Leo kini sudah sampai di rumah milik Kanaya, dan saat ia masuk kamarnya ia melihat kekasihnya tengah menangis di atas ranjang.
Leo mendekat ke sisi ranjang lalu berjongkok tepat di depan wajah Kanaya.
"Sayang sorry" Ucap nya lembut sambil mengecup kening Kanaya.
"Kamu gak tau apa, aku takut, kan semalem aku udah bilang kalau aku nyampe bandara sekita Jam 4 Tan" jawab nya dengan terisak.
"Sttt sayang, sorry sebagai tanda maaf kamu boleh minta apa aja sama aku, aku bakal turutin" ucap Leo, seketika tangis Kanaya berhenti.
"Bener ya awas" ucap elena sambil bangkit dari tidurnya.
Elena pun mencari handphone nya lalu seperti tengah melihat sesuatu.
"Aku mau tas yang ini, aku udah incer tas ini dari tahun lalu murah ko cuman 50 juga" Leo pun hanya mengangguk sambil tersenyum lalu ia meraih handphone di sakunya.
"Udah aku TF ke rekening kamu"
"Loh aku minta nya 50 juta aja kenapa 60" tanya nya dengan basa basi.
"Buat jajan kamu sayang" ucap Leo lalu mencium kening Kanaya.
Setelah berhasil berbaikan dengan Kanaya, ia kini memilih untuk pergi ke apart lalu mengganti baju Dengan dengan setelan kantor lalu pergi lagi menuju perusahaan.
Biasanya Leo akan datang ke kantor setelah pulang sekolah, namun hari ini ia tidak masuk karena sudah telat juga, jadi ia memilih untuk pergi ke kantor saja.
Kini Leo tengah duduk di kursi kebesaran nya, ia sedikit mengingat pada wanita yang kini tengah mengandung anaknya.
Seketika perasaan kesal itu muncul, namun di satu sisi ia juga merasa bersalah, namun Leo menepis fikiran itu, wanita itu tetap bersalah karena membuat gadis nya menangis padahal elena pun sama menangis karena Leo.
.....
Kandungan elena kini sudah menginjak bulan ke 9 di mana sebentar lagi ia akan bertemu dengan anaknya.
Selama berbulan bulan ini pula Leo tidak pernah menampakkan dirinya.
Ia hanya bisa memendam rasa kangen nya sendirian, Leo begitu sangat marah karena kejadian itu, bahkan sampai saat bayi nya mau lahir dia belum pernah mengunjungi elena kembali.
Seperti biasa di pagi hari ia akan menyiram semua bunga bunga nya.
Meskipun kandungan elena sudah membesar namun ia tampak semangat jika berhubungan dengan mengurus tanaman nya.
Ia selalu berdoa agar anaknya bisa tumbuh dengan sehat, sempurna dan cantik, seperti tanaman nya yang selalu tumbuh sangat sehat dan cantik.