MINTA JATAH

228 47 1
                                    

Pukul 6 kurang 30

DIA samudra memacu motor sport nya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dengan pandangan nya lurus kedepan, tidak peduli orang orang di sekitar nya.

Dan sisi lain juga rangga sama hal nya dengan samudra mereka tidak berangkat bareng karena inginan rangga yang ingin bawa motor sendiri.

Sampai nya di parkiran sekolah, samudra berjalan menyusuri setiap koridor sekolah seperti saat ini pikiran nya sedang sedikit kacau.

"La gua kangen" batin samudra

"Woy Sam" teriak bara

"Tumben dah ga sama rangga" sambung bara

"Dia pengen sendiri katanya" jawab samudra

"Oalah, kantin gasi" ajak revan dan di setujui oleh bara

"Gas lah cuy" mereka pergi menuju kantin

Sampai nya di kantin seperti biasa dua kulkas berjalan hanya diam. Dan yang banyak berbicara hanya revan dan bara.

"Anjir gua kek ngomong sama kulkas dingin bet" ujar Revan

Samudra menatap tajam revan. Dan memilih pergi meninggalkan teman-temannya entah lah dia sedang ingin sendiri.

Saat sedang asik berjalan di koridor samudra melihat rangga yang baru saja sampai. Kemudian samudra menghampiri rangga.

"Baru sampe?" tanya samudra

"Pake nanya" sensi rangga

"Kenapa sih sensi banget masih pagi lo ini" heran samudra

"Engga lagi laper aja"

"Mau makan?"

"Boleh deh" samudra menarik tangan rangga

"Lah samudra balik lagi" kata revan yang melihat samudra dan rangga.

"Sini woy" teriak revan

"Baru sampe ga?" tanya bara

"Iya" jawab rangga

"Mau pada pesen apa" tanya revan dan bara seperti biasa mereka yang akan memesan makanan.

"Nasi goreng sama air mineral aja" sahut rangga

"Samain aja" sahut galang di angguki bara

"Yaudah lo pada tunggu dah."

Tiba-tiba saja suasana nya menjadi canggung. Mereka bertiga sama sama terdiam.

"Anjir ko pada diem gini sih" heran rangga

"Mau nya kaya gimana mau gua goyang goyang gitu" ujar samudra

"Boleh tuh" sahut rangga

Samudra memutar bola matanya malas.

Galang hanya diam melihat dua sejoli yang ada di hadapannya. Entah kenapa hati nya tidak terima melihat rangga bersama yang lain.

"Ekhem" dehem galang

"Kenapa lo batuk?" tanya samudra

"Kayanya" jawab galang

"Ga ke bayang gua kalau lo berdua aja disini, apa ga jadi patung lo berdua" ujar rangga

"Hm" sahut galang

"Makanan datang" teriak bara dengan tangan yang membawa nasi goreng di bantu juga sama bibi kantin.

"Akhirnya makan juga" kata rangga seperti baru mendapatkan makanan saja.

Mereka makan dengan tenang, tapi beda hal dengan rangga makan dengan sedikit terburu buru.

"Anjir lah ga lo kaya baru di kasih makan tau ga." Ujar Revan

"Sorry ini makanan favorit gua" ucap rangga sambil cengengesan.

"Pelan pelan aja" kata samudra

Selesai makan, samudra dan rangga bukan nya ke kelas malah belok dulu ke rooftop.

"Tidur di paha gua sini" kata samudra sambil menepuk nepuk pahanya.

Rangga hanya menurut lalu menyimpan kepalanya di paha samudra, menjadi paha samudra sebagai bantalnya.

"Ga ternyata kalau di liat dari atas lo cantik juga" kata samudra sambil mengelus-elus rambut rangga.

"Apa sih gua cowok, dan gua tuh ganteng bukan cantik sorry ye" kesal rangga

"Serius tau kamu tu cantik"

"Anjir lah geli banget bangsat"

"Hahaha iya iya" smaudra tertawa dan rangga melihat itu cukup kagum ternyata samudra benar benar sangat tampan.

"Udah puas natap gua nya?"

"Apa coba geer banget"

Samudra mengelus-elus bibir pink rangga, tiba tiba saja dia ingin sekali mengkokop bibir itu.

"Kenapa?" heran rangga

"Gua...gua sange" kata samudra sambil cengengesan.

Rangga memutar bola matanya malas

"Terus hubungan nya sama gua ape?"

"Ya kamu bantuin"

"Sumpah sam ini masih pagi jangan aneh aneh lo" samudra yang yang mengkokop bibir rangga, dengan cepat rangga menahan badan samudra.

"Emang salah ya minta jatah sama pacar sendiri" ucap samudra lesuh

"Ya jangan sepagi ini juga kali, baperan amat titid lo"

"Kalau sama lo emang baperan banget si joni" ucap samudra langsung membuat rangga merinding.

"Pliss kocok aja deh punya gua ya ya" ujar samudra, samudra yang tidak sabar langsung saja menarik tangan rangga ke bagian bawahannya.

"Sam plis ini masih area sekolah" heran rangga

"Gapapa ga bakal ada liat juga ayo lah gua udah ga tahan nih"

Akhirnya rangga pasrah dan mengocok penis besar dan berurat itu.

"Emhh....ahh...sial enak banget" desah samudra, dengan jail rangga mengocok penis samudra dengan cepat.

"Ahh...ahh.. pelan..pelan..enak banget syaanghh" racau samudra

Crott ☺️

Samudra akhirnya keluar juga dan terduduk lemas, Rangga yang jengah melihat samudra akhirnya pergi ninggalin samudra.

"Lah ko gua di tinggal baru aja mau minta lebih" ujar samudra lalu membersihkan bekasnya, dan segera menyusul rangga yang seperti marah padanya.






















jangan lupa vote gaysss
salam cinta dari author^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 17 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang