"Terima kasih banyak. Jaga kesehatan, makanmu, semangat beribadah seperti biasanya. Semoga bukunya lekas terbit dan ada karya yang berikutnya lagi. Semoga kamu nggak bertemu lagi orang seperti saya, biar saya bawa semua yang buruk-buruknya. Jangan percaya apapun dari saya. Maaf nggak ada penjelasan lebih banyak, supaya nggak memperbanyak dosa untuk selalu cari argumen dari setiap pertanyaan yang datang."
"Valle, hiduplah baik-baik.
Maaf dan terima kasih banyak atas semuanya. Walau kamu nggak bisa hari ini berdamai sama pengakuan saya, nggak apa-apa sampai kapan pun kamu boleh dan berhak untuk itu.
Mohon maaf sekali lagi. Terima kasih. Semoga Allah melindungi atas kebaikan yang kamu tanam untuk kemudian hari."Katakan padaku, bahwa apa yang dia ucapkan adalah kebohongan. Katakan padaku bahwa dia hanya bercanda. Ini, tidak masuk akal. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa aku hidup di kelilingi oleh kebohongan?
"Maaf untuk semuanya, Valleta."
Senin, 21-10-2024
KAMU SEDANG MEMBACA
VALLETA RAFSATYA
Teen FictionTidak ada angin, tidak ada hujan, tidak ada tanda-tanda kecurigaan, tiba-tiba mengatakan bahwa semuanya hanya buatan? Lantas, aku harus percaya sama siapa lagi? Bagaimana caranya aku bisa menggambarkan emosiku? Bagaimana caranya agar mereka tahu ba...