BAB 7

14 0 0
                                    

BAB 7
Bali oh Bali​

Saat aku bangun di pagi hari , aku disambut wajah cantik Roro yang bak bidadari dan ia tersenyum padaku seraya berkata.

“ Pagi Ko....” sapa Roro . Gemas , aku cumbu bibirnya seraya berbisik.
“ Pagi Roro “ lalu kami pun bercumbu singkat . Kami segera bersiap untuk keberangkatan ke Bali , dan setelah sarapan , kami segera berangkat ke Bali dengan helikopter dinasku.

Perjalanan ke Bali tidak sampai dua jam. Kami terbang ke Bali sambil menikmati pemandangan Indah Indonesia . Dari langit , negeri ini terlihat tentram dan damai. Tidak terlihat , jika rakyat menderita dan mati pelan-pelan agar orang sepertiku dapat meniduri gadis cantik sepuasnya. Aku merasa seperti menjadi presiden Indonesia, maksudku Ocean. Terbang di atas zamrud katulistiwa, ditemani ibu negaraku yang kesekian, sambil menikmati hidangan kopi yang hangat dan hasil kerja paksa. Roro terkagum-kagum dengan apa yang ia lihat. Ia memfoto pemandangan dengan Handphone Nokia terbaru yang aku belikan untuknya kemaren. Meskipun sudah cantik jelita, Roro memilih tetap mengenakan hijab karena ia ingin tubuh sexynya yang mahal , hanya dinikmati olehku saja. Jadi ia mengenakan gamis mahal yang diimpor dari Turki. Sedangkan Mina sudah berpakaian sangat sexy

Kami mendarat di Pantai Nusa Dua agar kami dapat langsung bersantai di pantai. Sebelumnya kami sempat memutari pulau Bali dan menikmati pemandangan indah pulau Bali dan tak lupa, Gunung Agung. Setelah kami turun , Helikopter kembali Take off dan langsung menuju Bandara Ngurah Rai untuk isi ulang bahan bakar. Sebelumnya aku pernah mengajaknya Tania , Loren dan Ria , dan sekarang aku kesini bersama Mina dan Roro. Pantai sangat sepi dan hanya ada kami bertiga. Ada beberapa bangsawan yang sedang berjumur, tapi di sudut lain pantai ini. Mina tanpa malu-malu menanggalkan seluruh pakaiannya dan menyisakan bikininya saja. Roro berjalan-jalan di pantai dengan gamis mewah dan berlagak seperti putri dari timur tengah, meskipun ia jauh lebih cantik. Aku bersantai sendiri tanpa kawalan, namun aku membawa pistol pindad jika saja ada yang berani macam-macam.

“ Aku baru kali ini ke Bali, kagum banget rasanya....” ujar Roro yang kagum melihat keindahan pantai Nusa Dua. Ia memelukku mesra dan bersandar di bahuku. Aku ingin melumat bibirnya tapi ia malu. Kami pun duduk berdua bermesraan di pinggir pantai. Tak lama, pelayan mendatangi kami dan membawakan welcome drink, sebagai sambutan hangat dari pihak cafe .
“Selamat Pagi Pak Eko, selamat menikmati liburannya, hubungan kami jika anda perlu sesuatu. “ ucap sang pelayan wanita seusai ia mengantarkan welcome drink untuk kami bertiga. Dua orang temannya menunggu di sisi pantai jika saja kami ingin memesan sesuatu.
“Kamu mau pesen makanan atau minuman sayang?” tanyaku kepada Roro yang sedang bersandar di atas pahaku.
“ Aku...... aku pengen.... aku pesen Strawberry Milkshake boleh gak? Udah lama lho aku pengen nyobain milkshake. “ bisiknya malu malu. Kucubit pipinya dengan gemas lalu aku menjawab
“Ya boleh dong sayang, “ Aku menepuk kedua tanganku kuat-kuat, dan tak lama kedua pelayan yang menunggu di sisi pantai datang menghampiriku. Aku pulang padanya jika istri baruku ingin memesan Milkshake dan aku memesan limun. Aku meminta mereka untuk bertanya sendiri pada Mina, minuman apa yang ingin ia pesan. Kedua pelayan wanita itu lalu bertanya dan tak lama mereka kembali ke cafe. Selang beberapa menit , mereka kembali dengan pesanan.

Kami bersantai, bermesraan berdua sampai tengah hari tiba. Saat siang hari, aku mengajaknya makan siang bersama di sebuah yacht mewah yang sudah aku sewa untuk kami berdua, maksudku bertiga karena aku lupa Mina juga ikut. Aku bahkan juga menyewa penyanyi idola Roro , Raisa , untuk menyanyikan lagu kesukaan Roro.

“Ya Ampun , Eko. Kamu sampe lakuin semua ini buat AKU!!” Teriaknya terkejut. Roro tak menyangka aku akan melakukan semua ini untuk dirinya. Kulumat bibirnya pelan dan penuh cinta, lalu aku berbisik
“Apapun buat kamu Roro...” bisikku pelan. Ia tersipu malu , dan membalas kecupan bibirku. Kami bercumbu, diiringi lantunan lagu indah yang dibawakan Idola masa kecil kami Raisa, lalu kami makan siang romantis berdua. Wajah Roro bersinar-sinar dan ia terlihat sangat bahagia. Aku ingat sekali wajahnya kemarin sangat suram dan penampilannya sangat lusuh. Hari ini, ia berubah total dan aku sekali lagi membuktikan jika di masa ini uang bisa membeli kebahagiaan.

petualangan birahi (20+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang