4

44 9 1
                                    











































Mansion Liam.



Kleek. bunyi pintu terbuka dari kamar gelap gulita.

" tuan, bangun. sudah pagi, saatnya bangun " maid yg ada di kamar itu.

" hmm, 5 menit lagi. saya masih ngantuk " ucap seorang pria itu. siapa? william.

" ini sudah jam setengah 5, tuan harus sekolah. " maid mengeluh sedikit.

" baik, saya bangun. siapkan seragam sekolah saya. " william.

william pun bangun dari kasurnya, lalu berjalan ke arah kamar mandi dan mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi.

.

.

.

" tuan, ini seragamnya. " maid.

" baik, terimakasih " liam.

" sarapan dulu tuan, saya akan menunggu dibawah. " maid pun pergi ke bawah.

setelah maid pergi, liam segera memakai seragam sekolahnya, lalu memakai dasi dengan rapi.

" cape bgt gua, tpi gpp ada cewe gua disana. " liam mendumel sedikit.

.




.



.




.






.



setelah selesai sarapan, william pun pergi lalu mengambil kunci mobil porsche nya. dan masuk ke dalam mobil.

dan gaskeun

.





.








.




setelah sampai di sekolah K. william turun dari mobilnya, tidak ada yg teriak sama sekali karena aturan sekolah yg tidak boleh menyoraki siswa / siswi yg turun dri mobil dan sebaliknya.





" huaaa cape bangeeet " kalula duduk di kursi osis.

kleek. bunyi pintu terbuka

" sayang, kangen " suara berat dari william menggema. karena tidak ada org selain mereka berdua.

" h - hmm? " kalula menatap liam kaget, karena tidak ada seorang pun sebelum liam datang.

" jamet bgt pake topi gituan " liam melirik topi yg pakai oleh kalula

" biarin terserah gu- aku " kalula pun menatap takut kpd liam.

" apa tadi? gue? gasalah nih? " liam menatap kalula tajam.

" e- engga, gu- aku salah ngomong. " bibir kalula bergetar, ingin menangis.

" hmm, ngomong apa tadi sayang? " liam mendekati kalula yg hendak menangis

" m- ma- afin kal-ula " kalula menangis dan menatap melas kpd liam.

" duduk. " titahnya kepada kalula yg sedang menangis

kalula pun duduk di paha liam, lalu menangis kencang

" HIKS HIKS HIKS MAAFIN LULA HUAAAAA " kalula menangis hebat.

" iya aku maafin, janji ga bilang gue. " menatap kalula gemaaasss.

" ma-maafin lu-lulaa " kalula sudah diam lalu memeluk liam

" iya sayang. " liam meremas pantat lula

" eugh.. IH CABUUUL " kalula berteriak

" ssst, diem sayang nanti ada yg dat- " liam melihat di pintu lalu menatapnya tajam

BRAAK..

" siapa si- eh sorry sorry " gisha menatap mereka canggung lalu menutup pintunya lagi.

" sayaaaang " kalula menatap liam

" hmm " liam sedikit meremas pantat lula kencang

" eunghh.. IHH SAK- " kalula terdiam.

CUPH

" berisik, kamu suka kan? " liam hanya menempelkan saja bukan melumat.

" i- iya " wajah kalula seperti tomat sekarang.

" makanya diem " bisik liam kpd lula.

" jangan di telinga ih " lula mengembungkan pipinya lalu menyilangkan tangannya di dada.

" ngambeeek deh, maaf sayaaang " liam mengelus rambut kalula lalu melepas topi nya

" gatau ngambek. " kalula turun dari pangkuan liam dan

" WOY UPACARA WOY " naomi kesal.

.


.


.



.


Skip

















KRING KRINGG.. bunyi tanda istirahat dimulai.

" ganteng aku kemana yyaaa? " kalula mencari pacarnya kesana kemari.

" disini sayang. " liam menghampiri lula

" bucin banget tai, gatau tempat pukimak " gisha menatap malas mereka berdua

" tau anjing " dimas sembari merokok.

mereka semua ada di rooftop. rooftop ada warung ya, jangan anggep aneh ceritanya aja aneh.

" wah ta- " liam di bekap oleh kalula

" kamu ngomong kasar aku pergi " kalula mengancam liam.

liam malah mengendong kalula buat duduk di pahanya, liam mengambil tangan lula di bibirnya lalu mencium kalula, dan meremas pantatnya.

" eumhh.. ihh CABUL BANGET SIH JADI ORANG "
kalula mencubit perut liam


























vote nya. jangan ampe gua gorok yak

telimakaci, canda

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Numpang? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang