kini mereka bertiga berada di sofa, nek mita menjelaskan keberadaan nya cisel disini. "zean ini cisel dia disini nenek yang minta buat ngambil baju mamanya yang nenek jahit." jelas nenek kepada zean, zean hanya diam mengangguk kepada nenek.
zean melihat cisel mengingat seseorang yang sedang bermain hujan tadi? "apa lo liat liat." cisel yang melihat zean dari tadi menatap nya membuat ia merasa tidak nyaman "heii stt sudah sudaah cukup, ini lho hujan kalah berisik sama kalian yang ada, oh iya sel kamu kenapa basah semua? itu bukan nya kamu bawa payung?" cisel berbalik menatap ke arah nek mita dengan cengengesan
"itu nek tadi aku mau main hujan hujanan heheh" cisel tersenyum kikuk pada nek Mita. "kamu nihh yaah nanti sakit lho, yasuda kamu mau tunggu di sini aja nggga, sampai hujan nya berhenti?" tawar nya nenek mita dan yang di tanya menggelengkan kepala "ngga nek aku mau pulang aja kasian bunda di rumah sendirian, aku juga ada payung kok" nek mita mengangguk mengerti. lalu cisel berdiri dan di susul juga nek Mita yang berdiri untuk mengantarkan cisel ke depan.
sedangkan zean tetap duduk di sofa. "berarti dia?" tanya nya pada diri sendiri lalu berbaring di sofa.
____
"bunda ini baju nya" cisel menaruh tote bag yang berisi baju di dalamnya dan bunda cisel tersenyum melihat anak nya sudah pulang "terimakasih sayang, astaga ckckck anak bunda hujan hujanan terus yah? mandi dulu sana abis itu kamu makan, bunda juga sudah siapkan sop ayam karna bunda tau kamu pasti main hujan hujanan jadi kamu butuh yang menghangatkan badan kamu."
"AAAAA BUNDAA TERIMAKASIH BANYAK !" baru saja cisel mau memeluk bunda nya namun tangan yang berurat itu menghalangi nya "cisell pakaian kamu basah gaboleh peluk peluk bunda kamu" ucap seseorang dengan nada yang lebih berat, itu ayah cisel. "AYAAHH!? ko sudaaa pulaangg" cisel menutup mulut nya tidak menyangka ayah nya sudah pulang setelah beberapa bulan meninggalkan dia dan bunda nya dirumah ini berdua "kamu pasti ga seneng ayah pulang kan? karna gabisa pelukan sama bunda" ayah nya langsung memeluk bunda cisel, cisel hanya cemberut melihat mereka berdua.
Di sini, setiap hari adalah anugerah,
Setiap detik adalah kasih yang berbuah,
Keluarga adalah rumah bagi hati yang letih. di mana kita selalu kembali, tanpa pernah berselisih.namun berbanding dengan keluarga zean yang sibuk dengan kerjaan nya bahkan saat dia sedang sakit pun orang tua nya hanya memikirkan perkerjaan itu, dia pikir akan jauh lebih baik jika dia sedang sakit namun tetap saja.
______
Embun menetes di ujung dedaunan,
Sejuk menyelimuti alam yang diam,
Burung-burung bernyanyi riang,
Menyambut pagi yang datang cemerlangjam menunjukkan pukul 06.17 menampakkan seorang lelaki sedang sibuk melukis dengan lukisan abstrak nya disi oleh alunan musik yang menambahkan suasana kehangatan di pagi hari ini.
tangan nya berhenti bergerak saat ia mendengar suara gadis yang sedang berbincang dengan nenek nya lalu dia menjauh dari lukisan nya untuk melihat siapa gadis itu.
"hadeh dia lagi ternyata" baru saja zean keluar dari kamar ingin berbalik kembali ke kamar nya untuk melanjutkan lukisan nya namun nenek nya sudah lebih dahulu memanggil dia untuk duduk di sofa sampingnya.
"zean kamu belum mandi? mandi sana kata nya tadi mau joging." zean bingung dengan kata kata nenek nya "nek, zean joging bisa sendiri." cisel hanya duduk diam melihat nenek dan cucu itu.
"ngga, kamu gabisa. nanti kalau kamu nyasar gimana? kamu harus ada teman nya, ini nenek minta cisel buat nemenin kamu kalau kamu kenapa kenapa kan bisa ada yang jagain" ucap nenek
"zean bukan anak kecil lag-" cisel segera bangun dan menutup mulut orang yang di samping nya. "ish udaah ayo keburu siang tauu" kata cisel segera mengelap tangan nya
"bauu, belum mandi ih" lanjut cisel baru saja zean melototi anak itu dan langsung nek mita meminta zean untuk mandi. zean tidak bisa berkata apa pun dan dia langsung berjalan ke kamar mandi.____
mereka sudah berlari selama beberapa jam namun cisel membawa nya ke arah komplek, zean kebingungan namun dia pikir ini jalan pulang untuk sampai ke rumah nenek nya namun salah...
"aksaa, aksaa main yuk, hayu main oiii"
teriak cisel dari luar untuk memanggil aksa sang pemilik rumah."ini sebenernya lu mau nemenin gua joging apa mau main?" kata zean dengan kesal karna malah seperti dia yang menjaga cisel. cisel berbalik melihat orang yang di belakang nya ini "mau main wlek" ucap nya dengan bermain main pada zean
"kalau emang mau main bilang dari tadi, gua mau pulang aja, udah siang juga." baru saja zean ingin pergi namun teriakan cisel membuat nya berhenti "HEEEE MAAAU KEMANA!?"
"jangan gitu nanti lo nyasar, gua ngajak temen gua buat gua kenalin ke lo biar kita ga canggung banget berduaan, gua yakin aksa ini orang nya asikk bangett kalau udah ketemu orang baru !" jelas cisel pada zean, zean menyenderkan tubuhnya ke tembok dan meminum air yang dia bawa dari rumah nenek nya itu. pintu rumah terbuka dan aksa keluar untuk menemui teman nya itu.
"apa monyet pagi pagi udah teriakan dirumah gue aja lu." cisel cengengesan pada aksa namun aksa melihat ke arah zean dan beralih ke cisel memberikan tatapan bingung. "udah siang monyet, ohhh dia cucunya nek mita kebetulan gua juga di suruh jagain buat cucu kesayangan nya ini ga hilang."
aksa mencolek colek otot lengan zean mata nya berbinar kagum melihat nya "buset bang ini nyata ga, ko keren?" ntah pertanyaan apa yang aksa lontarkan ini pada zean dan zean hanya berjalan jauh dari aksa "lu liat nya apa emang?" kata zean pada aksa "otot bang." cisel yang melihat itu hanya kebingungan apa yang sebenarnya sahabat nya lakukan ini? dan dia buru buru menarik nya
"aksa stop jadi orang gila itu anak orang sampe ngejauh karna takut sama lu" ucap cisel "otot doang gede tapi takut sama babang aksa, adu panco sini bang cobaa" ucap nya menepuk nepuk dada nya seolah olah bangga pada diri nya sendiri dan cisel pun ikut bertepuk tangan untuk mengapresiasi sahabat nya ini. "bisa, bisa gila yang ada gua." gumamnya lalu pergi meninggalkan cisel dan aksa.
____
gusss segini dulu ya sayangg😽
happy reading ! nan jangan lupa vote nya maniezz . . . 🚣🏻♀️🚣🏻♀️
akan aku usahakan untuk up secepatnya yaa karna ini shortstory 🙆🏻♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Teenangers
Teen Fiction"gue mohon . . . lo pasti kuat" isakan tangisan perempuan itu terdengar mengisi ruangan rumah sakit yang begitu sepi, sang kekasih yang terbaring lemas di kasur pasien hanya bisa mengusap air mata gadis itu "sudah cukup kuat untuk jalanin hidup gue...