HAAAII AKU KEMBALI LAGIII
saat pagi hari.
"hooaam" erang suji yang baru saja terbangun dan melihat harin yang masih tertidur di sebelahnya
"sayang.., bangun yuk" suji membangunkan harin dengan lembut sembari dia mengelus kepala milik kekasihnya
"eumm.., aku masih mau tidur" wajah harin terlihat cemberut saat dia di bangunkan oleh suji
"bangun harin, kita kan harus ke skolah" suji mulai menggerakkan dirinya untuk duduk sambil membangunkan harin
"umm, nenen dulu tapi ya" harin membuka matanya sambil menatap dada suji yang tentu saja terlihat jelas di depan harin akibat permainan mereka tadi malam
"ga ya, ini aja masih sakit" suji membalut dirinya dengan selimut putih yang mereka gunakan
"sayang.. mau nenen, sekali aja sebelum kita ke skolah" harin mulai merengek sambil melepaskan selimut yang berada di tubuh suji
"ga ya harin, nanti aja" suji mulai bersiap untuk beranjak dari tempat tidur tetapi harin menahannya
"EUM!, AKU MAU NENEN! " kata harin dengan tegas dengan mata yang berkaca kaca
haduh gini amat punya bayi gede, di hidupnya cuman ada nenen. batin suji
"yaudah iya, tapi sebentar aja ya" suji kembali berbarin di sebelah harin
"eum" harin dengan cepat memasukkan puting pink milik suji ke dalam mulutnya dan mengisapnya dengan lapar
lima menit berlalu
"sayang.. udah ya" suji mulai melepaskan putingnya dari mulut harin
"eum, aku masih mau" harin merengek kepada suji
"kita harus siap" sayang, nanti kita telat" suji mulai beranjak dari tempat tidur
"yaudah iya" kata harin dengan ketus sembari membawa suji ke kamar mandi sambil menggendong nya
"YAK! HARIN!, AKU MAU MANDI SENDIRI! " suji memberontak di gendongan harin
"stt, aku ga bakal macem macem kok sayang" harin mulai membawa suji ke dalam kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandinya
saat mereka keluar dari kamar mandi, terlihat wajah suji yang begitu kesal kepala harin
tentu saja, bukan harin namanya kalau dia tidak berbohong kepada suji untuk tidak macam macam kepadanya
"KAMU YA!, UDAH AKU BILANG! GA USAH MACAM MACAM! " suji memukul dada milik harin dengan kesal
"maaf sayang, aku nya kelepasan" harin tertawa saat dia mulai mendudukkan suji di kursi
skip aja ya
saat mereka berdua sampai di sekolah. banyak siswa yang melihat mereka turun dari mobil harin dengan terkejut
mengapa tidak?, seorang harin terlihat menggendong suji dengan muka yang bahagia, tentu saja orang" di sekitarnya terkejut melihat harin seperti itu
karena harin terkenal sangat kejam dan selalu kasar kepada orang, tapi kali ini dia terlihat bahagia dengan suji
"YERIM! " teriak suji saat mereka berdua sudah berada di dalam kelas