Chapter 1

279 32 1
                                        

"....ang"

"A... Ang"

"A.. B.. Ang"

"A..bang.. "

"Abang bangun!"

Suara anak kecil terdengar, menggoyangkan tubuh yang masih bergelut pada mimpinya. Masih tak menyerah anak itu terus menggoyangkan tubuh remaja laki-laki yang masih tertidur di ranjang.

"Abang ihhhh! Bangunn nanti adek terlambat"

Suara menggemaskan itu lagi-lagi terdengar, sambil terus mencoba membangunkan sosok yang dipanggilnya Abang.

"Abang ini udah jam berapa, emangnya abang gak sekolah?! Abanggg!!"

Oceh anak itu, masih berusaha agar abangnya itu bangun dari tidurnya. Sosok yang sedari tadi tertidur seakan dunia hanya miliknya itu akhirnya terbangun, dengan keringat yang mengucur dan nafas yang ngos-ngosan. Seakan dirinya baru saja dikejar-kejar oleh setan, tampak wajah tampan itu melihat sekitar.

Tapi tatapannya langsung terfokus pada gadis kecil, dengan rambut yang sudah di kuncir dua dan seragamnya yang terpakai rapi. Betapa kaget dirinya melihat adiknya tepat di depan matanya, masih berdiri sehat dengan senyum manisnya itu.

"Adek?!"

Remaja itu berucap kaget, anak kecil yang mendengar itu hanya bisa memiringkan kepalanya bingung. Mengapa abangnya terlihat linglung dan panik seperti itu.

"Iya abang ini adek, kenapa sih cepat mandi sudah jam berapa ini?! Abang kan harus sekolah dan anterin adek!"

Ucap gadis itu dengan ketus, lalu mulai keluar dari kamar itu. Remaja yang masih termenung bingung di atas ranjang adalah Elvano, entah beruntung dirinya bangkit dan kembali ke masa lalu.

Masa dimana adiknya masih hidup, masih sehat dan dapat tersenyum begitu manis.

"Kurasa ini yang dinamakan beruntung, kali ini aku akan mendapatkan akhir bahagia"

Ucap Elvano dengan semangat, sebelumnya biarkan Elvano bersiap untuk sekolah dan mengantar adiknya itu.

Saat di akhir hidupnya, Elvano mendapatkan sebuah penglihatan. Bahwa dunia ini adalah sebuah novel, dimana perempuan yang pernah ia cintai adalah pemeran utama wanita dan sahabatnya adalah pemeran utama laki-laki.

Lalu peran apa yang Elvano dapatkan, peran antagonis yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hati protagonis wanita. Memang benar dia akan melakukan apapun untuk wanita itu, namun tak selebay yang dikatakan, tak sampai melakukan hal-hal jahat.

Dan seharusnya dirinya tak mati dengan cepat, apalagi ditabrak mobil. Dalam cerita dirinya mati ditangan sahabatnya sendiri, karena menculik wanita itu. Tapi entah mengapa dirinya mati saat ingin menyebrang, ditambah dirinya kembali ke masa lalu.

Tak menunggu lama Elvano sudah siap dengan seragamnya dan rambut yang di sisir rapi, dengan cepat Elvano mengambil tasnya dan turun ke bawah. Disana adiknya sudah menunggu dengan roti di mulutnya, saat melihat kakaknya sudah rapi senyum lebar terlihat di wajah manis itu.

"Kwakwak udwah sweleswai?"

Gadis itu bertanya dengan mulut yang masih penuh dengan roti, membuat Elvano terkekeh geli melihat tingkah adiknya itu.

"Udah adek, kamu telen rotinya dulu dong baru makan. Maaf yah abang telat bangun jadi gak bisa masakin sarapan"

Ucap Elvano sambil berjalan menuju meja makan dan menuangkan air putih, lalummenyodorkan pada adiknya. Tentu adiknya yang mendengar kata maaf dari abangnya merasa heran, pasalnya abangnya ini sangat anti dengan kata keramat itu. Tapi tak ayal dirinya senang, apakah abangnya mulai memperhatikannya.

Find the Happy Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang