BAB 1

116 1 0
                                    

BAB 1
AWAL PETUALANGAN

Aku memulai karir sebagai tentara saat berumur tujuh belas tahun. Ayahku seorang sopir truk dan ibuku guru SMA. Aku dikirim ke Malaysia bersama teman-temanku , lalu di mutasi ke Phuket dan kami semua naik pangkat disana. Di phuket lah aku kehilangan keperjakaanku saat aku dipaksa meniduri seorang guru cantik Thailand, yang sekarang dipaksa menjadi pelacur. Bukan pengalaman seks yang menyenangkan karena dia menangis saat aku menidurinya. Tapi sejujurnya, itu pengalaman sex yang luar biasa. Selama perang, aku membunuh banyak orang, mungkin puluhan, ratusan atau bahkan ribuan . Maaf aku lupa. Yang pasti aku pensiun setelah penyerangan Hong Kong dengan pangkat Letnan . Atasanku bilang aku cukup luar biasa berbakat dan pekerja keras. Itu sebabnya ketika perang, pangkatku melasat menjadi Letnan bahkan tanpa pendidikan militer sedikitpun. Tapi hati kecilku bilang pekerjaan ini bukan untukku jadi aku memutuskan pensiun karena masa abdiku sudah berakhir. Seluruh negara Asean dan beberapa provinsi China selatan akhirnya bersatu menjadi satu negara , Federasi Ocean.

Saat itu umurku bahkan belum sampai dua puluh tahun. Saat pulang ke Jakarta, aku diminta datang ke puskesmas terdekat dan secara mengagetkan aku dipaksa bugil di depan dokter , suster dan polisi. Karena pengabdianku terhadap negara, aku dinyatakan lulus seleksi dan dipersilahkan memilih pasangan serumah. Disitu aku terkejut. Kami ternyata tidak diperkenankan pacaran sembarangan dan negara bahkan memutuskan dengan siapa kami akan menikah. Kukira aku akan dijodohkan dengan gadis jelek kulit hitam dan berdada kecil. Namun rupanya, gadis-gadis juga telah diseleksi sehingga ada dua gadis yang dijodohkan kepadaku hari itu. Satu namanya Loren, putri mantan Direktur Jasa konstruksi, dan yang kedua namanya Molly, mahasiswi UI yang akan segera menjadi dokter.


LOREN


MOLLY

Karena Loren lebih cantik, aku memilih Loren. Loren menghembuskan nafas lega. Ia memelukku saat itu juga. Apa yang terjadi pada Molly? Ia menangis tersedu-sedu saat itu juga, dan ia dipaksa mengabdi di garis depan sebagai gadis pemuas nafsu. Aku ingin berkomentar tapi aku masih sayang nyawaku. Sebaliknya Loren berterima kasih padaku karena telah memilihnya. Kami diwajibkan hidup bersama selama tiga tahun dan selanjutnya terserah apakah akan lanjut atau bercerai. Aku kira semua orang lolos seleksi, namun ternyata ada ratusan yang tidak lolos dan akhirnya dikebiri dan diberikan “vagina pribadi” (artinya penis dikebiri dan diganti kelamin menjadi vagina”) Alasannya karena tidak berguna, tidak layak dan tidak pantas bagi masa depan Ocean. Aku dan Loren pulang ke rumah dan aku langsung memperkenalkan Loren kepada Ibuku.

“Aduh cantik sekali menantuku ini, jenenge sopo ?” Tanya ibuku.
“Oh , kenalin tante. saya Loren Tante. “ Jawab Loren dengan manis.
“Ooooh nak Loren, Monggo monggo! Ibu udah masak enak lho buat kalian! Ayo dimakan!” Malam itu Ibu masak enak untuk kami berdua dan Loren makan dengan sangat lahap karena sudah beberapa hari ini ia hanya makan nasi putih dan tempe saja. Malam harinya kami berdua berbagi cerita dan Loren cerita kalau Ibunya dikirim ke Hong Kong untuk “melayani” negara. Ayahnya ditempatkan di Sumetra Selatan untuk membangun Wahana Antariksa. Loren bercerita jika ia kehilangan keperawanannya satu tahun sebelum perang dan ia kira aku akan marah besar karena sudah salah pilih pendamping. Namun sebaliknya aku memeluknya dan berbisik.

“lho? Kenapa harus marah? Harusnya aku yang makasih karena bisa dapetin Istri kayak kamu. Padahal aku sendiri jelek..” bisikku sambil memeluk Loren.
“Eh? Kamu gak jelek kok. Kamu cakep lho. Gagah lagi! Patriot pula! Aku bangga punya suami kayak kamu! “ Pujinya. Pipiku memerah karena malu. Kucium bibir merahnya dengan gemas, dan ia pun membalas ciumanku. Bibir merahnya pelan-pelan melumat , dan mengecup-ngecup bibirku. Kudorong pelan tubuhnya ke atas kasur. Kutindih dia, sehingga penisku yang menegang menempel dengan vaginanya yang masih dibungkus celana legging. Kedua bibir kami terus saling bercumbu. Kubuka piyama merah muda Loren, sehingga nampaklah sepasang buah dada kencang yang masih dibungkus dengan bra. Kuremas-remas buah dadanya, sambil terus melumat-lumat bibirnya . Kubuka bra yang membungkus buah dadanya, dan tampak jelaslah kedua buah dadanya.

petualangan birahi (20+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang