[23] H(e)x returns

160 29 2
                                    

Lampu neon berpendar-pendar di seluruh ruangan, menciptakan bayangan gelap dan terang yang menari-nari di dinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu neon berpendar-pendar di seluruh ruangan, menciptakan bayangan gelap dan terang yang menari-nari di dinding. Suara dentuman bass dari musik elektronik yang dimainkan DJ menggema, terasa di dada setiap orang yang berdiri di lantai dansa. Aroma parfum mahal bercampur dengan asap rokok, menyesakkan ruangan yang penuh sesak oleh orang-orang yang mencari pelarian dari rutinitas.

Di sudut ruangan, bar yang dipenuhi botol-botol berkilauan menjadi pusat perhatian banyak orang. Bartender bergerak cekatan, mencampurkan koktail dengan gaya yang seolah sudah mereka latih ribuan kali. Gelas-gelas berisi cairan berwarna-warni disajikan dengan cepat, mengalir dari tangan ke tangan.

Siluet-siluet manusia bergerak di bawah sorotan lampu strobo, wajah mereka hanya terlihat sekejap, tertelan lagi oleh kegelapan yang mendominasi ruangan. Tawa keras, obrolan singkat, dan kilatan mata penuh gairah menjadi bagian dari simfoni malam ini. Semua orang di sini, pada dasarnya, ingin melupakan sesuatu.

Madeline menatap binar tempat ini. "Yuhuuu, setelah sekian lama akhirnya kita ke club lagi."Ucapnya antusias.

"Kita harus puas-puasin sekarang, karena gue kesini harus sembunyi-sembunyi dari si kalandra tukang ngadu. Dia kaya mata-mata anjir selalu ada kalau gue mau pergi."Elleanor kesal mengingat semua kelakuan tetangga sinting nya. Lelaki itu seperti kelelawar selalu keluyuran di tengah malam, terkadang dirinya kepergok disaat lelaki itu mau berangkat ataupun pulang ntah darimana, dan berujung ngadu kepada kedua orangtuanya.

Gracella hanya menyimak sambil meminum alkohol dari gelas nya.

Madeline tertawa mengejek. "Makanya pindah rumah biar jauh dari si parasit itu."

Elleanor menyimpan gelasnya di meja secara kasar. "Andai segampang itu, orang tua gue kayanya di pelet sama tuh bocah, bisa-bisa nya dia yang sering di belain daripada gue anaknya sendiri."Curhat nya.

"Utututu kasiann elle gue."

"Mad! gausah ledek gue ya!"

Madeline terkekeh geli. "Daripada pusing, mending kita ke dance floor aja yu."Ajaknya sudah tidak sabar.

Elleanor langsung berdiri. "Gass!!"

"Grace ayoo!"

Gracella meneguk alkohol nya. "Kalian duluan aja, nanti gue nyusul."

Madeline dan elleanor mengangguk berbarengan, lalu keduanya berjalan menuju dance floor dengan tergesa-gesa.

Gracella menyipitkan matanya, saat seseorang mengirim sebuah pesan.

jergan👿
|dmn?

Gadis itu seketika bingung mau membalas apa. Ntah perasaan apa yang timbul, tetapi rasanya dia tidak ingin jujur.

grace
|rmh

Gracella dengan cepat mematikan ponselnya.

REBEL HEARTS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang