Jeon Wonwoo terdiam tanpa ekspresi, saat Kim Mingyu mendekatkan wajahnya. Ia bisa merasakan napas hangat pemuda bersurai hitam itu menerpa wajahnya dari jarak sedekat ini. Seringaian penuh kemenangan tercetak jelas di wajah tampan Mingyu, saat tangan pemuda itu bergerak untuk menarik dagu Wonwoo. Hingga membuat Wonwoo mengadah, dan menatap obsidian kelam milik Mingyu. Obsidian yang selalu membuat Wonwoo tidak bisa berkutik jika menatapnya.
"Buka seluruh pakaianmu, Wonwoo-ya." Mingyu berbisik seduktif di telinganya, sebelum menjulurkan lidahnya untuk menjilat telinga Wonwoo sekilas. Membuat Wonwoo bergidik, dan menjauh beberapa senti dari Mingyu.
"Kenapa aku harus melakukan itu?" Manik foxynya membalas tatapan Mingyu dengan tajam. Sungguh, Wonwoo tidak meyukai situasinya saat ini. Kenapa Mingyu selalu terobsesi dengan tubuh telanjangnya. Wonwoo tahu, jika Mingyu memang gay. Tapi tidak seharusnya Mingyu sepervert itu.
"Ah? Apa kau lupa dengan kesepakatan kita, Jeon?" Mingyu menjauhkan tubuh dari Wonwoo. Pemuda itu mulai berjalan ke arah sofa, dan mulai duduk dengan gaya kasualnya; layaknya seorang raja. Manik obsidian tidak lepas dari sosok Wonwoo yang tengah mengepalkan tangan menahan amarah.
"Do a strip dance, Wonwoo-ya. And entertain me." Senyum simpul tercetak di wajah Mingyu, ketika Wonwoo menatapnya nyalang. Bagi Mingyu, ini sungguh menyenangkan. Sudah sangat lama Mingyu menantikan momen seperti ini. Dimana ia bisa menaklukan seorang Jeon Wonwoo.
"Sialan!" Wonwoo mengumpat keras, dan umpatannya malah mengundang gelak tawa dari Mingyu. Well, ia memang tidak mempunyai pilhan lain. Mereka sudah sepakat, dan Wonwoo harus mematuhi perintah Mingyu, jika tidak ingin pemuda itu melemparkannya pada seluruh bajingan yang ada di kelas.
Dengan perlahan, tangan Wonwoo mulai bergerak untuk membuka seluruh kaitan seragam miliknya. Melepaskan kemeja putih, dan membuangnya sembarang arah. Hingga menampilkan tubuh bagian atas yang seputih porselen- tanpa cacat- di depan Kim Mingyu.
"Take off your pants." Wonwoo mendecih mendengar perintah Mingyu. Ia bisa merasakan obsidian Mingyu menelanjanginya hidup-hidup. Sungguh, Wonwoo benci di tatap seperti itu.
Bunyi resleting terbuka terdengar jelas, saat ia mulai membuka celana hitamnya. Hingga Wonwoo hanya mengenakan underwear, dan mempertontonkan paha serta kaki jenjang mulusnya pada Mingyu. Kali ini, Wonwoo jelas hampir telanjang sepenuhnya di depan Mingyu, jika tidak ada underwear yang menutupi bagian privasinya. Tubuh seputih porselen itu terpampang, sebagai pemandangan gratis untuk seorang Kim Mingyu.
"Kau benar-benar homo brengsek!" Jari tengah teracung untuk Mingyu. Tatapan foxy menajam seiring dengan dendam yang Wonwoo punya untuk Mingyu.
"Hahaha.." Mingyu tertawa geli mendengar umpatan yang Wonwoo keluarkan. Well, ia tidak salah memilih Wonwoo. Jeon Wonwoo itu benar-benar sulit untuk di taklukan, dan permainan akan semakin menarik jika sang target selalu melawan.
"Kau benar-benar menarik, Jeon Wonwoo." Mingyu mulai berdiri. Ia berjalan ke arah Wonwoo yang masih menatapnya penuh kebencian. Tangan Mingyu terulur, menyentuh dagu Wonwoo. Hingga membuat manik foxy itu terkunci sepenuhnya pada obsidian kelam milik Mingyu.
"Kita mulai besok, Wonu-ya." Kecupan singkat di bibir, Mingyu hadiahkan pada bibir plum Wonwoo. Sebelum akhirnya Mingyu berjalan menjauh. Meninggalkan Wonwoo sendirian di ruangan itu; yang mulai mengumpat dengan segala dendam kesumat yang ia miliki untuk Mingyu.
oOo
.
"Wonu-ya, strata terendah akan selalu berakhir buruk. Dan menghancurkan kehidupanmu. Jangan pernah menjadi makhluk paling rendah. Ingat ucapanku." Itu adalah ucapan yang selalu Jeon Wonwoo ingat. Ucapan dari sang Ibu; yang selalu mengatakannya, sambil menyulut sebatang rokok. Ketika klien-nya sudah meninggalkan apartemen kecil milik mereka. Sampai saat ini, Jeon Wonwoo tidak ingin menjadi makhluk tertindas. Ia akan selalu menjadi seorang dominan, dan Wonwoo tidak akan menjadi seperti MinYoung – sang Ibu, yang menjual tubuhnya pada pria hidung belang di luar sana. Hanya untuk membuat Jeon Wonwoo menjadi seorang yang layak di masa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caste Heaven | Meanie Couple
FanfictionCaste Heaven adalah game yang menentukan segalanya di Pledis High School. Siapa raja dan juga target bully selama satu tahun. Sang raja yang memegang kendali dan Jeon Wonwoo adalah raja di game ini. Ia bebas melakukan apa pun. Wonwoo tidak akan memb...