INI PESANTREN?!!

15 3 1
                                    

"MUHAMMAD THEO PRATAMA! Mulai besok kamu akan bunda masukin ke pesantren!" Teriak seorang ibu rumah tangga yang sangat jengkel pada anak semata wayangnya itu.

Sedangkan sang empu malah memutar matanya malas sambil membatin 'paling cuman ancaman doang, gak sungguhan. Lagian berkemas aja belu-'

"Bunda sudah mengemas barang-barangmu. Jadi siap siap lah" ucap bunda memotong ucapan batinku.

Mata Theo membulat "APA?! Sejak kapan bunda?! Kok bisaaa" Theo kaget karena yang ia tau bundanya itu sangat menyayanginya, jadi gak mungkin bundanya mau jauh jauh darinya.

"Udah sejak dulu. Jangan mentang-mentang bunda sangat menyayangimu, terus bunda membiarkanmu nakal terus kayak gini ya Theo!" Ucap bunda yang seakan membaca pikirannya Theo

"Ta-tapi bunda, ayah-" perkataan Theo langsung dipotong, "ayah sudah lama mengajukan usulan ini, cuman bunda baru sekarang menyetujuinya. Jadi sudah jangan banyak tanya lagi. Mending kamu siapin diri untuk berangkat besok. DAN INGAT!! kamu dilarang keluar rumah sampai kamu berangkat besok!" Ucap bunda panjang lebar.

"Loh terus aku pamitan sama kawan kawan aku gimana Bun" ucap Theo sambil memelas

"Kan bisa lewat WhatsApp, kamu fikir bunda bisa di kibulin hah?!"

Theo ciut, ternyata jurus andalannya sudah tidak berguna. Mana dia tidak bisa kabur lagi. CK.


Keesokan harinya

Theo dengan wajah datar dan cemberut, ogah ogahan masuk mobil.
"Ayolah Bun, kenapa harus pesantren. Bunda kan tau aku pasti gak cocok di pesantren" melas Theo.

"Cocok atau nggak kamu jalani aja. bunda udah cape dipanggil ke sekolah gara-gara kamu sering nakal disana" jawab bunda sambil masuk ke mobil.

"Aya--" baru aja mau merengek ke ayah langsung di potong. "Gak usah so imut, kamu udah gede. Mana kamu so so-an tawuran, demo, bolos, kaya gitu tu apa? Imut?. Udahlah apa yang kamu tanam ya kamu tuai sendiri"

/Jleb

Serasa ada panah yang nusuk ke tubuh Theo. Ucapan ayah benar adanya. Theo tau ko sebenarnya dia itu nakal tapi nakal Theo ada alasannya. Theo ikut tawuran karena saat itu teman seangkatannya tiba tiba di kroyok sama sekolah lain. Tentu Theo dan kawan yang lainnya tidak terima. Awalnya Theo menghampiri perwakilan sekolah lain itu untuk bermusyawarah mengambil keputusan. Theo ingin sekolah SMAN 17 untuk meminta maaf kepada Riyan. Tapi nyatanya SMAN 17 malah menolak mentah-mentah usulan Theo. Bahkan ternyata saat ditanya kenapa Riyan di kroyok itu alasannya tidak masuk akal.

"Ya saat itu kami cuman minta uang buat jajan sama si Riyan tapi dia gak ngasih, jadinya kami kesel dan ya Lo tau lah" ucap saean tak peduli

Mendengar itu Theo memanas. hanya karena hal itu?!!. Dan disana Theo mengambil keputusan untuk membalas apa yang SMAN 17 lakukan, dan semua kawan sepakat untuk melakukan tawuran.

Kembali saat ini.
Theo, bunda dan ayah sudah sampai di pesantren di Jawa Timur, setelah perjalanan dari Bandung. Pesantren yang akhir akhir ini viral karena sistem didikannya yang bagus.
Katanya setiap anak nakal yang di masukan ke pesantren ini, selama 3 bulan sudah tidak nakal lagi. Bahkan menjadi lebih baik. Oleh karena itu bunda dan ayah tertarik untuk memasukan anaknya ke dalam pesantren ini.

Theo memasuki wilayah yang tidak ia kenal, tempat asing dan orang-orang baru. Dia menelisik seluruhnya. Dan ia merasakan ada hal aneh di pesantren ini.

Selesai bicara dengan pak kiai, ayah dan bunda pergi pulang setelah mengantar Theo ke asramanya.

Theo langsung saja membereskan barang barangnya kedalam lemari, dan di bantu oleh seniornya.

"Namamu Theo kan?" Tanya senior

INI PESANTREN?!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang