3. Sekolah

3 2 1
                                    

Di rumah sakit.

Saat ini seluruh keluarga Hermawan berada di ruang IGD, tepat dimana Arkana di rawat. Sebenernya mereka semua enggan berada disini, itu semua hanya karna Kai yang tidak mau pulang.

"Adek makan dulu hm? Adek mau liat dia bangun nanti tapi liat adek yang malah sakit"

"Gama—"

"Makan Kai!"

Kai yang awalnya ingin menolak dengan cepat langsung menurut kala melihat raut wajah Darrel yang seakan ingin membunuh nya.

Dia itu paling takut dengan Darrel kalo sudah marah.

"Good boy"

Apa keluarga Hermawan tau apa yang menimpa Arkana?

Tentu saja mereka tau kalau pelaku nya tidak lain dan tidak bukan adalah Bryan, bukan pertama kali Arkana masuk rumah sakit gara-gara mereka.

Setelah menghabiskan makanannya, Kai kembali duduk di samping brangkar Arkana yang masih memejamkan matanya.

"Adek sayang banget sama dia?" Tanya Cindy tanpa beban, Sedangkan Kai mengangguk cepat sebagai jawaban.

Bagaimanapun Arkana itu saudara yang hebat untuk Kai, dia masih ingat perjuangan Arkana sebelum bertemu dengan keluarga Hermawan. Dimana Arkana selalu memprioritaskan nya tanpa peduli dengan dirinya sendiri.

"Jadi adek ngga sayang kami?" Kai mengalihkan pandangan pada Cindy yang nampak sedih.

"B-bukan gitu mah, Kai sayang kok sama mama, papa, abang. Kai sayang semuanya"

Tangan mungil itu tersangkat memegang pipi Cindy. "Jangan bilang gitu, Kai ngga suka" sambungnya yang sudah berada di hadapan Cindy.

Dimana yang lainnya?

Mereka semua pergi keluar mengurus urusan masing-masing.



***

Arkana sudah keluar dari rumah sakit beberapa hari yang lalu dan kini dia sedang berada di taman belakang mansion dengan Kai, Darrel dan Bryan.

"Kakak ayo gabung siniii!" Teriak Kai antusias, Arkana dengan ragu melirik pada kedua saudara itu.

Dapat dia rasakan tatapan tajam dari keduanya, terutama Darrel. Tanpa sadar buli kuduk nya merinding mengingat kejadian dimana dia di hajar habis-habisan oleh Darrel.

"K-kakak disini aja Kai" tolak nya halus, tapi bukan Kai namanya jika tidak mendapatkan yang dia inginkan bukan?

Kai mendekati Arkana di ikuti Darrel dan Bryan di belakang.

"Kakak dari tadi cuman duduk disini, nggak seru ah" lalu Kai berbalik menghadap Darrel dan Bryan.

"Abang jongkok dong tapi membelakangi kami"

Walaupun bingung keduanya tetap menurut, sudah dibilang bukan? mereka akan melakukan apapun demi Kai.

"Ehh?" Arkana terkejut kala adiknya menarik tangannya.

"Sekarang kakak naik di punggung abang Darrel trus Kai sama bang Bryan" perkataan Kai sontak saja mengejutkan Darrel.

Dia? Menggendong Arkana? Mana sudi dia.

"Adek sama abang aja" pinta nya tapi tak diindahkan oleh Kai yang sudah lebih dulu naik di punggung tegap Bryan.

"Naik" datarnya terpaksa, Arkana dengan ragu pun menurut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HUG METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang