Dua

233 22 2
                                    

Tampak seseorang yang tengah menggeliat diatas sebuah kasur besar dengan perlahan berusaha membuka kedua matanya.

"Huaaaaa... Badanku terasa encok sekali"

Mata bulatnya mengerjap melihat sekeliling "tunggu.. Ini bukan unitku".

Kamar itu terlihat sangat luas. Bahkan bisa jadi seukuran setengah dari unitnya untuk seukuran satu kamar.

" Hah??? Apa semalam aku diculik orang?? Oh my god"

Dia melihat dan meraba tubuhnya sendiri guna memastikan tak ada hal buruk yang terjadi. Dan ternyata ia tak merasakan hal aneh di tubuhnya kecuali sedikit pening di kepala.

"Ihhh.. Mana sepi banget disini.. Kok jadi horor yaaaa"  Gumamnya lagi ketika melihat sekelilingnya sepi dengan lampu tidur temaram yang masih menyala. Bahkan gorden di kamar itu masih tertutup rapat.

Dengan mengumpulkan sedikit keberanian, ia berjalan mematikan lampu tidur tersebut kemudian beralih ke arah gorden besar dan menyingkapnya sedikit.

"Waaaaaaahhh..... Bagus banget"

Mulutnya tak berhenti menganga melihat sesuatu yang indah di depannya. Kepadatan ibu kota terlihat sangat indah dari ketinggian dimana kakinya tengah dipijak. Ia sungguh terpesona akan apa yang dilihatnya itu.

"Anjirlah.. Orang kaya mana yang bawa gue ke tempat ini?? Apa dia seorang sugar daddy?? Atau.... " Mulutnya berhenti sambil membayangkan sesuatu.  "Iuuhhhh... Jangan sampai orang tua berperut besar.. Amit amit gusti.... Masak ini gue cakep gini diculik orang kayak gtu"

Ia pun membuka setengah dari gorden besar agar ada cahaya yang masuk kedalam kamar yang amat luas itu.

"Gue ileran gak yaaa??"

Tiba-tiba saja pikiran itu muncul. Dan dengan cepat ia mengendus bantal yang ditidurainya tadi.

"Oh aman... Ternyata mulut gue tau sopan santun ditempat orang" Ucapnya sambil diakhiri kekehan diakhir. Sejujurnya dia gak pernah ileran. Hanya saja memang sedikit lebay. Bagaimana tidak.. Semalam dia masih di club. Tapi paginya sudah diatas kasur empuk entah milik siapa.

Jungkook berjalan mengitari kamar tersebut. Tangannya terulur membuka knop pintu.

"Astagaaa ya tuhannnn"

Dirinya ditambah melongo ketika melihat ruangan yang amat luas didepannya.

Ia melangkahkan kakinya dan melihat di sekitar. Sepi. Dan reflek berteriak "Oy..... Ada orang?"

"Ini beneran dah kayak lagi uji nyali. Tempat bagus kayak gini tapi gak ada orangnya"

Kakinya berjalan lagi menuju entah kemana hingga ia menemukan sebuah dapur dengan kitchen set yang amat mewah. Dirinya yang berprofesi sebagai chef tentu tak asing dengan merk-merk mewah ini.

Tangannya meraba-raba sambil meneliti dan mengecek peralatan masak itu. "Gila sih.. Ini ori dan mahal.. Bau duid"

Sungguh, jika seandainya dia disuruh tinggal disini. Tentu ia tak akan menolak. Tempat ini sangat mewah menurutnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love Sir KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang