Sakura menghela napas panjang ketika memasuki aula besar tempat pesta ulang tahun Ino diadakan. Yamanaka Ino, sahabat lamanya, merayakan ulang tahunnya yang bertepatan dengan pengumuman pertunangannya dengan Shimura Sai, seorang pelukis terkenal dan senior Ino di Kampus dulu. Pesta ini diadakan cukup meriah dengan lampu-lampu yang berkilauan dan musik yang mengalun lembut, serta para tamu yang berdandan elegan.
Sakura berjalan melewati keramaian, menyalami beberapa teman, namun matanya selalu mencari sosok yang ia kenal lebih baik. Ia akhirnya menemukan Ino yang tampak bersemangat bersama Sai di tengah ruangan. Dengan senyum lebar, Sakura menyapa mereka.
"Sakura, akhirnya kau datang!" seru Ino sambil memeluknya erat. "Apa kamu sudah bertemu Sai?"
Sakura tersenyum dan mengangguk. "Selamat untuk pertunangannya, kalian berdua. Aku senang melihat kalian begitu bahagia."
Sai, dengan sikap tenangnya, hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala. Mereka bertiga mengobrol sebentar sebelum Sakura memutuskan untuk mengambil minuman di meja.
Saat dia berbalik, dia melihat seorang pria yang tampak familiar. Mata hitamnya yang tajam dan postur tegapnya. Uchiha Sasuke. Pria itu tampak rapi dengan setelan formalnya, tapi aura dinginnya tetap sama.
Sakura merasa ada sesuatu yang tidak asing padanya sejak pertemuan pertama mereka di rumah sakit, saat dia menangani kakek Sasuke, Madara. Namun, mereka hanya bertemu sekilas, dan malam ini mereka berada di suasana yang berbeda.
Dengan ragu, Sakura mendekatinya dan menyapanya. "Uchiha Sasuke-san, kan?"
Sasuke menoleh, matanya bertemu dengan milik Sakura. Untuk sesaat, dia hanya menatap tanpa berkata apa-apa, tetapi akhirnya dia memberikan anggukan singkat. "Aa."
"Aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi disini" Sakura sambil mencoba memecah keheningan. Dia merasa canggung, tapi tidak bisa menahan diri untuk tidak melanjutkan percakapan.
"Hn, aku juga." jawab Sasuke singkat.
Sakura tersenyum kecil, meskipun tanggapannya begitu minim. "Kau datang sebagai tamu tunangan Ino? Seingatku Ino tidak pernah bilang jika dia mengenal seseorang sepertimu"
Sasuke terlihat ragu sejenak, seakan mempertimbangkan apakah dia ingin menjawab atau tidak. "Aku sahabat Sai. Kami kenal sejak kuliah."
Sakura mengangguk kecil, "Begitu, ya."
Sasuke hanya mengangguk pelan tanpa menambahkan apa-apa, namun matanya terus memandang Sakura dengan intensitas yang tidak biasa. Meski percakapan itu terasa searah, Sakura tidak bisa mengabaikan tatapan Sasuke yang tidak pernah lepas darinya, seolah dia sedang mencoba memahami sesuatu yang tidak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.
"Baiklah... aku senang kita bisa bertemu lagi," kata Sakura dengan sedikit canggung sebelum dia pamit untuk bergabung kembali dengan teman-temannya.
Saat Sakura berjalan menjauh, Sasuke tetap memandanginya. Dari seberang ruangan, Naruto, yang juga hadir di pesta itu, memperhatikan hal tersebut. Pria kuning itu mengambil segelas wine dan mendekati Sasuke dengan senyum menggoda.
"Teme, aku tidak pernah melihatmu berbasa-basi dengan gadis sebelumnya," katanya sambil menyikut Sasuke dengan penuh arti.
Sasuke hanya mendengus dan memalingkan wajah, tidak menghiraukan komentar Naruto. "Jangan bicara yang tidak perlu."
Naruto tertawa kecil. "Aku serius, Teme. Aku tahu kau tidak suka banyak bicara, tapi tatapanmu itu... Aku bisa merasakannya, kamu tertarik, kan?"
Sasuke tetap diam, tidak menanggapi godaan Naruto, tapi tidak bisa menahan matanya yang sesekali kembali ke arah Sakura yang sedang berbincang dengan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain in Autumn
FanfictionKetika cinta yang tidak pernah ia harapkan tiba-tiba hadir mengubah hidupnya. Akankah Sasuke bisa melepaskan trauma masa lalunya dan mulai berlari mengejar orang yang ia cintai? "Nii-san pasti orang yang kuat." "Nanti, semuanya akan baik-baik saja."...