010. hilang kabar

8 2 0
                                    

Hilang kabar.

Alana berusaha mencari nomer ponsel dan akun dari skala. Perempuan itu sudah 1,5 tahun disana. Skala menghilang setelah pertemuan itu.

Nihil.
Alana tidak mendapatkan kontak maupun akun dari skala.
Skala dimana? Tanya Alana.

Alana tidak bisa berkutik lagi, dia menyayangkan jika dirinya harus pulang apalagi beasiswa ini diberikan cuma-cuma bahkan biaya hidup saja diberikan. Alana hanya bisa mencari skala lewat media sosial atau dari teman-temanya. Tapi satupun tak ada yang tau skala dimana, bahkan Safira.

Jam dinding Alana menunjuk pukul 3 dini hari, padahal Alana harus berangkat pagi untuk kerja dihari weekend besok. Tak ada lagi harapan Alana, Alana pun alngsung mematikan laptop dan ponselnya.

Ting.
Bunyi ponsel terdengar.
No baru masuk ke wa Alana.
Alana menebak apakah ini skala.
"Ini bian, gw tau skala dimana"
Alana yang sudah senang sedikit kecewa tapi setidaknya dia tau kabar dari skala.

+6289302829xxx

Dimana?

Dia kerja sekarang, didaerah Jakarta.
Gw emang belum tau pasnya dimana.
Tapi gw pernah liat dia disalah satu kafe dijakarta.
Lo tenang na, gw bakal bantu Lo buat tau kabar skala.

Makasih ya bi

Lega. Meskipun bukan kontak dari skala. Kabar itu sudah berharga bagi Alana. Setidaknya dia tau kalau skala baik-baik saja.

***

Tokyo cukup ramai hari ini.
Alana berangkat menggunakan kereta. Hari ini dia ada pemotretan dan membantu foto prewed disana. Alana Bekerja sebagai freelance. Setidaknya ada tambahan uang untuk hidupnya disini.

Alana menggunakan blazer hitam, dengan rok pendek dan menggunakan sepatu boots hitam.

Pasang mata melihat Alana, banyak yang kagum dengannya, wajahnya yang Indonesia banget cukup dikagumi banyak orang Jepang disini.

"Anou, sumimasen, watashi wa arana desu"
"Hai Alana, bisa pake bahasa Indonesia kok"ucap laki laki paruh baya itu.
Alana tersenyum setidaknya ia terbantu dengan hal itu.
"Oh ya Alana, hari ini kamu foto model dulu ya, baju udah disiapin disana. Habis foto kamu bantu urus prewed ya" ucap laki-laki itu
"Baik pak Marco" ucap Alana.
Alana pun berdandan dan berfoto, gerak lincahnya sudah terbiasa didepan kamera. Dia bahagia dengan pekerjaan ini.
"Wow, bagus Alana" kata pak Marco.
"Terimakasih pak" ucap Alana.

Alana sibuk mengurusi pekerjaannya disisi lain dia juga editing, bantu wardobe. Cukup melelahkan tapi Alana senang.
Ini tantangan buat Alana. Kebahagiaan Alana ada di sini.

Alana senang ada dijepang selain dia bisa belajar bahasa, budaya dia juga mengembangkan bakat dan minatnya.

***

Ceklik..
Pintu Alana terbuka, nadanya terasa lelah jam menunjuk pukul 5 sore.
Alana segera berkemas dan merapikan apatonya.

Ting.
Pesan muncul dilayar ponsel Alana.
"Na, Lo udah mau selesai kan kuliahnya"
Tanya Safira.
Alana menjawab iya, doain gw ya. Semoga cepet gw selesaiin ini

Alana sontak meninggalkan hp dan bergegas mandi. Badannya yang lelah cukup dengan air hangat sudah mereda.
Alana memang pintar, sebentar lagi Alana Akan menyelesaikan kuliahnya. 1 tahun lagi. Waktu yang cukup cepat bagi Alana. Dia ingin segera bertemu skala.

***

,Next part

AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang