CHAPTER 5

199 1 4
                                    

Keesokan harinya tiara terbangun dari tidurnya, dia merasa tubuhnya masih merasa pegal-pegal karena diikat cukup lama ditambah dengan gelitikan banyak tangan. Ketiak dan perutnya sedikit memerah karena bekas gelitikan, tiara masih merasa geli diketiak dan perutnya, mungkin karena digelitik cukup lama jadinya rasa gelinya masih ada.

"ketiak aku kok masih geli ya, mana merah lagi" ucapnya dalam hati sambil melihat ketiaknya kearah cermin. "kok aku ngerasa enak ya digelitiki, tapi aku orangnya gelian" kata tiara dalam hati.

Lalu tiara berjalan keluar kamar dan pergi kedapur untuk menyiapkan sarapan. Dia membuat sandwich favorit adiknya, setelah itu tiara  membangunkan adiknya dan langsung pergi mandi.

Setelah mandi, Tiara hanya memakai tank top dan celana pendek saja. Saat di rumah tiara memang suka memakai pakaian sexy, hal itu membuat adiknya tergoda melihatnya dan ingin menggelitiknya.
Saat tiara sampai ke meja makan dafi menyapanya dengan senyuman.

"haii kak, gimana malam tadi seru gk " sapa dafi dengan senyum.

"GAK!! " jawab tiara dengan ketus.

"dih ngambek, gk asik banget punya kakak ngambekan"
ucap dafi.

"gimana gk ngambek, kakak sendiri digelitik sampai ngompol." kata dengan wajah cemberut.

"tapi kakak suka kan? " tanya dafa.

"E-engga lah, mana ada orang yang suka digelitik" aura menjawab dengan gugup.

"udah kak jujur aja, gk perlu malu sama adik sendiri" goda dafa.

"kalo di bilang enggak ya enggak" kata tiara dengan tegas.

"ohh... jadi kakak gk mau jujur" ucap dafi sambil berjalan mendekati tiara di ikuti dengan dafa.

"eh mau ngapain kalian" wajah tiara sedikit panik.

Lalu dafa menarik tangan tiara ke belakang dan memegang dengan erat. Dafi langsung menggelitik perut tiara dengan sepuluh jari "HAAHAHHAAHAHA STOP DEK!! HAHAHAHAHA GELII" tiara mengeluarkan tawa yang cukup keras.

"makanya jujur, kakak suka kan digelitik" kata dafi yang sedang menggelitik perut tiara.

"ENGGAK DEK!! KAKAK GAK SUKA!! HAHAHAHHAHA UDAH DEK STOP" tawa tiara semakin keras.

"masih gk mau jujur? " goda dafi sambil mempercepat gerakan tanganya.

"HAHAHAAHAHHA IYA DEK!! KAKAK SUKA DIGELITIK!! PLEASE DEK STOP HAHAHAHAHAA"
teriak tiara.

Lalu dafi menghentikan gelitikanya, tetapi tangannya masih ditahan oleh dafa.

"nah gitu dong dari tadi"ucap dafi.

"h-hahh... h-hahh... kenapa sih kalian suka banget gelitiki kakak" kata tiara dengan nafas ngos-ngosan.

"karena pakaian kakak sexy terus, makanya kami suka gelitiki kakak" jawab dafa.

"makanya kakak jangan sering pakai tank top kalau dirumah" sambung dafi.

"ya terserah kakak lah mau pakai baju yg kayak gimana" ucap tiara dengan nada sombong.

"yaudah kalau gk mau dinasehati, kami akan gelitiki kakak tiap hari" ancam dafi.

"coba aja kalau bisa" ledek tiara lalu pergi meninggalkan mereka.

Didalam kamar, tiara sedang tertidur pulas akibat kecapean membersihkan rumah seharian. Karena mamanya tidak ada di rumah dia harus melakukan pekerjaan rumah sendirian, adik adiknya sama sekali tidak mau membantunya.

Saat sedang tertidur pulas, tiara tidak sadar alarmnya sudah berdering beberapa kali tetapi dia tidak terbangun. Tiara memasang alarm tepat pukul 16.00,  lalu dafi pergi kekamar tiara untuk membangunkannya, namun tiara tidak juga bangun.

Dafi pun kesal dengan tiara, karena kesal dia menggelitik kaki tiara. Namun tiara tetap tidak merespon gelitikan dikakinya.Dafi semakin kesal karena tiara tidak bangun, lalu dafi mengangkat tangan tiara dan mengikatnya di sudut kasur, tidak lupa juga mengikat kakinya. Saat selesai mengikat dafi duduk disamping kasur sambil menunggu tiara bangun dengan bermain handphone.

Setelah beberapa menit menunggu tiara pun terbangun, dia mulai membuka matanya perlahan. Saat tiara ingin bangkit dari kasur, alangkah terkejutnya dia saat mengetahui dirinya terikat dikasur.

"hah?? kenapa ini? " ucap tiara dengan wajah panik.

"eh kakak cantik udah bangun" kata dafi sambil tersenyum.

"kamu yg ngikat kakak begini? " tanya tiara kesal.

"iyaa" jawab dafi singkat.

"ngapain sih kamu ngikat kakak kayak gini... jangan bilang kamu mau gelitiki kakak lagi" ucap tiara.

"iya lah, mau diapain lagi" ucap dafi sambil mencolek ketiak tiara.

"kenapa sih kamu gk pernah puas gelitiki kakak? " tanya tiara.

"karena pakaian kakak sexy, tubuh kakak montok, suara kakak lucu, terus gelian lagi. Gimana aku gk suka  gilitiki kakak" ucap dafi dengan nada lembut dan menggoda.

"please lah dek, masa kakak harus digelitik terus, kamu gak kasihan apa sama kakak" tiara memohon pada dafi.

"ya kasihan sih, tapi kan ini cuma seru-seruan aja" ucap dafi.

"kamu kok jahat banget sih, sama kakak" ucap tiara dengan wajah sedih.

"siapa yang jahat? aku cuma ingin membantu menghilangkan stress kakak aja" kata dafi.
"udahlah kak jangan banyak ngomel, mending langsung mulai aja" ucap dafi sambil menaiki kasur dan duduk di atas kepala tiara.

"please dek!! jangann!! " tiara panik dan langsung berteriak.

Lalu, dafi memulai dengan menggerakkan 1 jarinya di ketiak sebelah kanan tiara dengan perlahan. "hhahhhaha geli dek" tiara mengeluarkan tawa kecil. Setelah itu dafi menambahkan lagi 1 jarinya diketiak sebelah kiri.

"hahahahha pleaseee dek jangan" mohon tiara.

"kayaknya ketiak kakak makin sensitif" ucap dafi. Lalu dafi langsung menggerakkan 10 jarinya dengan cepat. Gerakan itu langsung membuat tiara tertawa keras.

"HAHAHAHHAHA GELI!! PLEASE DEK KAKAK GK MAU NGOMPOL LAGI AHAHAHAHHAHAAHA" tiara tertawa keras.



Bersambung......

NOTE: sampai sini dulu ya ceritanya. Maaf ya kalau baru sempet ngelanjutin ceritanya, soalnya aku bingung mau ngelanjutin kayak gimana. Kalau kalian ada ide boleh bantu komen dan bantu vote juga, atau boleh juga request gimana kelanjutannya.










Menggelitik sang kakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang