Nicholas Fergus adalah seorang pengacara lulusan kampus ternama di kotanya, banyak yang menyebutnya "Pengacara Gratis" karena ia tak pernah mengutip tarif dari kliennya, bukan karena tak butuh uang, tapi karena dia terlahir dengan sendok emas. Ayahnya, Bastian Fergus merupakan seorang pensiunan jendral yang memiliki biro keamanan terbaik di negaranya. Sedangkan ibunya, Elodie Fergus adalah seorang bankir yang sempat menjabat sebagai wakil Menteri Keuangan. Bisa dibilang dia dan Shane Fergus (kakaknya) lahir setelah penantian yang cukup lama dari orang tuanya. Kedua anak kembar tersebut lahir setelah orang tua mereka harus menunggu sekitar 15 tahun sejak pernikahan kedua orang tuanya.
Meski memiliki kesan baik, tak sedikit pula yang menyebutnya sebagai "Bangsawan Angkuh". Julukan tersebut dia dapat karena banyak yang menganggapnya terlalu kaku, entah karena ekspresi ataupun caranya dalam menjalani hidup. Ia tak pernah sekalipun mencoba hal baru, melanggar aturan adalah haram baginya. Ia meyakini jika manusia terlahir sesuai hukum alam, bagaimana mereka bermula dan bagaimana mereka berakhir akan selalu sesuai aturan yang telah diciptakan oleh sesuatu yang tak dapat dijelaskan oleh manusia.
Jelas ia bukanlah tipe pria yang diinginkan wanita, begitu pun sebaliknya, baginya hidup adalah tentang kebahagiaan diri. Manusia dapat hidup bahagia tanpa perlu menikah. Meski begitu, bukan berarti dia menganggap buruk suatu pernikahan, karena ia meyakini bisa saja pernikahan adalah bentuk lain dari kebahagiaan bagi orang lain.
Teman bahkan keluarganya tak mengerti bagaimana dapat mengobrol dengannya, jangankan berbincang, mengerti jalan pikirannya saja nyaris mustahil. Hanya professor Hugo Magnus yang dapat memahaminya, benar kata orang hanya orang gila yang dapat memahami jalan pikiran orang gila. Mereka selalu berdiskusi tentang filsafat, entah mereka layak dianggap sebagai filsuf modern atau tidak. Yang jelas ketika mereka memulai suatu perbincangan akan terasa seperti dua balita yang sedang mengobrol, hanya mereka yang dapat mengerti topik maupun arah pembicaraan mereka.
Bukannya menghabiskan akhir pekan bersama keluarga, Nicholas lebih sering menghabiskan akhir pekannya bersama Professor Hugo di perpustakaan yang terletak di dalam rumah sang professor.
Setiap harinya terasa normal hingga suatu ketika, saat ia sedang berkunjung ke kediamanan sang professor, ia bertemu dengan sesosok yang indah, terlalu indahnya hingga ia tak mampu melihat rupa dari sosok tersebut. Sosok itu memintanya untuk menjalankan sebuah tugas yang yang dapat dikatakan sebagai tugas berat. Apakah tugas yang akan diberikan oleh sosok tersebut? Hanya sosok itu yang tahu.
![](https://img.wattpad.com/cover/379851660-288-k733034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Refleksi Paralel
FantasyDicap sebagai "Pengacara Gratis" dan "Bangsawan Angkuh" jelas merupakan dua julukan yang memiki arti yang sangat kontras. Nicholas Fergus, pemuda kaya yang digadang-gadang akan menjadi tokoh besar berkat kecerdasan dan kedudukan yang dimiliki kedua...