Looking for Light in the midst of darkness Ch 3

54 12 0
                                    

Alo teman ak upp nii
Moga kalian suka sma Ch kali ini ya YAUDAH SKUYY BACAAA 🤗















Di Rumah Uchiha

Sarada kembali ke rumah setelah kejadian di sekolah dengan perasaan campur aduk. Sakura yang sedang menata meja makan melihat raut wajah putrinya yang tampak penuh pikiran.

"Bagaimana harimu, Sarada?" tanya Sakura dengan senyum lembut.

Sarada hanya mengangguk tanpa berkata banyak, lalu duduk di meja makan. Sasuke yang baru pulang dari pekerjaannya juga bergabung, diam seperti biasanya. Namun, dia bisa merasakan ada sesuatu yang mengganggu pikiran putrinya.

"Sarada, kamu kelihatan berbeda akhir-akhir ini. Ada yang ingin kamu ceritakan?" tanya Sasuke dengan nada tenang.

Sarada menatap ayahnya sejenak sebelum menjawab, "Aku cuma lagi bingung dengan perasaanku terhadap boruto, Papa. "

Sasuke dan Sakura saling bertukar pandang, mereka tahu Boruto dan Sarada sudah dekat sejak kecil, tetapi mereka tidak menyangka bahwa hubungan ini akan membawa konflik yang lebih besar.

Sakura mendekat, menyentuh tangan Sarada dengan lembut. "Cinta itu rumit, Sarada. Kamu tidak bisa memaksakan perasaan seseorang atau mengontrol mereka."

Sarada terdiam, lalu berkata dengan suara pelan, "Tapi aku takut, Ma. Aku takut Boruto jatuh cinta sama cewek lain."

Sasuke yang mendengar itu langsung berbicara, meskipun dia jarang memberikan saran dalam hal emosi. "Kamu tidak bisa menguasai hati seseorang dengan cemburu. Jika Boruto benar-benar peduli padamu, kamu harus memberinya ruang. Jangan sampai rasa takutmu menghancurkan hubungan kalian."

Sarada mengangguk pelan, tapi di dalam hatinya, dia masih belum yakin apakah dia bisa mengikuti nasihat ayahnya. Baginya, Boruto adalah segalanya, dan dia tidak bisa membiarkan siapa pun merebut Boruto darinya.

Keesokan harinya, Boruto bertemu dengan Shikadai dan Mitsuki di taman setelah sekolah. Mereka bertiga duduk di bangku panjang, menikmati angin sore yang sejuk. Namun, suasana hati Boruto tidak seceria biasanya.

"Kenapa kamu kelihatan lesu, Boruto?" tanya Shikadai, menatap temannya dengan rasa ingin tahu.

Boruto menghela napas. "Sarada akhir-akhir ini... berubah. Dia jadi lebih posesif. Aku nggak tahu harus gimana."

Mitsuki yang biasanya lebih pendiam, kali ini ikut bersuara. "Sarada memang punya perasaan yang kuat terhadapmu. Tapi kalau dia sudah sampai mengendalikan hidupmu, itu bukan tanda yang baik."

Boruto mengangguk setuju. "Iya, aku tahu. Tapi aku nggak mau menyakiti perasaannya. Dia itu Teman ku yang berharga Buatku."

Shikadai, yang selalu bijaksana, menambahkan, "Kalau kamu benar-benar peduli pada Sarada, kamu harus jujur padanya. Posesif bukan cara sehat dalam sebuah hubungan. Sarada mungkin tidak sadar apa yang dia lakukan."

Boruto merenungkan saran dari kedua sahabatnya. Dia tahu, cepat atau lambat, dia harus berbicara serius dengan Sarada tentang semua ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short StoRy  BORUSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang