bab 1

4 1 0
                                    

happy reading!!


prang!!

"apa maksud mu hah!"

"kenapa? kau takut jika aku mengadukan ke abeoji mu?"

"jika kau macam-macam akan ku bunuh kau"

"hah? silahkan jika itu mau mu aku pun sudah muak dengan mu yang menyewa perempuan di bar"

"ka-"

"sudah cukup appa eomma"

"Yohan"

Yohan turun dari tangga dirinya ingin berangkat ke sekolah bersama kakanya namun di pagi hari ini yang seharusnya menjadi pagi yang cerah hanya mimpi belaka, buktinya kedua orangtua mereka bertengkar di pagi hari dan jelas Areum sudah muak melihat itu

"tidak bisakah kalian bertengkar disaat kita tidak ada di rumah?"

"nak kamu mau berangkat sekolah, duduklah eomma buatkan sarapan"

"hah.. bahkan eomma belum membuat kami sarapan, yang kalian tau hanya bertengkar dan bertengkar apa kalian tidak capek?" ucap Yohan

sang papa hanya menatap acuh tak acuh
"sudah lah Yohan percuma kamu berbicara seperti itu tidak akan di dengarkan oleh mereka lebih baik kita pergi ke sekolah, kami berangkat eomma" jawab Areum yang di jawab senyuman

walaupun begitu eomma mereka yang masih memberikan kasih sayangnya kami tau, beliau bertahan hanya demi kami untuk pendidikan yang bagus dan yang pasti eomma sayang kepada kami

"heh bocah dimana sopan santun mu di saat appa mu di sini"

"maaf tuan apa anda berbicara dengan kami? sopan santun? bahkan anda tidak pernah mengajarkan itu kepada kami" jawab Areum yang berjalan meninggalkan rumah mereka

di saat perjalanan mereka berdua terdiam tiba rumah seojun tanpa mereka sadari orang itu ada di depan rumahnya yang sedang menunggu mereka berdua untuk berangkat bersama saat ingin menyapa niat seojun menghilang

dia tau jika situasi seperti ini pasti bibi dan paman bertengkar kembali *seojun memanggil kedua orangtua aruem dengan sebutan bibi dan paman begitupun Areum dan Yohan yang memanggil orangtua seojun. karena bibi dan eommanya sahabat sejak SMA*

seojun menghampiri dan merangkul mereka berdua
"Yoo kalian kenapa wajahnya kusut begitu? apa kalian bertengkar?"

"diam lah aku sedang tidak mood untuk bercanda"

"uhhh uri Areum sangat dingin"

tak lama sekolah Yohan sampai, sekolah SMP Yohan memang dekat dengan rumah mereka berbeda dengan Areum dan seojun yang sudah SMA

"Noona aku masuk dulu"

"hm.. kalau kau tidak mau pulang, pergi ke rumah bibi seojun yaa" yang di jawab anggukkan

mereka tengah di bus seojun melihat ke arah Areum yang tengah menatap jalanan
"bibi dan paman bertengkar lagi?"

"hm.."

"kali ini karena apa?"

"...."

"hah.. karena selingkuh atau pisah?"

"dua duanya"

"butuh pelukan?"

Areum menoleh ke arah seojun air matanya sudah menggenang tanpa persetujuan Areum, seojun pun memeluk Areum erat. dia tau Areum lelah dengan semua permasalahan ini yang hanya bisa ia lakukan hanya sandaran dan pelukan.

air mata Areum jatuh dengan deras ketika seojun memeluknya, dirinya capek rasanya ingin menyerah namun dia tidak boleh masih ada adiknya dan eommanya. ketika Areum sudah lebih baik dia melepaskan pelukannya.

"akh mata ku pasti bengkak" keluhnya

"betul sekali, mata mu seperti panda" kekehnya

Areum menatap tajam ke arah seojun yang di tatap terus terkekeh

"merasa lebih baik?"

"ya begitu lah, gomawo"

"heyy tumben sekali mengucapkan hal seperti itu kepalamu tidak geser kan"

"ck... ku tarik ucapan ku" seojun yang gemas hanya mengacak rambut Areum


kelas sudah memasuki jam istirahat ketika dirinya ingin ke kantin ada seorang perempuan menghampiri mejanya dan seojun *mereka berdua sebangku*

"s-seojun ano huft" kita berdua menatap perempuan tersebut

"ada apa?" tanyanya

"hmm itu...... terimalah ini" bungkuknya

"ohh terimakasih tapi lain kali tidak perlu memberikan ini yaa aku tidak nyaman" ucapnya dengan tersenyum

"kenapa? apa kamu sudah punya seseorang yang kamu sukai?"

"haha ya begitu lah" sesekali melirik Areum

Areum mendengar itu kaget namun dirinya mengubah ekspresinya kembali
"hey kau tak cerita hal itu"

"nanti kau tau"

"cih.."

"baiklah kalau begitu aku tidak akan mengirimnya lagi semoga kamu berbahagia dengannya" senyumnya kecewa

"maaf ya"


"hey hey ku dengar seojun punya seseorang yang dia sukai, kira-kira siapa dia yang beruntung"

"kau dapat informasi dari mana?"

"kau kenal yejin? anak kelas 2 IPA-1 dia memberikan surat dan coklat lalu si seojun memberitahu hal itu"

"aku tau, anak siswi terpintar itu kan? wah sayang sekali seojun tidak dengannya padahal mereka cocok apalagi seojun anak ketua basket jika dipasangkan dengan seojun pasti jadi pasangan paling cocok di sekolah ini"

"iya aku juga suka dengan mereka berdua, tapi ku dengar-dengar seojun suka dengan sahabatnya"

"hah? si Areum? sahabat kecilnya? haha kau ini Jiyeon mana cocok mereka aku malah melihat mereka berdua tidak ada cocoknya sebagai pasangan apalagi Areum tidak secantik yejin, lagipula mereka bersahabat saja aku rasa tidak cocok juga haha"

"ya~ kau jahat sekali tapi memang benar anak, aku dengar juga si Areum ini anak broken home masa iya anak broken home bersanding dengan keluarga Cemara kan tidak lucu" mereka pun kembali ke kelas nya masing-masing

tanpa mereka sadari Areum ada di bilik salah tau kamar mandi, dia mendengar semua perkataan mereka tanpa berniat menjawab perkataan mereka
"apa yang salah dengan anak broken home? lagi pula aku tidak ingin seperti ini" ucapnya








*continued*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

aku dan kauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang