Chapter 3

33 5 0
                                    

Jeon Wonwoo menggeram penuh amarah saat melihat kartu joker yang di layangkan Kim Mingyu di depannya. Tatapannya mendadak kosong. Apalagi saat manik obsidian Kim Mingyu brengsek itu menatapnya rendah. Seakan Wonwoo adalah seonggok sampah yang sama sekali tidak berguna.

"Mingyu...." Wonwoo menggeram marah memanggil nama pemuda itu. Tangannya terkepal erat menahan amarah yang sejak tadi ia tahan. Bagaimana bisa Mingyu bersikap tenang setelah memperlakukannya seperti itu? Memperkosanya dan membuatnya hancur seperti ini. Wonwoo berjanji, akan membuat pria itu menyesal karena membuatnya melakukan hal seperti ini.

"APA YANG KAU INGINKAN DARIKU BRENGSEK?!!! KENAPA KAU MENGKHIANATIKU SIALAN!!" Wonwoo berteriak penuh amarah. Ia bisa melihat Mingyu menyunggingkan seringaiannya. Terlihat senang dengan reaksi yang Wonwoo perlihatkan.

"Kenapa?" Mingyu berbalik bertanya. Kemudian terdiam beberapa saat. Seakan berpikir sejenak jawaban apa yang cocok ia berikan untuk Wonwoo.

"Aku pikir ini akan menyenangkan, Wonwoo-ya." Suara sarat penuh kesenangan terdengar jelas di telinga Wonwoo. "Jika dulu aku mematuhimu, maka sekarang aku yang akan menghancurkanmu. Ini hanyalah untuk kesenanganku saja, Jeon Wonwoo. Menyenangkan bukan?"

"KAU BERCANDA KAN?!! SIALAN!!" Wonwoo mengepalkan tangannya. Siap untuk memberikan bogeman mentah pada kaki Mingyu agar pemuda itu terjatuh. Tapi sayangnya, Mingyu cukup cepat untuk melihat pergerakan yang ia lakukan. Pemuda bersurai hitam itu dengan cepat berjongkok di depannya, dan mencengkram erat lengan Wonwoo. Dari jarak sedekat ini, ia bisa melihat raut kebahagian yang terpancar dari wajah Mingyu.

"Wonwoo-ya, apa kau ingin aku menolongmu?" Suara Mingyu terdengar licik, dan Wonwoo benar-benar benci mendengar pemuda itu berbicara dengan jarak sedekat ini dengannya.

"Then, be my girl Wonwoo-ya." Manik obsidian Mingyu menatap lekat wajah Wonwoo yang sekarang menatapnya dengan pandangan horor. Mingyu benar-benar gila! Psikopat gila! Apa dia lupa jika Wonwoo adalah seorang pria?!

"Jadilah seseorang yang selalu membuka lebar kakinya untukku, kapanpun aku menginginkannya." Mingyu semakin mempersempit jarak pada Wonwoo. Hingga ia bisa merasakan helaan nafas pemuda itu. "Seseorang yang bisa membuatku basah, and someone who will beg me to fuck him."

"Hmph.." Wonwoo tertawa kecil mendengar tawaran yang di berikan Mingyu. He want to fuck me? Oke. Wonwoo tahu, Mingyu memang gay idiot yang baru ia kenal. Sudah berapa lama memang Mingyu mengenalnya? Seharusnya pemuda itu sadar diri jika Wonwoo sama sekali tidak akan pernah memenuhi permintaan konyol pria itu.

"Kau ingin aku melakukan hal itu? Cih.." Wonwoo meludah. Tepat di depan wajah Mingyu. Hingga membuat pemuda itu menjauh dan mengusap jejak saliva Wonwoo di wajahnya. " ITS SO FUCKING DISGUSTING, KIM MINGYU! YOU DAMN VIRGIN!"

"AKU TIDAK AKAN PERNAH TUNDUK PADA SIAPAPUN. INGAT ITU!" Wonwoo berteriak lantang saat Mingyu kembali berdiri dan menatapnya rendah.

"Aku yang selalu berada di puncak. Hanya aku yang bisa berada di sana. Tidak peduli dengan peraturan game sialan itu! Ingat ucapanku!"

"Menarik." Sudut-sudut bibir Mingyu tertarik. Ia menyeringai kecil saat mendengar ucapan Wonwoo. "Aku akan senang melihat bagaimana kau menelan ucapanmu sendiri, Wonwoo-ya."

ENJOY!

Jeon Wonwoo melangkahkan kakinya dengan guntai menuju kelas. Bel tanda masuk ke dua sudah berbunyi, dan itu membuat Wonwoo langsung bergegas. Jujur ia benar-benar membenci keadaannya sekarang. Wonwoo benar-benar kesal jika harus mengingat kejadian tadi pagi. Berani sekali babi sialan itu membully nya. Saat Wonwoo baru masuk ke dalam kelas, mejanya penuh dengan coretan yang sangat tidak manusiawi. Baru saja satu hari Wonwoo turun jabatan, tapi mereka sudah berani melakukan hal seperti itu padanya.

Caste Heaven | Meanie Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang