Cinta& pengorbanan (2)

183 19 0
                                    


Hey guys aku up lagi nih
Yah walaupun chapter sebelumnya votenya masih dikit ye gpp lah namanya masih baru kan ,yah kalau nunggu banyak vote mungkin lama tu🙃
Yah makanya aku up moga suka yahh  😗😗🙏🏻








Sarada terbaring lemah di ruangan gelap yang hanya diterangi oleh cahaya redup dari segel-segel kuno di sekelilingnya. Tubuhnya dirantai, darah menetes dari  pangkal paha, dan mulutnya serta napasnya semakin berat. Otsutsuki yang menculiknya itu berdiri di depannya,dan memancarkan aura kekuatan kuno yang menakutkan. Tangannya yang mengerikan baru saja menusuk perut Sarada, tepat di perutnya yang membuncit  itu Rasa sakit tak terhingga menyelimuti tubuhnya, dan kesadarannya mulai memudar.

Namun, di antara rasa sakit yang luar biasa, hanya satu nama yang terlintas di pikirannya. "Boruto…," ia terus menggumamkan nama suaminya itu. "Boruto… tolong aku…." Air mata jatuh dari sudut matanya yang lemah, dan pandangannya semakin kabur. Ia merasakan hidupnya semakin menjauh, tapi cinta dan harapannya kepada Boruto membuatnya bertahan, meski tubuhnya hampir menyerah.

Di saat yang bersamaan, Boruto tiba di dimensi asing itu, dikuasai oleh amarah dan kepanikan yang luar biasa. Mata Jougan-nya bersinar terang, dipandu oleh kekuatan yang tak sepenuhnya ia pahami. Ketika ia melihat Sarada Yang tak berdaya di sana, tubuhnya bersimbah darah, sebuah rasa sakit menusuk jiwanya lebih dalam daripada seribu luka fisik. Ia tidak bisa menahan air matanya, namun di balik itu, amarah yang membara menghancurkan semua keraguannya.

"Siapa pun kau, Otsutsuki," Boruto berbicara dengan nada dingin, "kau akan membayar ini dengan Nyawamu sialan."

Pertarungan antara Boruto dan Otsutsuki itu pun tak terhindarkan. Otsutsuki tersebut memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, mampu memanipulasi dimensi dan energi kuno yang mematikan. Setiap serangan Boruto tampaknya sia-sia di awal, karena musuhnya mampu memprediksi gerakannya dan menghindar dengan kecepatan luar biasa. Namun, Boruto tidak gentar. Kekuatan cinta dan perlindungan untuk Sarada serta anak mereka membuatnya terus berjuang, melampaui batas kekuatannya sendiri.

Dengan chakra Jougan yang menyala terang, Boruto melepaskan serangan paling kuatnya, memanfaatkan semua pengalaman dan kekuatan yang ia peroleh selama bertahun-tahun sebagai ninja. Pertarungan itu berlangsung sengit, tapi akhirnya, Boruto berhasil menjatuhkan Otsutsuki dengan serangan akhir yang menghancurkan. Tubuh Otsutsuki itu hancur menjadi debu, lenyap dari dimensi tersebut.

Segera setelah itu, Boruto berlari ke arah Sarada. Melihatnya dalam kondisi yang begitu lemah, kesadaran Sarada yang hampir menghilang, darah yang terus mengalir dari lukanya, Boruto merasakan hatinya seolah-olah terpecah belah. Ia bersimpuh di sebelahnya, tangan bergetar ketika mencoba membangunkan Sarada.

"Sarada... aku di sini... Aku sudah datang," suaranya bergetar, matanya berkaca-kaca. Ia mengangkat kepala Sarada dengan lembut, memeluknya erat, mencoba menenangkan diri meski hatinya dipenuhi ketakutan. "Kamu tidak boleh menyerah sekarang, Sarada. Kamu dan anak kita... Aku tidak bisa kehilangan kalian."

Namun, Sarada tidak merespons. Tubuhnya semakin dingin, dan Boruto tahu bahwa ia harus bertindak cepat. Dengan kekuatan terakhirnya, Boruto langsung menggunakan teknik teleportasi dan kembali ke Konoha. Dia mendarat di rumah sakit desa, berteriak memanggil bantuan.

"HOKAGE! TIM MEDIS! SIAPAPUN! BANTUU ISTRIKU!!!!" Boruto berteriak sekeras mungkin, suaranya dipenuhi kepanikan dan kesedihan. Para ninja medis segera datang dan membawa Sarada ke ruang perawatan intensif. Boruto berusaha untuk tetap tenang, tapi hatinya terasa hancur melihat keadaan istrinya yang seperti itu.

Waktu terasa berjalan begitu lambat. Boruto berdiri di luar ruangan, tangan mengepal kuat-kuat, kepalanya tertunduk, menunggu kabar dari tim medis. Dia merasa sangat marah pada dirinya sendiri, pada Konoha, dan pada dunia ini. Bagaimana bisa semua ini terjadi? Bagaimana bisa orang yang paling ia cintai hampir diambil darinya?

Tidak lama kemudian, Hokage dan Sasuke datang, menyusul Boruto di rumah sakit. Mereka berdiri di sebelah Boruto, tetapi tidak ada yang bisa mengatakan apa-apa. Semua orang tahu bahwa ini adalah momen yang sangat sulit bagi Boruto.

Oh iya aku lupa bilang kalau sakura saat itu gak ad di desa soalnya dia ada misi di luar bersama rekan medis yg lain ya, yaudah lanjut....

Setelah beberapa jam yang terasa seperti seabad, seorang ninja medis keluar dari ruangan perawatan. Boruto dengan cepat berlari ke arahnya, matanya penuh harap dan ketakutan.

“Bagaimana keadaan Istriku dan anak kami?” tanyanya dengan suara penuh emosi.

Ninja medis itu terdiam sejenak sebelum berbicara, “Nona ..Sarada ... dia dalam kondisi kritis, tapi kami sedang berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkannya. Namun, kondisi anak dalam kandungannya...”

Boruto terdiam, merasa dunia di sekelilingnya seolah hancur dalam sekejap...







YA UDAH SEGITU DULU YA
MAKNYAA SAYANG² KU AYO VOTEEEEE DONG BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT NI BUAT CERITANYA OH IYA BTW HBS NI MENUJU ENDING DAN AKAN ADA CERITA BARU LAGI LOOO MKANYA BUDAYAKAN VOTE HRHRHEHHE BIAR AK HAPPY NI NULISNYA 😗😗😗😗🤌🤌🤌

Short StoRy  BORUSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang