah ke tempat yang nyaman
punggungmu akan sakit jika tidur disini"

"hmm Sanie udah selesai kerja nya?"

"Maaf membuatmu tertidur di tempat seperti ini baby"

"Gendong Uyong"

Dengan mudah San bisa menggendong tubuh Woyong seperti koala disaat Wooyoung memeluk tubuh San layaknya bayi koala dengan begitu erat, Wooyoung kembali menyandarkan kepalanya di bahu San saat keduanya melangkah ke arah ruangan pribadi milik San.

"Ingin pulang saja atau masih ingin menungguku bekerja?"

"Aahh Uyong gk mau pulang, di rumah juga gk ada siapa-siapa, kak Seonghwa sama Yunho juga gk ada"

San mengeratkan kedua tangannya karna Wooyoung yang mulai menggerakan kedua kakinya di tambah dengan rengekan yang terus di keluarkannya.

"akan ku selesaikan dengan cepat lalu kita pulang okay"

"Promise San?"

"Promise baby, aku hanya perlu memeriksa persiapan untuk acara lusa nanti"

"Ya udah Uyong ikut"

Kedatangan San juga Wooyoung di gedung pertemuan yang sudah di hias dengan sedemikian rupa tentu saja membuat beberapa karyawan menjadi terkejut, namun kebanyakan dari mereka memilih melanjutkan pekerjaan mereka sendiri.

"Duduklah baby"

"Makasih Sanie"

Wooyoung menikmati puding di tangannya begitu dirinya duduk dan menyandarkan tubuhnya pada San yang juga duduk di sampingnya, matanya terus memperhatikan kegiatan setiap karyawan yang melintas di depannya.

"ini semua untuk acara apa Sanie?"

"Hanya merayakan keuntungan terbesar yang di dapat tahun ini, ayah sengaja menyiapkan ini semua"

Tangan San dengan perlahan mengusap pinggang Wooyoung dan kembali memeluk pinggang ramping itu dengan erat seakan ingin menunjukan siapa pemilik Jung Wooyoung yang sebenarnya.

"Nanti Uyong boleh ikut acaranya?"

"For sure, my VIP will get the best sit"

"On your lap?"

San menumpukan dagunya di bahu Wooyoung, suara tawa mengalun pelan dari bibir Wooyoung karna bibir San yang terus mengecup daun telinga juga leher Wooyoung secara bergantian.

"Who teach you to say that hm"

"Kan Uyong belajar dari Sanie juga"

"Akhh Sanie geli udah ah haha"

Kali ini Wooyoung benar-benar tidak bisa menahan suara tawanya karna San yang menciumi lehernya terus menerus juga kedua tangannya yang menyentuh pinggang Wooyoung tanpa henti.
Sepertinya keduanya sudah lupa jika saat ini mereka menjadi tontonan gratis semua orang yang ada di dalam ruangan ini, namun sayangnya San juga Wooyoung tidak terlalu memperdulikan orang lain.

"Bayangkan jika keluarga Choi juga Keluarga Jung bersatu"

"Tidak bisa kubayangkan yang jelas mereka tidak akan terkalahkan dalam hal apapun"

------------

San memarkirkan mobilnya di depan kediaman utama keluarga Choi, malam ini San membawa Wooyoung ke kediaman orang tuanya karna permintaan ibunya yang ingin bertemu dengan Wooyoung.

"Bundaaaaa"

Wooyoung langsung saja keluar dari mobil San dan berlari ke arah seorang wanita dan langsung memeluknya dengan erat, wanita yang tak lain ibu San tentu saja dengan senang hati memeluk Wooyoung tak kalah eratnya.

"Uyong kangen bunda, kenapa bunda perginya lama?"

"Salahkan ayah karna pekerjaannya tidak ada habisnya"

"Ah Sanie juga sama aja kalo urusan kerjaan Bunda"

Bunda hanya tersneyum selagi mengusap kepala Wooyoun dengan lembut saat melihat pemuda manis di depannya ini menggerutu dengan bibir yang mengerucut.

"Ayo masuk, Bunda buatkan banyak makanan untuk kalian"

"Umm Bunda, Uyong juga lapar
Sanie ayo masuk"

"Aku akan menyusul baby, masuklah dengan Bunda"

Wooyoung mengangguk pelan lalu memeluk lengan bunda saat keduanya masuk ke dalam rumah sementara San justru berjalan ke arah lain dari kediaman keluarga Choi.

"Apa semuanya sudah siap?"

"Semuanya sudah selesai Tuan Muda"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only MINE - WooSanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang