# Chapter 2: The Sorting Drama
Hogwarts Express melambat saat memasuki stasiun Hogsmeade. Langit malam berbintang menyambut para siswa, dan suara familiar Hagrid memanggil murid tahun pertama terdengar di kejauhan. Nicki Granger, yang baru saja selesai merapikan lipstick-nya untuk kesekian kali, mengintip keluar jendela dengan penuh rasa ingin tahu.
"Oh my god, seriously?" Nicki mengernyitkan hidungnya saat melihat kereta tanpa kuda. "Tidak ada limousine?"
"Nicki, please," Hermione menghela napas. "Dan tolong pakai jubah seragammu dengan benar."
Nicki memutar matanya dramatis sambil merapikan jubah Hogwarts yang telah dia modifikasi - dipotong lebih pendek, ditambah aksen silver di tepian, dan dimasukkan di pinggang dengan belt Gucci. "It's called fashion, honey."
Harry dan Ron saling melirik geli. Melihat seseorang yang memiliki wajah identik dengan Hermione namun bertingkah sepenuhnya berbeda masih terasa surreal bagi mereka.
"Miss Granger!" Suara tegas Professor McGonagall menyambut mereka di gerbang kastil. "Miss Nicola Granger, ikut saya. Anda perlu diseleksi secara pribadi sebelum pesta dimulai."
"It's Nicki, Professor. Nicola sounds so... medieval," jawab Nicki sambil mengibaskan rambutnya yang berkilau.
McGonagall memandangi penampilan Nicki dari atas ke bawah dengan alis terangkat. "Dan... apa yang Anda lakukan dengan seragam standar Hogwarts?"
"Just a little upgrade," Nicki tersenyum manis. "Trust me, semua orang akan berterima kasih padaku nanti."
Hermione berbisik cepat, "Good luck, Nicki. Ingat, Topi Seleksi akan membaca karaktermu yang sebenarnya."
"Thanks, sis. But character? I'm full of it!" Nicki mengedipkan mata sebelum mengikuti McGonagall.
Di kantor kepala sekolah, Profesor Dumbledore menunggu dengan senyum ramah di balik kacamata bulan separuhnya. Fawkes, phoenix-nya, mengamati Nicki dengan tertarik.
"Ah, Miss Granger yang kedua," Dumbledore tersenyum. "Sangat tidak biasa mendapatkan penyihir yang baru menunjukkan kekuatannya di usia lima belas tahun. Tapi seperti yang sering saya katakan, Hogwarts selalu punya cara untuk menemukan mereka yang membutuhkan pendidikan sihir."
"Well, better late than never," Nicki mengedikkan bahu. "Dan omg, is that a phoenix? So aesthetic! Boleh untuk background selfie?"
McGonagall tampak seperti hendak pingsan mendengar permintaan itu, tapi Dumbledore justru terkekeh. "Mungkin nanti, Miss Granger. Sekarang, mari kita lihat di mana Anda akan ditempatkan."
Topi Seleksi diletakkan di atas kepala Nicki, membuat gadis itu langsung protes, "Wait! This will ruin my hair!"
"Hmm... menarik," Topi Seleksi berbicara di telinganya. "Sangat berbeda dengan saudarimu, tapi aku melihat keberanian yang sama... kecerdasan yang berbeda bentuk... loyalitas pada mereka yang kau sayangi... dan oh, ambisi yang begitu besar..."
"Please jangan Slytherin," bisik Nicki. "Green is so not my color."
"Keras kepala seperti saudarimu, tapi dengan cara yang berbeda," Topi itu terkekeh. "Baiklah, kalau begitu... GRYFFINDOR!"
Nicki menjerit kegirangan, "Yes! Satu asrama dengan Harry Potter!"
"Dan saudarimu," McGonagall mengingatkan dengan nada kering.
"Oh yeah, that too."
Saat memasuki Aula Besar, semua mata tertuju pada Nicki. Bisik-bisik langsung terdengar di seluruh ruangan. Draco Malfoy yang terkenal arogan bahkan sampai tersedak jus labu kuningnya saat melihat 'Hermione' versi glamor berjalan dengan penuh percaya diri ke meja Gryffindor.
"OMG, ini seperti di red carpet!" Nicki tersenyum lebar, claranya berkilau di bawah ribuan lilin yang melayang.
"Nicki!" Hermione memanggilnya. "Sini!"
Nicki duduk di antara Hermione dan Ginny Weasley, yang langsung terpesona dengan fashion sense-nya. "I love your belt!" puji Ginny.
"Thanks, honey! Finally someone with taste," Nicki tersenyum. "BTW, rambutmu cantik sekali. Tapi coba pakai smoothing charm yang kubaca di..."
"Nicki," potong Hermione. "Kau bahkan belum mulai belajar mantra dasar."
"Details, details," Nicki melambaikan tangannya. "Oh! Is that blonde hottie yang menatap ke sini Draco Malfoy?"
"Ya, dan dia musuh kita," kata Ron dengan mulut penuh ayam.
"Eww, table manner please," Nicki mengernyit. "Dan Ron sayang, in my dictionary, tidak ada yang namanya musuh. Hanya calon fans yang belum tercerahkan."
Harry tersedak jus labu kuningnya mendengar filosofi Nicki.
Setelah makan malam, di ruang rekreasi Gryffindor, Nicki langsung menjadi pusat perhatian. Dia bercerita tentang pengalaman party-nya di dunia Muggle, memberikan tips fashion, dan bahkan menawarkan untuk mengajari beberapa gadis cara mengaplikasikan makeup dengan sempurna.
"Seriously, Hogwarts needs a makeover," katanya pada sekelompok gadis yang mengelilinginya. "Dan kalian semua akan jadi project pertamaku!"
Hermione, yang sedang membaca buku di sudut ruangan, hanya bisa menggelengkan kepala. "Setidaknya dia masuk Gryffindor," gumamnya pada Harry yang duduk di sebelahnya.
"Yeah," Harry tersenyum. "Tapi kurasa Hogwarts tidak siap dengan tornado bernama Nicki Granger."
"Nobody ever is," Hermione tertawa kecil. "Tapi kau tahu tidak? Di balik semua drama dan fashionista-nya, Nicki punya hati yang baik. Dia hanya... punya cara yang sangat berbeda dalam menunjukkannya."
Di sisi lain ruangan, Nicki sedang mendemonstrasikan cara merapikan dasi Gryffindor agar terlihat lebih stylish. "Trust me, besok semua asrama akan copying gaya ini!"
"Miss Granger," suara Professor McGonagall terdengar dari lukisan. "Tolong ingatkan saudari Anda bahwa mengubah seragam sekolah adalah pelanggaran."
"Don't worry, Professor!" Nicki berseru ceria. "I'm not changing it, I'm upgrading it! Dan bukankah Hogwarts butuh sedikit modern touch?"
McGonagall hanya bisa memijat keningnya, bertanya-tanya apa yang akan terjadi dengan Hogwarts dengan hadirnya Nicki Granger.
Malam itu, saat semua orang sudah tertidur, Nicki membuka diary pink-nya dan mulai menulis:
*Dear Diary,*
*First day at Hogwarts: Success! ✨*
*- Made grand entrance? Check!*
*- Got sorted to the coolest house? Check!*
*- Spotted some potential makeover projects? Double check!*
*- Saw cute wizard boys? Triple check!**Tomorrow's mission: Make Hogwarts fabulous! And maybe figure out how to use this wand thing... details, details!*
*XOXO,*
*Nicki G.**P.S: Need to find spell untuk waterproof mascara ASAP!*
Di tempat tidur sebelah, Hermione yang belum tidur tersenyum mendengar gumaman excited saudarinya. Mungkin Nicki akan membawa perubahan yang... menarik ke Hogwarts. Atau mungkin kekacauan. Probably both.
KAMU SEDANG MEMBACA
mean girl
FanfictionNicki Granger, saudari kembar Hermione Granger, adalah kebalikan dari saudarinya yang serius. Di usia 15 tahun, Nicki baru menerima surat dari Hogwarts, sesuatu yang mengejutkan semua orang, terutama Nicki sendiri. Queen Bee dari sekolah regulernya...