Looking for Light in the midst of darkness Ch1

90 11 8
                                    

Haii teman ak balik lagi ni dengan cerita baru ,hmm ak nunggin komen kalian tapi ga ad yg komen 😭😭 tpi it's ok lah yaa
Ok jadi cerita baru ku ni agak panjang lah dari cerita sebelumnya moga suka ya
Minimal gak komen votenya nambah lahh ya 😗😗





Boruto Uzumaki dan Sarada Uchiha telah berteman sejak mereka masih kecil. Mereka tumbuh bersama di sebuah lingkungan yang penuh dengan kehangatan dan kedekatan keluarga. Rumah Boruto, besar dan modern, selalu dipenuhi dengan canda tawa, terutama karena ayahnya, Naruto Uzumaki, yang selalu bercanda meski sibuk sebagai pengusaha teknologi. Ibunya, Hinata Uzumaki, adalah wanita yang lembut, penyayang, dan sangat perhatian terhadap anak-anaknya.

Di rumah Boruto, dia sering terlihat bersama adiknya, Himawari. Mereka sangat akrab, Himawari menyayangi kakaknya lebih dari siapa pun, dan Boruto juga sangat melindungi adik perempuannya ini.

Sementara itu, rumah Sarada berbeda. Papanya, Sasuke Uchiha, sering kali pergi untuk urusan bisnis, tetapi ibunya, Sakura Uchiha, selalu berada di sisi Papanya untuk mendampinginya dalam setiap perjalanan bisnis itu. Sakura tidak bekerja  tetapi perannya sebagai pendamping Sasuke begitu penting bagi keluarga mereka. Sakura sering membawa Sarada ikut serta jika Sasuke bekerja di luar kota, membuat Sarada sering terpisah dari teman-teman masa kecilnya.

Di antara dua keluarga ini, persahabatan Boruto dan Sarada tetap terjalin erat. Setiap kali Sarada kembali ke kota, Boruto dan Himawari akan menjemputnya di rumah, menghabiskan waktu bersama dengan bermain di taman atau sekadar duduk di halaman belakang sambil bercerita.

“Boruto, ayo kita ke taman! Aku ingin melihat bunga sakura yang mulai mekar,” ajak Sarada suatu hari, sambil menarik tangan Boruto yang sedang asyik bermain dengan Himawari.

Boruto tertawa kecil. “Sabar, Sarada. Aku harus jaga Himawari dulu.”

“Kakak! Ayo cepat, aku juga mau lihat bunga-bunganya!” kata Himawari dengan riang, sambil menarik tangan kakaknya dari sisi yang lain.

Sarada tersenyum tipis melihat mereka. Hubungan kakak-adik itu memang sangat kuat, dan Sarada sering merasa seperti bagian dari keluarga Boruto. Bahkan, di antara mereka bertiga, Sarada selalu merasa Himawari seperti adiknya sendiri.

Saat mereka berjalan bersama menuju taman, Sarada melihat betapa hangatnya interaksi mereka. Boruto selalu merangkul Himawari dengan lembut, meski kadang dia suka menggoda adiknya. Sarada menikmati momen-momen itu, meski kadang ada rasa yang tak bisa ia jelaskan, terutama saat ia melihat Boruto yang mulai lebih sering menghabiskan waktu dengan orang lain.

Hari hari pun mulai berlalu tak terasa Ketika mereka masuk sekolah, dinamika mulai berubah. Boruto yang ceria dan karismatik dengan cepat menjadi populer di antara teman-temannya. Dia dikelilingi oleh Mitsuki, Shikadai,dan Inojin, kelompok pertemanan yang kuat dan selalu bersama di kelas maupun di luar.

Di sisi lain, Sarada lebih pendiam. Dia bukan tipe yang suka berbaur dengan banyak orang. Sarada lebih memilih menyendiri, membaca buku di perpustakaan, atau mengerjakan tugasnya dengan tekun. Walau Sarada dikenal cerdas dan banyak yang mengaguminya, dia tidak merasa nyaman dengan perhatian berlebihan.

Suatu hari, saat jam istirahat, Boruto duduk bersama Mitsuki dan Shikadai di kantin. Mereka tertawa keras, membahas hal-hal sepele tentang rencana main bola setelah sekolah selesai.

Short StoRy  BORUSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang