P10

1K 88 0
                                    

"M-main?"

"Iya main."

"Valo?"

"Bukan."

"Terus apa?"

"Pokoknya lebih seru daripada Valo." Kata Kathrina sambil memberikan tatapan menggoda kearahku.

Mendengar itu pikiranku menjadi kemana-mana, otakku hanya diisi oleh pikiran kotor dan tak ada yang jernih satu pun.



Kita berdua sampai dirumah saat langit menjelang malam karena terjebak macet dan sekaligus mencari makan malam. Kita berdua langsung pergi ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri kita sendiri-sendiri. Setelah selesai membersihkan diri aku langsung menuju kearah bangku gamingku untuk bermain game online bersama temanku.

Tak terasa aku sudah bermain berjam-jam bersama temanku, bahkan aku sampai lupa kalau Kathrina mengajakku untuk "main" malam ini.

Ceklek!

Pintu kamarku terbuka dari luar dan menampilkan Kathrina yang hanya mengenakan tanktop hitam ketat dan celana ketat super pendek. Dia melihat kearahku dengan raut muka yang sedikit kesal dan mulai berjalan kearahku.

"Woi Zak depan lu ada musuh!" Teriak temanku dari discord.

"Eh i-iya mana-mana?"

Aku kembali fokus kepada layar komputerku karena sedang dalam peperangan. Disaat sedang fokus berperang tiba-tiba Kathrina mengalungkan kedua tangannya diantara kepalaku. Aku pun melihat kearahnya dengan penuh tanya namun dia hanya tersenyum nakal. Aku tak terlalu memperdulikannya dan kembali menatap layar komputer.

"Eh eh kenapa sih?" Tanyaku berbisik pada Kathrina karena dia mencabut salah satu headsetku.

"Kakakk main yuk." Bisik Kathrina sambil tersenyum.

Aku terdiam dan seketika mengingat bahwa tadi Kathrina mengajakku untuk "main" malam ini.

"Weh Zak lu kenapa sih diem mulu!?" Tanya temanku dari discord dan menyadarkanku dari diamku.

"Eh sorry Van gue ngelag." Jawabku berbohong.

"Tin nanti dulu ya, segame lagi." Bisikku pada Kathrina.

Aku kembali memasang headset yang lepas tadi dan kembali fokus didunia game. 5 menit berlalu aku merasa Kathrina mulai menggerayangi tubuhku dengan perlahan, mulai dari pipi, leher, dada, hingga akhirnya berhenti di selangkanganku. Sesekali ia juga menciumi leherku hingga aku merasa kegelian.

"Enngghh!" Aku kelepasan mengeluarkan lenguhan kecil karena merasa geli.

"Ngape lu Zak?"

"Eh enggak ini kaki gue gatel."

"Hihihi..." Tawa kecil Kathrina.

"Tin nanti dulu dong, aku lagi main ini." Bisikku padanya.

Bukannya berhenti dia malah semakin liar menjilati leher, pipi dan telingaku, tidak hanya itu dia juga perlahan menurunkan celana pendek yang kukenakan. Entah mengapa tubuhku rasanya terhipnotis olehnya, bahkan ketika dia menurunkan celanaku aku tidak menahannya. Aku benar-benar dibuat terangsang oleh adikku sendiri.

"Hihihi udah keras aja nih punya Kakak." Bisik Kathrina.

Dia mulai mengelus-elus penisku dengan lembut, sedangkan aku mulai kehilangan fokusku karena merasakan nikmat dan lembutnya tangan miliknya yang sedang bermain di kemaluanku.

"Mmffffhhh...!" Aku menahan eranganku agar tidak didengar oleh temanku.

Kathrina tiba-tiba menarik kursi gamingku dan ia merangkak menuju ke kolong mejaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Naughty Little Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang