BAB 1: "MENGENAL"

4 1 0
                                    

Kalau dilihat-lihat Bryan hari ini gak fokus pada pelajaran, mungkin pikirannya terganggu karena melihat bagaimana ayahnya terlihat sedih di pagi hari ini. Guru pun memanggilnya untuk menjawab pertanyaan di papan tulis, sialan sekarang kan pelajarannya Bu Via. Mau tak mau Bryan segera maju.

Tetapi sejenak Bryan diam dan menoleh ke arah Bu Via, untung saja dia itu anak emasnya Bu Via.

"Yang nomor berapa, ya, Bu?"

Tanya Bryan dengan wajah kebingungan, dia memegang spidol yang ada di tangannya dengan gugup. Bu Via pun menghela nafas dan menunjuk ke nomor 4, dan Bryan langsung mengangguk dengan cepat. Bagaimana pun itu, kalau sampai Bu Via marah itu bahaya banget, soalnya khodamnya ada 7.



Sementara itu, Aiky sedang berjalan keluar dari ruang kerjanya dan segera disambut oleh para pelayannya yang sudah menyiapkan makan siang di meja makan dengan beberapa dokumen di atas meja. Dia segera duduk dengan santai dan meminum minumannya yaitu wine, tenang aja dia bukan orang yang gampang mabuk.

Dia segera mengambil satu dokumen di atas meja itu dengan cepat dan membaca beberapa isi di dalamnya.

Nama: Bryan Haendrian
Umur: 16
Ulang Tahun: 5 maret (05/03)
Pendidikan:
• TK: TK ****
• SD: SDN **** 03
• SMP: SMPN **** 01
• SMA: SMA TREO

Penyakit yang diderita:
Asma

Aiky diam sejenak dan meletakkan dokumen itu di atas meja kemudian menyalakan rokoknya. Dia menghisap rokoknya dalam-dalam dan menghembuskannya di udara. Aiky melirik kesalah satu pelayan yang ada di pojok.

"Aizam, panaskan motorku, ada keperluan mendadak."

"Baik nona Aiky!"

Aizam segera berjalan keluar dari ruangan itu dengan cepat. Aiky hanya bisa menghela nafas, ia hanya bisa geleng-geleng kepala karena membaca sekolah yang saat ini Bryan disekolahkan. Pasalnya, karena sekolah itu hampir ditempati oleh anak-anak yang kaya ditambah pendidikan disana itu tak murah dan cenderung hanya mengajar anak-anak yang bijak saja.

Aiky bukannya mau mengejek bagaimana Bryan bisa masuk kesekolah itu tanpa beasiswa, tapi aneh aja. Apa karena ayah Bryan ingin sekali anaknya menjadi orang yang berbakat sehingga ia bahkan berani berhutang padanya.

Sementara itu Bryan yang ada di sekolah

Bryan sudah bersin beberapa kali, apa ada yang lagi ngomongin dia, ya?






Waktu benar-benar terasa cepat, tiba-tiba udah pulang sekolah saja, Bryan benar-benar senang ketika ia sudah selesai dengan semuanya. Tetapi ketika Bryan ingin menyebrang ada Aiky yang sedang melepaskan helmnya. Bryan pun diam sejenak dan menatap dengan kaget dan kebingungan.

"Kamu yang kemarin, kan?"

Tanya Bryan dengan nada yang sangat kebingungan dan benar-benar tak percaya. Aiky hanya mengangguk dan menyuruhnya untuk mendekat untuk membicarakan sesuatu.

"Bryan, kan? Jadi begini..."

Aiky menjelaskan dengan hati-hati bagaimana kontrak yang dijalankan oleh ayah Bryan dengannya, serta apa yang menjadi kesepakatan kedua pihak. Bryan menatap dengan ekspresi kaget dan tak percaya, mengapa ayahnya harus menjadikannya sebagai objek kesepakatan? Ini pasti hanya kebohongan.

"Gak mungkin...kamu bohong, kan? Itu cuman candaan, kan?"

Seribu pertanyaan berada di otaknya, hal ini segera menghantui Bryan dengan kepercayaan pada seseorang yang saat ini sedang sangat rendah. Aiky hanya menghela nafas dan menyuruh Bryan naik motor bersamanya, sejujurnya Aiky juga tak tahu bagaimana menjelaskannya dengan sangat benar tentang hal ini.

Bryan mengusap kedua tangannya dengan perasaan campur aduk, ini benar-benar asli? Semua tak baik saja. Semuanya pasti kebohongan. Ia segera menolak ajakan Aiky untuk naik motor bersamanya.

To be Continued

Jangan lupa di vote ✌

Btw ini gambaran motor Aiky, ya

Btw ini gambaran motor Aiky, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serigala dan LampuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang