"Kenzie?" Panggil seseorang, Kenzie pun yang merasa dipanggil segera bangun dari tidurnya.
Ia terkejut melihat pemanangan cantik nan indah, "Di mana aku? Apa aku di surga?" Batinnya bertanya-tanya.
"Kenzie" Panggil seseorang itu lagi.
"Siapa kamu" Kenzie memperhatikan sekitarnya, mencari tau siapa yang memanggilnya.
"Sayang?" Panggil seorang wanita dari belakangnya.
"B-bunda?" Ya, yang dilihat Kenzie sekarang adalah Carolline. "Iya sayang, ini bunda" Jawabnya.
"Kenapa bunda di sini? Ayo kita pulang ke rumah bun"
"Ga bisa sayang, sekarang bunda udah tinggal di sini" Jawab seorang pria dari belakang Kenzie.
"S-siapa kamu?" Tanya Kenzie ketakutan. "Kamu lupa sama dia sayang?" Tanya Carolline sambil tersenyum ke arah Kenzie.
Kenzie diam dan memperhatikan wajah pria yang ada di depannya. "A-ayah?" Tebaknya dan pria itu pun mengangguk.
"Gantengnya anak ayah satu ini" Bastian mengusap kepala anaknya. "Jadi ini ya Kenzie yang selalu bunda ceritain ke ayah setiap malam, Kenzie yang pengen nerusin cita-cita ayah?" Bastian duduk di tanah, di ikuti dengan Kenzie dan Carolline.
Kenzie yang ditanya seperti itu pun mengangguk dengan semangat 45. "Bagus!! Keren kamuu" Lagi-lagi Bastian mengusap kepala anaknya.
"Kamu anak kami yang paling hebat, ga ada anak orang lain di dunia ini yang hebat selain kamu" Ujar Carolline sambil mengelus wajah anaknya.
"Dan bunda ayah juga orang tua terhebat dan terkeren yang belum pernah ada yang kedua di dunia ini" Balas Kenzie sambil tersenyum.
Kenzie dan kedua orangtuanya bermain bersama, hingga tiba-tiba muncul cahaya putih di depan jembatan.
"Ken? Udah waktunya kamu pulang" Ujar Carolline. "Pulang? Ayo, ayah sama bunda juga ikut" Jawab Kenzie sambil menggandeng tangan kedua orangtuanya, namun saat ia berjalan, pegangan tangan kedua orangtuanya lepas, lalu ia menoleh ke belakang.
"Ga sayang, kamu harus pulang sendiri, kamu belum waktunya ada di sini" Bastian menatap wajah anaknya.
"T-tapi"
"Sayang? Dengerin bunda, kamu belum boleh ada di sini, sekarang kamu pulang ya" Carolline berkata sambil mengusap kepala anaknya.
"Ga mau, kalau bunda sama ayah ga ikut, Kenzie ga mau pulang" Ujar Kenzie sambil duduk di tanah.
"Sayang? Kamu ga kasihan liat nenek sama kakek kamu yang khawatirin kamu di sana? Kamu ga kasihan sama temen-temen kamu terutama Karel sama Vio yang nangisin kamu? Kamu ga kasihan sama om tante sama mama papa di sana?" Tanya Carolline yang membuat pikiran Kenzie buyar.
"Sekarang kamu pulang ya, suatu saat nanti kamu pasti bakal ke sini lagi, dan pastinya bunda dan ayah bakal selalu nunggu kamu ke sini" Ujar Bastian dan Kenzie pun segera bangun.
Mereka bertiga berpelukan sebentar lalu Kenzie pergi memasuki cahaya itu.
"Hahh hahhh" Kenzie terbangun dengan napas yang tergesa-gesa. "Huhh mimpi apaan itu, serem banget" Ujarnya lalu ia pergi ke kamar mandi dan turun ke lantai bawah.
"Bundaa hari ini masak apa nihh" Kenzie sedikit berteriak, karena jarak tangga dan dapur sedikit jauh.
"Ken?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bunda
Teen FictionKenzie adalah seorang remaja yang bercita-cita ingin menjadi penyanyi terkenal, ia sangat mencintai bundanya dan juga sahabatnya. Namun, untuk mencapai kesuksesannya, banyak sekali rintangan yang harus ia hadapi, apakah ia akan berhasil menghadapi m...