alexsa 7

1 0 0
                                    

Pulang sekolah Alexsa pada akhirnya terpaksa pergi ke belakang sekolah bersama Dewi. Alexsa dan Dewi sudah keluar dari area sekolah.

"Wi..,pulang aja yok." ajak Alexsa

"Gimanasih Al,kamu kan udah janji.pokonya kita harus kesana sekarang,cepat !" Dewi menarik tangan Alexsa

"Oke-oke " pasrah Alexsa

Akhirnya merekapun melanjutkan langkah menuju belakang sekolah.Alexsa dan Dewi berhenti sebentar,melihat tempat tongkrongan Aldo yang begitu ramai.Orang-orang yang nongkrong disana bukan hannya dari sekolah mereka saja, dari sekolah lain juga ada.

Ditempat itu ada sebuah warung yang memiliki teras lumayan luas,banyak bangku dan meja,ada juga parkiran khusus mobil dan motor di sebelah kanan warung,di belakang warung ada kebun karet yang ditanam rapi sebelah kiri tembok sekolah yang tinggi.

"Wi..,yakin mau kesana?" Tanya Alexsa menatap Dewi yang celingak-celinguk mencari sesuatu.

"Yakin,ayo cepat!" Jawab Dewi antusias setelah dia melihat orang yang iya cari-cari,Merekapun sampai disana.

"Eh ada neng Dewi." Ucap Aldo sambil senyam-senyum melihat Dewi.

Dewi yang disapa pujaan hatinya tak mampu menyembunyikan senyumnya.

"Hai,kak Aldo." Sapa Dewi balik

Alexsa yang melihat temannya itu hanya bisa menghela nafas. Ia berdoa agar tidak bertemu Aiden.

"Jangan sampai ketemu kak Aiden ya tuhan." ucap Alexsa dalam hati

"Alexsa"

Suara  Aiden yang begitu memabukkan terdengar dari arah kiri. Alexsa memutar badannya menatap Aiden yang duduk di sebuah kursi panjang, tersenyum kearahnya.

"Sini dek." Ucap Aiden

Alexsa terpaksa berjalan mendekat kearah Aiden, meninggalkan Dewi yang sudah sibuk mengobrol bersama Aldo.

"Kakak ngapain nyuruh aku kesini?" Tanya alexsa sedikit canggung

"Duduk" ucap Aiden sambil menepuk-nepuk tempat kosong disampingnya.

Alexsa pun menurut, duduk disamping Aiden. Mata alexsa melihat-lihat sekitar tempat itu begitu sejuk karena banyak pepohonan.

"Liatin apa!? Matanya jangan jelalatan ya.!" Ucap Aiden ketus ia menyesal menyuruh Alexsa datang kesana, teman-teman tongkrongannya sejak tadi tak kunjung mengalihkan tatapan mereka dari Alexsa. Mereka terang-terangan menatap tertarik  kepada Alexsa.

"Kak, disini ternyata sejuk yah." Ucap Alexsa sambil menatap Aiden tersenyum.Rasa canggung Alexsa hilang seketika.

"Hemm"Ucap Aiden  yang sejak tadi matanya taklepas menatap tajam teman-temannya.

"Kak,kobengong?" Tanya Alexsa

"Hah, kakak ga bengong,Sayang." Ucap Aiden menatap Alexsa lalu ia mengecup jidat Alexsa lumayan lama.

Teman-teman Aiden yang melihat aksi Aiden tersebut, tak mentap Alxesa lagi mereka menyibukkan diri.

"Kakak ngapain sih" ucap Alexsa tersipu malu.

"Yok pulang" ajak Aiden ia berdiri lalu menggandeng alexsa yang ikut berdiri di sampingnya.

"Tapi kak, Dewi juga disini. Aku sama Dewi aja pulangnya."ucap Alexsa

"Nggak kita pulang bareng, dia di antar Aldo, lihat tuh dia lagi ngobrol sama Aldo,kamu jangan ganggu." Ucap Aiden sambil menunjuk kearah Dewi dan Aldo.

"Yaudah" pasrah Alexsa

Mereka berjalan kearah parkiran.

"Woi..,bos mau kemana?" Tanya Aldo yang melihat Aiden dan Alexsa berjalan menuju parkiran.

"Pulang" ucap Aiden sama sekali tak membalikkan badannya menghadap Aldo.

"Al.., aku pulangnya gimana?" Tanya Dewi sedikit khawatir jika Alxesa pergi maka hanya dia perempuan disana dan dia akan pulang sendiri.

Alexsa berbalik menatap Dewi yang sudah cemberut. Aldo si cowok pekak menyentuh bahu Dewi.

"Tenang neng Dewi, Aldo yang tampan ini akan mengantar neng kemanapun neng Dewi mau," ucap Aldo tersenyum ke arah Dewi.

"Bener ya kak"Ucap Dewi

"Iya zyg"

"Bacot lu do" ucap bara yang sejak tadi sibuk main game.

"Diam deh kuping gajah, Lo ga diajak!" Ucap Aldo ketus

"Wi.., aku pulang duluan yah,bye..." Teriak Alexsa yg sudah berjalan aga jauh dari tempat dewi.

"Iya... hati-hati ya Al.." teriak Dewi juga

Alexsa dan Aiden pun pergi dari tempat itu.

"para betina suka banget yah teriak-teriak," ucap Azkar yang berjalan kearah Aldo,ia duduk di samping Dewi. Jadi posisi Dewi sekarang di tengah. Ada dua cowok tampan disampingnya.

"Lu pikir mereka hewan !? Betina² Lo yang betina!!" Ucap Aldo marah melihat Azkar yang tiba-tiba muncul, duduk di samping Dewi lagi.

"SSk (suka-suka saya)" ucap Azkar sinis

"Ngapain lo kesini, mau jadi nyamuk !?"  Tanya Aldo dengan muka yang di buat segarang mungkin.

"gue pangeran berkuda yang akan menyelamatkan Dewi dari Buya ganas kaya Lo." Ucap Azkar lalu menarik tangan Dewi agar mendekat padanya.

"Cih.., kadal Amazon bertingkah." Ucap Aldo ia pun menarik tangan Dewi yang satunya.

"Ayo neng, aa aantar pulang" ajak Aldo ia pun berdiri sambil menatap Azkar sinis.

Dewi pun berdiri begitu pula Azkar, Azkar tak melepaskan genggamannya ditangan Dewi ia memegang erat tangan Dewi tak mau kalah dari Aldo.

"Ngapa si lo kar, lepas ga tangan Dewi!?" Ucap Aldo

"Nggak mau, Napa hah!?" Balas Aldo

"Kenapa si loh anjir !?" Ucap Aldo emosi, Azkar sangat menggangunya.

"gue yang bakal antar Dewi pulang, Lo ga terjamin bakal ngantar Dewi pulang." Ucap Azkar Sabil melepaskan genggaman Aldo di tangan Dewi.

Aldo sudah sangat emosi. "Ngajak ribut loh hah!!" Ucap Aldo sambil mendekat ke Azkar.

"Udah kak, aku pulang sendiri aja." Akhirnya Dewi mengeluarkan suara, ia tak mau ada pertengkaran apalagi gara-gara dirinya.

"Nggak gue yg bakal antar Lo pulang" ucap Azkar.

"Nggak usah kak" ucpp Dewi lalu melepaskan genggaman Azkar dari tangannya, sebenarnya Dewi sedikit kesal kepada Azkar karna datang-datang membuat keributan entah apa maksudnya.

"Ayo gue antar pulang" bara menarik kerah baju Dewi dari belakang.Dewi  yg diperlukan seperti itu terpaksa berjalan kalo tidak dia akan jatuh.

"Bara anjing!!" Ucap Aldo dan Azkar bersamaan.

Bara pura-pura tak mendengar, ia tetap melanjutkan jalannya. Sesampainya di parkiran bara melepaskan cengkraman nya di kerah baju Dewi. Ia menaiki motor sport kesayangannya, memberikan helem kepada Dewi.

"Pake" ucap bara

"Terus kakak nggak pake helem?" Tanya Dewi

"Cepat pake" ucap bara

Dewi yang melihat raut wajah bara yang serius,langsung saja ia memakainya lalu naik ke atas motor bara tanpa banyak tanya lagi.

"Pegangan" ucap bara

Dewi langsung memegang kedua pundak bara.

"gue ga jamin lo selamat kalo pegangan disitu" ucap bara

Dewi memindahkan tanganya, ia memegang pinggiran jok belakang  yang ia duduki itu.

"Apa lagi disitu" ucap bara menahan tawa

"Terus di manadong !?" Ucap Dewi yang mulai kesal

Bara memegang kedua tangan Dewi lalu melingkarkan tangan mungil itu di pinggang nya otomatis tubuh Dewi condong ke depan menubruk punggung lebar bara. Dewi kaget dengan kelakuan bara begitu pula dengan Aldo dan Azkar yang melihat sejak tadi.Mera tak berani memarahi bara si wakil ketua dari geng mereka itu.

Bara pun melajukan motor nya meninggal tempat itu membawa Dewi ke neraka,tapi boong.

AlexsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang