02. After LDR - SG

133 1 0
                                    

Terhitung setelah seminggu tidak bertemu karena padatnya jadwal, akhurnya malam ini Gracia bisa bertemu dengan Sean, kekasihnya. Mereka sudah bersama selama bertahun-tahun, namun belum ada niat untuk menikah. Katanya belum siap mental. Padahal alasan doang. Mereka masih ingin bersenang-senang bersama. Hari ini mereka menghabiskan waktu seharian. Ditutup dengan pulang ke Apartemen Sean.

Kini keduanya tengah duduk di balkon. Gracia duduk dipangkuan Sean, merapatkan pelukannha pada lelaki tampan itu. "Kangen aku, nggak?" Tanya Sean penuh makna yang langsung dipahami oleh Gracia.

Gracia tidak merespon dengan jawaban, melainkan dengan menenggelamkan kepalanya pada leher dan mengeratkan lingkaran kakinya pada pinggang Sean. Dengan sigap, lelaki itu menggendong Gracia untuk masuk ke kamar tanpa melepaskan ciuman panas mereka.

Sean menjatuhkan Gracia pada kasur. Dirinya bangkit untuk menutup pintu balkon sebelum kembali menerjang badan Gracia yang sudah setengah telanjang. Mereka kembali berciuman, jauh lebih panas dan lebih dalam.

Gracia mengerang ketika Sean meremas lembut payudaranya yang masih terbungkus bra. Hal itu merupakan kesempatan bagi lidah Sean untuk menerobos masuk, mengabsen setiap inchi mulut manis Gracia. Tangan Sean mulai bergerliya ke tempat lain. Menyentuh titik sensitif Gracia yang sudah ia hafal diluar kepala.

"Shhhh—Sean." Perempuan yang sedang ada dibawah kungkungan Sean, mendesah. Dia mendorong tubuh Sean untuk berdiri, lalu membantu melepas kaos yang dipakai oleh lelaki itu. Setelah terlepas, Gracia membuangnya ke sembarang arah.

Mereka kembali berciuman. Sean membaringkan Gracia ditempat tidur, melepas sisa kancing kemeja putih itu hingga terlepas, hanya meninggalkan bra dan celana dalam saja. Sean mengecupi leher Gracia, menggigit pelan hingga menimbulkan jejak kepemilikan yang kontras dengan warna kulit putih Gracia.

Kecupan Sean menyebar. Mulai dari pipi, rahang, leher, hingga menurun ke dada. Gracia membusungkan dada, mempermudahkan Sean untuk melepas kaitan branya. Setelah bra itu benar-benar terlepas, Sean langsung melahap puting kanan Gracia yang sudah menegang.

Gracia menekan kepala Sean untuk memperdalam hisapannya disana. "Ahhhh." Desah perempuan itu saat Sean mengelus kemaluannya dari luar celana dalam.

Desahannya semakin kencang saat Sean sengaja menggigit putingnya. Namun Gracia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Justru, dia menyukainya. Tangan Sean yang awalnya berada diluar celana dalam, kini sudah menyusup kedalam. Mengusap vagina Gracia yang sudah mulai basah akibat pemanasan yang belum seberapa ini.

"Aahhhnn—Sssshhh....Sean." Desah Gracia tak karuan. Tangannya meremas rambut Sean pelan. Berusaha menahan gejolaknya yang kian membuncah.

Sean mengangkat kepalanya, menatap Gracia dengan tatapan sensual. "Basah banget, Ge." Katanya sambil memainkan bagian bawah Gracia yang semakin basah.

"Yes, I know. So, Fuck me, babe." Pinta Gracia menggeram, karena Sean hanya main-main diluaran kemaluannya. Padahal Gracia sudah terpancing sejak tadi.

Fullpart ada di karyakarsa. Bisa cek link di bio atau link berikut :

https://karyakarsa.com/writterbyanon

Dijamin worth it, jangan lupa siapin tissue. Hehe.

Open request juga, bisa lewat Karyakarsa atau komen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JKT48 ONE SHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang