"Dunia fiksi lebih menarik, sehingga aku ingin masuk ke dalamnya dan menjadi salah satu dari mereka"
-Jie and Hyung-
•
•
•
•
Happy reading√Setelah melewati perjalanan yang cukup jauh tadi, akhirnya mereka berdua sampai di depan gerbang mansion.
Jisung tampak ragu, pasalnya ia takut bertemu semua hyungnya.
Apa yang harus ia katakan saat di tanya nanti.Belum lagi dompet dan hp yang di curi, hp ga masalah bagi Jisung.
Tapi dompet di sana dirinya menyimpan uang dan kartu kredit.Mereka masih saja terdiam, tidak berniat untuk menyuruh satpam membuka gerbang.
sudah sekitar 10 menit berlalu mereka masih berdiam diri di depan gerbang, Ni-ki juga tidak berani mengambil keputusan begitu saja.
Ni-ki menatap jisung yang masih terdiam.
"Bang?" panggilnya.
"Ha,apa?" Jisung menatap balik Ni-ki
"Ini gimana ege,masa kita diem di sini doang"
Jisung lagi-lagi terdiam kaku, tidak berniat menjawab.
Ni-ki menghela nafas kasar.
"ayo bang,jangan takut ada gua"
Ni-ki memegang kedua pundak Jisung erat untuk menguatkan sang empu.Jisung hanya mengangguk pasrah.
"Kita dari sini jalan aja ya"
Lagi-lagi jisung mengangguk.
Benar kata Ni-ki lebih baik jalan kaki saja untuk menghindari suara yang bisa membuat macan-macan di dalam terbangun."Semoga aja mereka udah tidur"
Ni-ki berdoa agar para macan udah tidur karna memang ini sudah jam 10 malam, ia jadi sedikit merasa dejavu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jisung And Hyung?
Random"gua iri sama lo" "kenapa?" tanya remaja itu "karna lo punya banyak hyung, pasti seru rumah ga sepi" ia terkekeh meratapi nasibnya sang empu terkekeh geli mendengar itu "apa itu hyung? gua ga pernah ngerasain perannya di kehidupan gua, itu bukan hyu...