Seduce My Ex-Childhood Friend| 26

75 22 7
                                    

•°•🐺🦁•°•

Setelah jae kembali tertidur, sambil menahan rasa sakit yang luar biasa di dadanya sepanjang malam hingga membuat darah mengalir keluar dari hidungnya, jeongwoo masih tetap terjaga memeluk erat istrinya itu hingga dini hari, sambil terus berusaha mengabaikan rasa sakitnya sampai seseorang mengetuk pintu seperti sebuah kode dengan pelan dan hati hati

Tok
Tok
Tok

"Yang mulia, sekarang sudah waktunya untuk anda kembali ke perbatasan" ucap wakil kapten agak berbisik tapi masih terdengar oleh jeongwoo mengingatkan dari balik pintu

Mendengar itu jeongwoo menghela nafasnya berat, memberi tanda dengan sihirnya dan semakin mengeratkan pelukannya pada istrinya yang sudah sangat terlelap

"Maaf karena tidak bisa menemanimu, aku harus pergi sekarang" bisik jeongwoo mengecup kening jae setelahnya masih terus memeluk jae tak ingin melepaskan

"Yang mulia" panggil wakil kapten lagi dari balik pintu mengingatkan

Mendapat pengingat untuk yang kedua kalinya, dengan berat hati jeongwoo melepaskan pelukannya pada jae dengan sangat hati hati, khawatir membangunkan istrinya itu

"Haah", sekali lagi jeongwoo menghela nafasnya berat terus menatap jae. "Sayang, aku pergi" ucap jeongwoo mengecup bibir jae setelahnya dan pada akhirnya dengan langkah berat ia meninggalkan ruangan itu

"Yang mulia, hidung anda" ucap wakil kapten khawatir saat melihat darah keluar dari hidung jeongwoo

Sadar dengan hal itu, dengan cepat jeongwoo menyekanya "tidak perlu khawatir, aku baik baik saja" ucapnya meyakinkan dan setelah itu dengan cepat mereka pergi dari sana

•~•

Cklek

"Lagi lagi ekspresimu itu!" Ucap asahi yang datang menghampiri jae di wakti senggangnya di rumah sakit, "sudah seminggu berlalu, tapi ekspresimu benar benar membuatku kesal setiap kali aku datang kesini, sebenarnya kemana perginya yoon jaehyuk yang ahli menyembunyikan perasaannya itu pergi?!" keluh asahi pada jae yang terduduk bersandar di kasur membaca buku

"..." jae hanya diam tak menanggapi dan kembali membaca bukunya

"Haah, aku tahu kamu terus mengharapkan kedatangan suamimu itu, tapi setidaknya jangan tunjukan ekspresi kecewamu itu padaku, kamu pikir tatapan mu itu tidak seram, huh? Padahal aku sudah susah payah menyempatkan waktu untuk datang melihatmu di waktu sibukku, setidaknya berbaik hatilah dengan menunjukan senyummu padaku"

"Aku tidak memaksamu untuk datang kesini dan lagi aku sedang tidak menunggu siapapun" jawab jae datar

"Ya ya ya, kamu bisa menyangkalnya sebanyak yang kamu mau. Aku ingin memberit tahu, jika pangeran ke dua tidak terlibat dengan penculikan yang dilakukan oleh putri kedua. Dia benar benar datang untuk menyelamatkanmu. Dan sebagai hukuman, putri kedua akan menjadi tahanan rumah sementara di pavilliun pribadi miliknya atas titah raja untuk waktu yang masih belum diputuskan, jadi kamu tidak perlu khawatir lagi soal itu, dia tidak akan mengganggumu lagi" jelas asahi yang hanya di angguki jae mengerti

"Ini" ucap asahi lagi sembari memberikan sebuah kotak kecil pada jae, "aku membawa puding coklat kesukaanmu yang dibuat koki istana, setidaknya makanlah ini, jangan terus membiarkan perutmu itu kosong"

"Terima kasih, aku akan memakannya setelah ini" ucap jae

"Itu harus" ucap asahi yang setelahnya mengecup singkat pucuk kepala jae dan mengusak kepalanya setelahnya, "aku pergi" katanya lagi

"Hmm.. bekerjalah dengan baik" ucap jae
.
.
.
Ini sudah lewat tengah malam dan jae masih terjaga duduk terdiam termenung dengan buku yang ia biarkan terus terbuka tanpa ia baca di atas pahanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 18 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seduce My Ex-Childhood Friend || JeongjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang