When everything mean to be broken, i just want you to know who I am.
- Sasuke Uchiha to his beloved Wife. 6 years ago, now, and her forever.-🎨-
"Sasuke-kun kumohon jangan seperti ini."
Dia mendengus mendengar rengekan yang mulai menjijikkan itu dan segera menyingkirkan tangan Hinata yang merengkuhnya dari belakang secara sepihak. Tadinya, wanita itu bahkan menggesekkan dada dipunggungnya yang membuatnya semakin geram.
"Pergilah Hinata, aku sudah memperingatkanmu." Sasuke akhirnya berbalik setelah sedari tadi tak sudi menatap wanita yang selalu mengaku sebagai kekasihnya itu.
Rahangnya mengeras saat melihat tingkah Hinata semakin menjadi-jadi, wanita itu membuka kancing blusnya sendiri dan mulai mengeluarkan air mata palsu.
"Apa aku harus bertelanjang lagi didepanmu agar kau mau menyentuhku seperti malam itu? Agar kita kembali seperti sebelumnya? Sasuke-kun kumohon, aku sangat mencintaimu." Suara Hinata yang lembut menangis tersedu-sedu membuatnya memijat pangkal hidungnya dan memalingkan wajahnya karena muak.
Mungkin jika tak memikirkan Neji Hyuuga, saudara wanita ini yang merupakan rekan baiknya, Sasuke sudah sejak lama menendang Hinata keluar. Dalam hati dia terus merapalkan nama istrinya, Sakura, Sakura, Sakura Uchiha, jimatnya untuk mendapatkan kesabaran.
"Kau sendiri tahu tidak pernah ada apapun diantara kita, aku bahkan hanya menidurimu sekali, sialan." Pada akhirnya dia tetap mengumpat, melangkah mundur saat Hinata akan menjangkaunya. Dia sangat ingat bagaimana dulu adik dari Neji ini terlihat seperti wanita normal pada umumya yang membuatnya sempat berpikir tidak ada salahnya tergoda.
Pikiran yang terus dia kutuk karena ternyata wanita ini jauh dari kata normal.
"Dan aku langsung hamil anakmu karena itu!" Hinata nyaris berteriak. "Kau tega sekali Sasuke, aku tidak akan menggugurkan bayi itu jika tau kau akan menikah dengan jalang Haruno itu—heukh! L-lepwash s-sasukeh!"
Habis sudah kesabarannya, dia mencekik leher wanita yang memuakkan ini saat nama istrinya mulai disertakan. Berani sekali jalang ini menghina istrinya, mata Sasuke menggelap dan dia segera melemparkan tubuh Hinata kelantai sebelum wanita itu mati karena kehabisan nafas.
"Jangan berani menyebut nama istriku lagi dengan mulut sialan itu." Desis pria itu, "Satu-satunya jalang disini adalah kau dan aku tak pernah percaya bayi itu milikku mengingat betapa murahannya dirimu." Cercanya tajam, urat-urat dilehernya menengang, dia sangat marah. Ini adalah kalimat terpanjang yang pernah dia katakan pada Hinata.
Dan tiba-tiba, Hinata yang tersungkur didekat jendela kaca tertawa seperti orang gila setelah dia melihat sekelebat surai merah muda yang baru memasuki gedung dari atas sini. Tangannya terkepal, wanita itu menggosok bibirnya sendiri dengan punggung tangan hingga lipstiknya berantakan dan memberi efek sedikit bengkak.
Sementara Sasuke menautkan alisnya melihat tingkah pelik wanita gila itu, tak menyadari petaka yang perlahan akan membentuk tembok tinggi diantara dia dan Sakura.
Dirinya semakin terkejut saat Hinata bangkit dan langsung memeluknya paksa. Kejadiannya begitu cepat, Hinata menempel di dadanya dan terus meracau. "Kau milikku Sasuke-kun, kau milikku. Jika aku tidak bisa memilikimu maka orang lain tidak boleh memilikimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
1. The Apartement We Won't Share
FanfictionSasuke dan Sakura sama-sama akan melakukan apapun demi mimpi mereka, meskipun sisa hayat mereka yang menjadi taruhannya. Sasuke & Sakura belongs to M. Kishimoto was #3 in Sasuke Uchiha