Dua gadis park berjalan sambil menyapa teman teman nya, hampir semua orang yang ada di sana mengenali siapa sosok mereka. Sekolah ini adalah sekolah milik sang nenek, tetapi sekolah ini di ambil alih oleh sang ayah.
"Sumpah kak, kenapa kita harus di giniin terus sih,"
"Kenapa emang nya? Kan seru."
"Iya sih, tapi pusing aku!"
Seowon berjalan sedikit lebih cepat daripada Rora, hingga seowon tidak sengaja menabrak seorang gadis yang tidak ada sejak pagi.
"Kakak!"
Bibir seowon di bekap oleh rami, tidak semua orang tahu bahwa rami adalah anak dari keluarga park, ayah nya sendiri yang menyuruh untuk menutupi identitas asli rami.
"Jangan sebut itu di depan umum, mengerti?"
Seowon mengangguk mengerti sebenar nya apa yang terjadi sih? Setelah insiden itu terjadi seowon tidak di perbolehkan untuk sekedar bertemu atau saling menyapa.
"Kakak! Ini ada sarapan untuk kakak," Rami tersenyum hangat dan mengucapkan terimakasih kepada seowon. "Apa kakak sibuk? Aku ingin bermain bersama kakak!"
"Kakak, ayuk kita bermain,"
"Kakak ayuk ajak adik kita bermain!"
"Ayuk lah kak!"
"Kakak aku ingin bermain bersama kakak!"
"Kak lami!"
"Kakak?"
"Akh!"
Kepala rami terasa sangat sakit sekali, seowon yang melihat itu sangat panik dan meminta bantuan kepada seseorang. "Tolong! Tolong kak-rami!"
Tubuh rami di angkat oleh seseorang menuju UKS di sana, sungguh kepala rami terasa sangat pening dan seketika ia pingsan dengan kondisi perut nya yang sangat lapar.
"Kayak nya rami belum sarapan ya?"
"Mungkin ya kak?" Seowon menatap rami dengan sendu, sebegitu takut nya kah rami dengan ayah ataupun keluarga nya. "Aku bahkan ingin sekali bermain bersama kakak,"
"Apa kalian saudara kandung?"
"Iy--tidak!"
"Yang bener yang mana nih?"
"Kami tidak sedarah, tapi aku ingin mengenali kak rami lebih dalam,"
"Kau mau tahu tentang rami?"
"Mau! Aku ingin sekali melihat dan mendengar tentang kak rami,"
"Sungguh? Jika rami memiliki saudara seperti mu, pasti ia akan menyayangi mu,"
"Apa kak rami tidak memiliki saudara?"
"Tidak, katanya orang tuanya kerja sebagai pembantu di sana, terus rami tinggal disana juga deh," Entah mengapa seowon menjadi tidak bisa berkata kata.
Senyuman tipis berada di wajah kecewa seowon, apakah sampai harus menyamar identitas nya dengan berpura pura bahwa ia adalah anak pembantu.
"Aku bahkan ingin sekali memiliki kakak sebaik kak rami,"
"Apa Rora tidak menyayangi mu?"
"Kurang begitu,"
Hening sejenak, mereka sama sama sedang menatap wajah terlelap nya rami. Hingga tiba tiba rami terbangun dengan wajah yang pucat. "Kak rami!"
Yang awal nya masam menjadi ceria lagi tak kala rami terbangun dari pingsan nya. "Kak rami! Kenapa tiba tiba seperti itu?"
Rami hanya terdiam, gadis itu seperti sedang memikirkan mengapa ia berada di sini. "Siapa yang membawa ku kesini?" Arah pandangan seowon beralih ke gadis bernama belle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sulung || Rami ft. Revehours
Fiksi Sejarah"anak perempuan pertama" jadi anak perempuan pertama gak semudah itu, semua menguras air mata, apa apa di pendam, tetapi jadi anak pertama ingin di manja bukan nya di suruh untuk menjadi dewasa di saat usia nya terbilang masih muda, saat ia menyuara...